Kapal amfibi KRI Teluk Semangka dengan nomor lambung 512 merupakan kapal pengangkut atau pendarat kendaraan tempur lapis baja (Tank) berikut pasukannya sehingga lebih umum disebut sebagai Landing Ship Tank.
KRI Teluk Semangka (512) merupakan kapal LST yang dibeli dari Korea Selatan di sebut sebagai Kelas Tacoma. Disebut Tacoma karena dibuat oleh Galangan Kapal Korea Selatan Tacoma Marine Industries Ltd. atau Korea Tacoma Shipbuilding, Masan – Sejak awal 1980an berubah nama menjadi Hanjin Heavy Industries, Masan, Korea Selatan.
Sejarah KRI Teluk Semangka (512)
Landing ship tank (LST) diciptakan pada masa Perang Dunia II untuk memudahkan pemindahan atau pengerahan pasukan dan peralatan berat tanpa memerlukan sarana pelabuhan, crane, dan sebagainya.
Kapal dapat memuat pasukan berikut kendaraan tempur dan perlengkapan tempur lainnya kesatu wilayah dan mampu mengirim kekuatan ke garis pantai.
Korea Selatan sendiri pada umumnya memproduksi peralatan militer berkiblat kepada Amerika Serikat. Demikian juga dengan kapal pendaran tank yang mereka buat. Galangan Tacoma membuat kapal pendarat tank sekelas KRI Teluk Semangka dengan berdasar pada rancang bangun kapal pendarat tank milik US Navy yaity kelas LST-542.
LST-542 oleh US Navy memang di kerahkan untuk operasional di kawasan Asia Pasifik yang memiliki karakteristik perairan berbeda dengan kawasan atlantik, dan beriklim tropis.
LST-542 memiliki panjang 100 meter, beam 14,40 meter dan draught 4,20 meter. Bobot dengan muatan penuh 3.810 ton, digerakkan dengan dua unit mesin diesel berkekuatan output 12.800 metric horsepower (9,4 MW), didistribusikan ke dua shaft.
Pintu ramp membuka kesamping dengan tinggi ambang yang cukup tinggi sehingga keluar masuk kendaraan dapat dengan leluasa. Dan saat menutup, sangat kokoh menahan hantaman ombak – pintu berada di bagian depan kapal -, dan untuk memudahkan pengaturan kendaraan didalam hangar palka, biasanya terdapat meja putar, sehingga hidung kendaraan selalu menghadap arah keluar dari perut kapal.
Spesikasi Teknis KRI Teluk Semangka (512)
Demikian juga halnya dengan pembuatan KRI Teluk Semangka pesanan Indonesia. Pihak Tacoma membuat kapal LST sesuai rancangan LST-542, mampu menjelajah dengan kecepatan maksimum 15 knot, dan kecepatan ekonomis 13 knot sehingga mampu menempuh jarak 13.900 km.
Kapasitas KRI Teluk Semangka adalah mampu membawa 200 personel pasukan dengan peralatannya – termasuk diperhitungkan membawa 17 unit tank dan dua atau empat perahu pendarat jenis LCVP (Landing Craft Vehicle Personnel) yang terpasang pada davit (davit : alat pada kapal yang fungsinya untuk menurunkan atau menaikkan sekoci). Davit LCVP berada di poposisi sayap kapal bagian depan anjungan.
KRI Teluk Semangka sendiri memiliki bobot bermuatan penuh 1.800 ton dengan 4 LCVP, 17 kendaraan tempur dan 200 pasukan. Awak kapalnya sendiri sekitar 90 personel pelaut (termasuk 13 perwira).
Untuk mempertahankan dirinya, kapal dipersenjatai dengan satu unit meriam L/70 Bofors berkaliber 40mm, autocannon Rheinmettal kaliber 20mm (sekelas Rh-20), dan dua pucuk senapan mesin berat DShK kaliber 12,7mm (.50). Kapal biasanya dilengkapi dengan peralatan penjernih air laut (desilinasi). Sehingga dalam pelayaran jarak jauh, persediaan air bersih tetap ada.
Operasional KRI Teluk Semangka (512)
Kapal-kapal milik TNI Angkatan Laut dari kelas KRI Teluk Semangka lainnya adalah;
- KRI Teluk Penyu 513 (KRI TPN),
- KRI Teluk Mandar 514 (KRI TMR),
- KRI Teluk Sampit 515 (KRI TSP),
- KRI Teluk Banten 516 (KRI TBT), dan
- KRI Teluk Ende 517 (KRI TLE).
Kapal-kapal tersebut mulai dipergunakan oleh Satuan Amfibi Komando Armada TNI Angkatan Laut pada tahun 1982.
LST Korea Selatan versi baru.
Korea Selatan selaku pembuat kapal Landing Ship Tank ini hingga saat ini masih membuat kapal sejenis dengan spesifikasi yang lebih modern.
Setelah Tacoma Marine berubah menjadi Hanjin Heavy Industry Co. Ltd., Busan, mereka tetap menjalankan usaha dibidang industry pertahanan. Pembuatan LST untuk Angkata Laut Korea Selatan tetap berjalan, seperti pembuatan LST kelas Go Jun Bong. Berbobot kosong 2.600 ton dan bobot bermuatan penuh 4.300 ton.
Dapat mengangkut 258 prajurit Marinir dan 12 unit tank atau 14 unit Assault Amphibious Vehicle (AAV) dan delapan unit truck taktis 2,5 ton.
Sebagai Negara kepulauan yang luas, tidak berlebihan apabila TNI Angkatan Laut memiliki kapal-kapal LST yang lebih canggih sebagai pengganti LST kelas Tacoma ataupun LST yang dibeli dari Jerman (bekas Angkatan Laut Jerman Timur).
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!