Kemajuan Industri Pertahanan Korea Selatan

Daftar Terbuka
0 kiriman

Industri Pertahanan Korea Selatan semakin maju dan terus berkembang, didorong dengan pasar ekspor yang awal-awalnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan perdagangan seperti group Hyosung, Hyundai, Lucky Group, Daewoo Trading Co. Ltd., dan sebagainya, yang sekarang sudah menjadi konglomerasi (chaebol).

Awal-awalnya mereka memassarkan perangkat-perangkat militer kebutuhan perorangan, dari pakaian seragam (webbing set/Kaporlap), ponco, tenda, hingga radio lapangan.

Di era 1970an hingga pertengahan 1980-an, untuk produk-produk tersebut masih banyak yang dilakukan sebagai industry rumahan yang penyelesaiannya baru dilakukan di pabrikan menengah.

Misalkan pembuatan radio lapangan AN/PRC-77 dan AN/VRC-64, komponen-komponennya banyak yang dibuat oleh industri rumahan (UMKM).

Namun Korea Selatan juga sudah mengarah kepada industry strategis yang besar seperti galangan kapal KSEC – Korea Shipbuilding & Engineering Corporation yang kini bernama Hanjin Heavy Industries Co. Ltd. (HHIC), Korea Tacoma Marine Industries Ltd., dan sebagainya.

Indonesia sendiri banyak membeli kapal produksi Korea Tacoma Marine Industries Ltd., seperti Landing Ship Tank kelas KRI Teluk Semangka dan Patrol Ship Killer Mark-5 kelas KRI Keris.

Tacoma Marine Industries Ltd. Pada tahun 1999 di akuisisi oleh HHIC.

Kini industry perkapalan dengan taraf internasional bertambah dengan kehadiran DSMR – Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, serta Hyundai Heavy Industries (HHI).

Ketiga industri perkapalan tersebut hingga saat ini juga saling bekerjasama dalam beberapa program.

Kapal Perang Korea, image: Twitter.

Misalnya untuk program pembuatan Korvet dan Fregat Angkatan Laut Korea Selatan dalam upaya peningkatan kemampuan peperangan anti-kapal selam di era 1980an.

DMSE kini dikenal dengan produksi pengembangan lisensi ThyssenKrupp Marine Systems untuk HDW Submarine kelas Type-209 atau kelas Chang Bogo.

Di sektor penerbangan dan antariksa militer terdapat Korean Aircraft Industries Ltd. (KAI). Dengan berbagai produksinya produksi seperti satelit CAS-500 (Compact Advanced Satellite), KSLV-II (Korea Space Launch Vehicle-II).

Produksi pesawat helicopter dengan lisensi beberapa produsen terkenal, diantaranya BB/Kawasaki BK-117, MBB Bo.105 KLH, KF-16 maupun pesawat helikopter KUH-1 Surion dan KUH-1P (Chamsuri).

Untuk pesawat militer bersayap tetap sepeti pesawat latih tempur KT-1 Woongbi, Pesawat latih TA-50 Golden Eagle, dan produksi pesawat terbarunya yang cukup fenomenal KF-21 Boramae.

Peluncuran Pesawat Tempur KF-21 Boramae, Korea Selatan.

KAI merupakan perusahaan kedirgantaraan yang awalnya merupakan joint-venture dari Samsung Aerospace, Divisi Kedirgantaraan Deawoo Heavy Industries, dan Hyundai Space and Aircraft Company (HYSA), pada tahun 1999.

Atas inisiatif pemerintah Korea Selatan, KAI menjadi perusahaan yang bediri sendiri sejak krisis ekonomi tahun 1997, dan kini dapat menyelamatkan keberadaannya disektor industry kedirgantaraan yang cukup disegani.

Diseptor peralatan militer darat, produk-produk industry Korea Selatan sudah banyak di ekspor ke berbagai Negara. Diawali dengan memproduksi berbagai peralatan dan persenjataan yang mirip dengan produk-produk industry peralatan militer Amerika Serikat.

Kini industry strategis darat Korea Selatan sudah dapat berinovasi dengan berbagai produk mereka sendiri, termasuk membuat tank tempur utama K-2 Black Panther yang diproduksi oleh pihak Hyundai Rotem. Tank ini sudah di ekspor ke Turki pada 2007-2008 bersamaan dengan pesawat KT-1.

South Korean K-2 Black Panther MBT, image: alphacoders.com

Terakhir ini diberitakan bahwa Hanwha Defence berhasil memperoleh kontrak dari Pemerintah Mesir untuk memasok senjata Howitzer GS (Gerak Sendiri)/Self-Propelled K-9 Thunder beserta pendukungnya.

Kontrak senilai 1,7 miliar tersebut diperkirakan untuk memasok 200 unit K9 dan kendaraan pendukung bekal ulang munisi K10, Kendaraan kendali penuntun penembakan K11, serta paket pendukung lainnya termasuk munisi kaliber 155mm.

Kendaraan pendukung Kendali Penuntun penembakan/Pos Komando K11 merupakan produk baru yang khusus dibuat untuk paket kontrak dengan Mesir ini.

Menggunakan chassis yang sama dengan K9 Thunder, peralatan komando-kendali didukung dengan sarana berteknologi mutakhir berupa perangkat sensor, alat komunikasi dan sebagainya, sehingga dapat terbung dengan sarana Kodal Angkatan laut dan Angkatan Udara Mesir.

Hanwha K9 Howitzer

Kontrak dengan Mesir untuk K9 setelah masa penantian panjang, merupakan kontrak terbesar untuk K9, Howitzer GS berstandar NATO ini telah diekspor keberbagai Negara baik di Eropa maupun Asia. Hanwha juga baru dapat kontrak dari Australia untuk K9 ini dibawah program Project LAND 8116 Phase I.

Artileeri GS K9 diusung oleh kendaraan tempur beroda rantai dengan kubah yang dapat berotasi 360 derajat, mampu bergerak dengan kecepatan 67 km/jam, memiliki jarak tembak hingga 40 km. Dilengkapi dengan system kendali penembakan otomatis, waktu penembakan saat kendaraan diam 30 detik, dan saat kendaraan bergerak penembakan memakan waktu 60 detik.

Penembakan beruntun untuk enam hingga delapan munisi per menit. Saat ini Angkatan Darat Mesir mengoperasikan Howitzer GS M109 A2, A3 dan A5.

Dengan diperolehnya kontrak K9 Thunder ini, pihak Korea Selatan berhasil mengalahkan kompetitornya yaitu; Nexter Caesar dari Perancis, Koalistiya-SV dari Rusia, dan PLZ-45 dari Cina.

Berkembangnya industry strategis/pertahanan Korea Selatan tidak lepas dari bimbingan pemerintah, seperti saat terjadinya krisis Ekonomo di tahun 1997, sehingga mereka dapat bangkit dan member masukan pendapatan bagi negaranya.

Masih banyak lagi industry strategis yang belum dapat diulas disini seperti industry elektronika dan komunikasi militer LIG Nex1 Co. Ltd., yang juga bergerak dibidang pabrikasi kedirgantaraan sejak tahun 1976, dan industri lainnya.

Add your submission

Image Video Audio Embed

This field is required

Drop Images Here

or

You don't have javascript enabled. Media upload is not possible.

Get image from URL

Maximum upload file size: 2 MB.

Processing...

This field is required

Drop Video Here

or

You don't have javascript enabled. Media upload is not possible.

e.g.: https://www.youtube.com/watch?v=WwoKkq685Hk

Add

Some of the supported services:

Maximum upload file size: 10 MB.

Processing...

This field is required

Drop Audio Here

or

You don't have javascript enabled. Media upload is not possible.

e.g.: https://soundcloud.com/community/fellowship-wrapup

Add

Some of the supported services:

Maximum upload file size: 5 MB.

Processing...

This field is required

e.g.: https://www.youtube.com/watch?v=WwoKkq685Hk

Some of the supported services:

Processing...

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Wahana Udara Nirawak Canggih Australia

Saat Korea Selatan Menerobos Industri Pertahanan Amerika