Daftar Persenjataan Dalam Konflik Rusia Ukraina (2022)

Tank T-72 B3 adalah upgrade dari tank T-72 B yang makin tertinggal secara teknologi. Ini dapat dilihat sebagai alternatif berbiaya rendah untuk upgrade T-72 B2 Rogatka untuk meneruskan umur operasional tank T-72 B yang lebih tua.

Tank T-72 B3 yang diperbaharui dan ditingkatkan dilengkapi dengan mesin baru, pandangan penembak baru, sistem pengendalian tembakan baru dan memiliki beberapa peningkatan lainnya.

Sekarang MBT ini memiliki kemampuan keterlibatan pemburu-pembunuh yang terbatas. Tank T-72 B3 pertama yang ditingkatkan dikirim ke Angkatan Darat Rusia pada tahun 2013. Pada tahun 2020, total 558 tank ditingkatkan ke standar T-72 B3.

Selama tahun 2014 dan 2015 tank T-72 B3 mengalami pertempuran selama konflik militer di Ukraina. Setidaknya beberapa dari tank ini adalah kapal perusak atau ditangkap oleh angkatan bersenjata Ukraina

Ini adalah rudal hipersonik yang digunakan oleh Rusia dalam komflik Ukraina. Kinzhal, bahasa Rusia untuk "belati". Rudal ini diluncurkan dari udara, biasanya menggunakan pesawat tempur MiG-31.

Rudal hipersonik ini dapat melakukan perjalanan lebih dari 5x kecepatan suara, atau Mach 5. Rudal Kinzhal Kh-47M2 memiliki jangkauan 2.000 kilometer. Panjang rudal adalah 8 meter.

Sejak 2017 rudal ini diuji dan dievaluasi oleh militer Rusia. Rudal ini pertama kali diungkapkan kepada publik pada tahun 2018. Rudal Kinzhal menyerupai versi peluncuran rudal balistik jarak pendek Iskander. Namun meskipun penampilan serupa itu adalah desain yang sama sekali berbeda.

Kh-47M2 Kinzhal adalah senjata jarak jauh. Ini menyerupai rudal balistik peluncuran udara AGM-69 SRAM AS yang diadopsi pada awal 1970-an. Tujuannya untuk menekan pertahanan musuh dan menyerang target penting. Itu juga dapat melibatkan kapal perang musuh, seperti kapal induk, kapal penjelajah, dan kapal perusak.

Rudal Kinzhal dibawa dan diluncurkan oleh pesawat tempur multi-peran jarak jauh MiG-31K. Direncanakan juga akan dibawa oleh pesawat tempur multi-peran siluman Su-57 yang baru.

MiG-31 Foxhound dikembangkan sebagai bagian dari program untuk memberikan kemampuan pada Rusia untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh pesawat tempur NATO dan rudal jelajah.

Mig-31 Foxhound juga Itu juga memiliki tugas untuk memenuhi intersepsi atau pencegatan pada ketinggian dan kecepatan yang tinggi.

Dalam konflik Rusia Ukraina (2022) pesawat Mig-31 Foxhound ini ditengarai membawa rudal Kinzhal.

Mig-31 ini dikembangkan sebagai penerus pesawat pencegat (interceptor) MiG-25 Foxbat. Prototipe Ye-155MP pertama kali terbang pada tahun 1975. Produksi MiG-31 dimulai pada tahun 1979 dan tipe tersebut mulai beroperasi pada tahun 1982.

Sebanyak 519 pesawat ini sudah diproduksi dan MiG-31 terus menjadi tulang punggung pertahanan udara Rusia. Setidaknya 300 dalam pelayanan dengan Rusia, melengkapi sekitar 15 resimen tempur. Kazakhstan adalah satu-satunya bekas republik Soviet yang mengoperasikan MiG-31, dengan resimen yang berbasis di Semipalatinsk.

Pencegat ini dirancang untuk menyerang pesawat terbang tinggi dan berkecepatan tinggi, seperti pesawat pengintai Lockheed SR-71. MiG-31 memiliki kecepatan, ketinggian, dan kecepatan pendakian yang tinggi.

Pengalaman operasional menunjukkan bahwa MiG-31 kurang dalam jangkauan dan sekitar 40-45 pesawat dilengkapi dengan probe pengisian bahan bakar dalam penerbangan semi-ditarik.

Beberapa varian MiG-31 diusulkan untuk berbagai peran termasuk penekanan pertahanan dan larangan jarak jauh.

Rudal balistik jarak pendek 9k720 Iskander (nama pelaporan Barat SS-26 Stone) adalah penerus Oka (SS-23 Spider), yang dieliminasi berdasarkan perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF).

Rudal Iskander Ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1996 dan pada awalnya ditunjuk oleh Barat sebagai SS-X-26. Pada saat diperkenalkan itu dianggap sebagai rudal paling canggih dari jenisnya.

Sistem rudal Iskander-M secara resmi diadopsi oleh Angkatan Darat Rusia pada tahun 2006. Diyakini bahwa beberapa sistem ditempatkan di Belarus.

Sistem rudal bergerak jalan Iskander dilengkapi dengan dua rudal balistik jarak pendek, yang secara substansial meningkatkan daya tembak unit rudal. Setiap rudal dapat ditargetkan secara independen.

Rudal Iskander ini mampu mengenai target yang bergerak, karena koordinasi target dapat disesuaikan saat rudal dalam penerbangan. Iskander memiliki beberapa hulu ledak konvensional yang berbeda, termasuk cluster, bahan peledak udara-bahan bakar, bunker-busting dan pulsa elektro-magnetik. Itu juga dapat membawa hulu ledak nuklir.

Jarak tembak maksimum adalah 280 km untuk Iskander-E versi ekspor yang diturunkan dan 400 km untuk Iskander-M versi Angkatan Darat Rusia. Jarak tempuh minimal 50 km.

Helikopter Mil Mi-24 yang terkenal (sebutan NATO: Hind) tercatat banyak beraksi di banyak titik panas, perang lokal, konflik bersenjata dan operasi khusus di seluruh dunia.

Helikopter Mi-24 terkenal karena perawatannya yang mudah dan murah. Helikopter ini juga terbukti handal. Versi ekspor helikopter ini, Mi-35 juga dipakai oleh TNI-AD Indonesia.

Versi ekspor Mil Mi-24 dikenal dengan kode Mi-35M yang ditingkatkan (nama pelaporan Barat Hind-E) pertama kali terungkap pada tahun 1999. Ini adalah versi ekspor dari Mi-24VM. Helikopter ini dimaksudkan hanya untuk ekspor.

TOS-1A adalah versi perbaikan dari sistem penyembur api berat TOS-1. Persenjataan ini diadopsi oleh Angkatan Darat Rusia pada tahun 2001. Kadang-kadang sistem ini dijuluki "Solntesepek".

TOS-1A pertama kali digunakan oleh Angkatan Darat Rusia di Chechnya. Beberapa sumber melaporkan bahwa sistem ini digunakan dalam konflik Rusia Ukraina pada tahun 2014 dan berikutnya ke Ukraina pada tahun 2022.

Sistem penyembur api berat ini telah diekspor ke Armenia (6), Azerbaijan (18), Irak (4) dan Kazakstan (3). Aljazair dilaporkan memesan sejumlah sistem ini. Sejumlah kecil sistem ini beroperasi dengan Arab Saudi.

TOS 1A Iraq terlihat dalam peperangan melawan ISIS. TOS-1A digunakan selama Perang Saudara Suriah. Pada tahun 2020 sistem Armenia dan Azerbaijan digunakan selama konflik militer antar negara. Pada tahun 2022 Arab Saudi menggunakan sistemnya melawan pemberontak Houthi.

Sistem penyembur api berat TOS-1A dimaksudkan untuk dukungan tembakan langsung dari unit infanteri dan tank tempur utama dan bergerak dalam perintah tempur mereka.

TOS-1A digunakan untuk membersihkan bangunan, benteng lapangan dan bunker. Hal ini juga efektif terhadap kendaraan lapis baja ringan. Sistem penyembur api berat umumnya mirip dengan beberapa sistem peluncuran roket, namun menembakkan berbagai jenis roket dan memiliki jarak tembak yang jauh lebih pendek.

Sistem peluncuran roket multilaras BM-21 Grad (hail) mulai beroperasi dengan Angkatan Darat Soviet pada tahun 1963. BM-21 Grad ini diproduksi untuk jangka waktu yang lama dalam jumlah besar baik untuk Angkatan Darat Soviet dan untuk ekspor.

Saat ini BM-21 Grad beroperasi di lebih dari 30 negara. BM-21 Grad adalah sistem roket artileri yang paling banyak digunakan di dunia. Ada banyak varian, salinan dan modifikasi dari kendaraan ini.

BM-21 Grad memiliki 40 tabung peluncuran untuk roket 122 mm. Roket standar dilengkapi dengan hulu ledak High Explosive Fragmentation (HE-FRAG).

Panjangnya 2,87 m dan beratnya 66,6 kg. Hulu ledak itu sendiri memiliki bobot 18,4 kg.

Sistem roket artileri ini juga menembakkan roket yang dilengkapi dengan hulu ledak pembakar, kimia, asap, penerangan atau cluster. Hulu ledak cluster berisi submunisi anti-tank atau anti-personil. Sejumlah hulu ledak khusus lainnya dikembangkan untuk sistem ini.

Salvo penuh BM-21 Grad mencakup area seluas 0,8-1 hektar. Senjata ini sangat efektif terhadap target area, seperti konsentrasi pasukan dan kendaraan, lapangan terbang dan sebagainya.

FGM-148 Javelin adalah rudal anti-tank fire-and-forget portabel buatan AS yang banyak digunakan di konflik Rusia Ukraina.

Rudal FGM-148 Javelin dirancang bersama oleh Texas Instruments (sekarang sistem rudal Raytheon) dan Martin Marietta (sekarang Lockheed Martin) untuk menggantikan M47 Dragon.

Rudal anti tank ini telah diekspor ke sekitar 20 negara termasuk Australia, Prancis dan Inggris. Javelin banyak digunakan selama perang di Irak dan Afghanistan.

Di Irak mereka menghancurkan beberapa tank dan truk militer T-55, Type 69 dan tank T-72. Di Afghanistan itu berhasil digunakan melawan bunker dan benteng Taliban.

Baru-baru ini Amerika Serikat memasok sejumlah besar rudal anti-tank ini ke Ukraina, ini banyak digunakan melawan tank dan kendaraan lapis baja Rusia.

FIM-92 Stinger adalah Man-Portable Air Defense System (MANPADS) yang dikembangkan oleh Amerika Serikat pada akhir 1970-an. Ini dirancang oleh General Dynamics dan diproduksi oleh Raytheon Missile Systems.

Stinger dirancang untuk menyerang pesawat serang darat tingkat rendah yang cepat. Stinger juga sangat mematikan terhadap helikopter dan pesawat angkut.

Rudal FIM-92 Stinger menggunakan homing inframerah. Ini memiliki jangkauan operasional 8 km.

Unit peluncur genggam terdiri dari tabung peluncuran, Unit Pendingin Baterai (BCU), rakitan pegangan yang dapat dipisahkan, rakitan penglihatan, dan interogator Identifikasi Teman atau Musuh (IFF) yang terpisah.

BCU digunakan untuk sistem penargetan, daya rudal dan untuk pendinginan detektor Inframerah (IR) sebelum peluncuran. Ini terdiri dari baterai dan pendingin gas argon. Tabung peluncuran, terbuat dari fiberglass, memegang rudal Stinger.

Rudal panggul FIM-92 Stinger ini disinyalir banyak merontokkan pesawat maupun helikopter Rusia di konflik Rusia Ukraina.

Fosfor adalah zat yang digunakan oleh militer di seluruh dunia untuk menyebabkan asap, penerangan, dan amunisi pembakar. Bom jenis ini menyala terang ketika terkena udara dan menghasilkan asap dalam jumlah besar.

Fosfor digunakan untuk menandai target musuh dan menghasilkan tabir asap untuk menyembunyikan pergerakan pasukan.

Presiden Ukraina, Zelensky mengatakan bahwa bom fosfor yang digunakan oleh militer Rusia, saat dinyalakan, memberikan luka bakar yang serius pada target.

Penggunaan bom fosfor ini dilarang di seluruh dunia. Konvensi dan protokol yang dilampirkan oleh Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Larangan atau Pembatasan Penggunaan Senjata Konvensional Tertentu yang Dapat Dianggap Sangat Merugikan atau Memiliki Efek Tanpa Membeda-bedakan, yang diadakan di Jenewa dari 10-28 September 1979 dan dari 15 September -10 Oktober 1980.

Konvensi membatasi penggunaan senjata seperti senjata pembakar, ranjau darat dan jebakan, senjata laser-buta dan penghapusan sisa-sisa bahan peledak perang dan puing-puing yang tidak dapat dideteksi oleh sinar-X dalam tubuh manusia.

Selain Rusia, Amerika Serikat juga menggunakan bom jenis ini di Suriah.

Bayraktar TB2 adalah pesawat nirawak Turki yang oleh perusahaan Baykar Makina. UAV TB2 Bayraktar ini adalah drone serangan ketinggian menengah, yang memiliki daya terbang yang cukup lama.

TB2 Bayraktar ini dapat digunakan untuk pengintaian, pengawasan dan serangan darat.

Bayraktar TB2 banyak digunakan oleh militer Turki selama konflik di Suriah dan Libya. Drone TB2 Bayraktar ini dilaporkan menghancurkan sejumlah sistem pertahanan udara jarak pendek Pantsyr-S1 buatan Rusia.

Pada tahun 2021 Ukraina berhasil menggunakan drone tempur ini untuk pertama kalinya melawan separatis yang didukung Rusia.

Bayraktar TB2 terbukti menjadi UACV yang sangat efektif dan memiliki pencapaian yang signifikan selama konflik militer.

Pada tahun 2022 itu digunakan selama konflik militer di Suriah, Libya, Nagorno Karabakh dan Ukraina.

Selama konflik ini TB2 Bayraktar ini menghancurkan total 759 kendaraan militer, sistem artileri dan berbagai peralatan musuh lainnya. Angka ini termasuk 120 tank, 46 kendaraan lapis baja, 142 sistem artileri derek, 43 sistem artileri self-propelled, 7 senjata anti-pesawat self-propelled, 78 sistem roket artileri, 2 rudal balistik, 37 sistem pertahanan udara, 7 radar, 269 militer kendaraan, dan 7 pesawat.

Dan rekor ini terus bertambah.

Cluster bomb juga dikenal sebagai munisi tandan, adalah rudal yang meledak di udara untuk melepaskan bom mini di area yang luas.

Rudal berisi cluster bomb dapat diluncurkan dari tanah dengan sistem truk berat atau dijatuhkan dari pesawat.

Saat rudal mendekati sasarannya, bagian depan meledak, melepaskan bom mini tanpa pandang bulu di atas area hingga seukuran lapangan sepak bola.

Bom, yang seukuran kaleng minuman ringan, dirancang untuk meledak ketika menyentuh tanah. 

Namun, bom sering kali tidak dapat diandalkan dan banyak yang gagal meledak, sehingga berpotensi menjadi ancaman mematikan bagi orang dewasa dan anak-anak yang menemukannya di kemudian hari.

Ujung ekor rudal tidak meledak tetapi puing-puingnya dapat menyebabkan kerusakan saat jatuh ke tanah.

Rusia dituduh menggunakan bom cluster di Ukraina. Jika tuduhan itu benar, maka Putin dapat dituntut oleh ICC atas kejahatan perang

Peluncur roket RPG-7 tidak diragukan lagi merupakan peluncur roket anti-tank paling terkenal yang kokok, powerful, murah dan sederhana yang pernah dibuat sejak diperkenalkan pada tahun 1961. 

Rocket Propelled Grenade RPG-7 tetap diproduksi dengan lebih dari 9 juta unit yang diproduksi hingga saat ini. RPG-7 terus melayani dengan lebih dari 40 negara, ditambah sejumlah besar kelompok militer separatis.

RPG-7, yang merupakan singkatan dari Russian Ruchnoy Protivotankovvy Granatomyot atau peluncur granat anti-tank genggam (meskipun lebih sering disebut "Rocket Propelled Grenade" atau "RPG"), adalah pengembangan lebih lanjut dari RPG- 1949- 2, sendiri didasarkan pada Panzerfaust Jerman Perang Dunia II dan Bazooka AS. 

Peningkatan utamanya atas RPG-2 adalah jangkauan yang jauh lebih baik dan penetrasi armor yang meningkat.

RPG-7 adalah tabung baja smoothbore single-shot yang dapat digunakan kembali dengan diameter 40 milimeter. Peluncur tanpa rekoil, bahu-membahu, dan sarat moncong ini dapat menembakkan berbagai macam roket. Pemandangan optik dan besi umumnya menjadi standar, dan tetap dapat menggunakan night vision untuk pemandangan malam.