#21 KRI Teluk Gilimanuk (531)
Kapal amfibi KRI Teluk Gilimanuk dengan nomor lambung 531 dibeli dari Jerman setelah unifikasi Negara tersebut. Sebelumnya kapal ini merupkan kapal milik Angkatan Laut Jerman Timur dari kelas Frosh. Setelah unifikasi, kapal ini tidak digunakan lagi dan akhirnya di jual kepada Indonesia.
Sebelum dikirim ke Indonesia, kapal LST yang jumlahnya belasan ini perlu di rekondisi serta ditropikalisasi agar dapat dioperasikan dengan baik di daeah tropis. Pelaksanaan rekondisi dilakukan di Neptune shipyard di Rostok (wilayah Mecklenburg-Vorpommern), Jerman.
Kapal KRI Gilimanuk (531) LST ini dibeli dalam satu paket besar yang terdiri dari Korvet Parchim Class, Penyapu ranjau Condor Class, dan LST Frosh Class yang jumlah semuanya ada 39 kapal.
#22 KRI Cakalang (852)
Kehadiran kapal patroli cepat (PC-43M) KRI Cakalang dengan nomor lambung 852 merupakan salah satu bukti keberhasilan industri swasta nasional dibidang industri strategis nasional.
KRI Cakalang (852) merupakan kapal jenis kapal patrol cepat milik TNI Angkatan Laut yang dibuat oleh galangan kapal nasional PT. Caputra Mitra Sejati (CMS Banten), Cilegon, Propinsi Banten.
Leave a Reply
#23 KRI Kurau (856)
TNI Angkatan Laut diperkuat lagi dengan kapal patrol cepat kelas PC-40, KRI KURAU dengan nomor lambung 856. Kapal tersebut diresmikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi pada tanggal 6 Juli 2017, bertempat di Dermaga Sunda Kelapa, Jakarta.
Selanjutnya kapal KRI Kurau (856) masuk kedalam Satuan Kapal Patroli Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Satrol Lantamal/dahulu Satrol Armada), Komando Armada I, dengan homeport di Lantamal II Padang, Sumatera Barat.
Leave a Reply
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!