Setelah berhasil memancing Rusia menyerang wilayah Ukraina pada 24 Pebruari 2022, dengan menyumbat kegiatan dialog – terakhir pembatalan sepihak dari pihak AS pada 22 Pebruari 2022.
Negara-negara anggota NATO dibawah pimpinan Amerika Serikat bak produsen mesin perang, terus memberikan dukungan baik dana, peralatan perang, media massa, jurnalis, pelatihan militer/tempur, hingga personil – baik pensiunan militer maupun pegawai tempur dari perusahaan kontraktor.
Ibarat YouTuber atau pegiat sosial media, Ukraina sedang laris mendapatkan endorsed-an.
Dalam berita yang diturunkan oleh DefenseNews tanggal 14 April 2022, diberitakan bahwa Amerika Serikat memberika dukungan ke Ukraina berupa persenjataan berat dan peralatan militer serta pelatihan senilai US$800 juta. Bantuan ini merupakan bantuan tambahan setelah yang diberikan sebelum-sebelumnya.
Persiapan Kekuatan Militer
Seolah kegiatan uji, serangan Russia ke Ukraina dijadikan komoditas berita dengan mengemukakan aktor pemeran utama Presiden Ukraina sebagai pihak yang teraniaya seperti yang setiap saat diwartakan melalui media-media mainstream milik konglomerasi dari Eropa dan Amerika.
Perang Russia vs Ukraina ini oleh pihak Amerika serikat dapat di jadikan sebagai medan uji Doktrin Multi-Domain Operation (MDO) yang baru saja mereka luncurkan, dan uji pengukur kekuatan lawan atas pencanangkan pengembangan kekuatan Militer untuk menghadapi China dan Russia.
Selain Ukraina, Polandia juga di jadikan tempat penumpukan bekal ulang, baik peralatan, persenjataan hingga personel.
Endorsed Amerika terhadap Ukraina kali ini meliputi persenjataan howitzer, ratusan kendaraan lapis baja, pessawat helicopter, yang seluruhnya diambil dari bekal logistic (stockpile) Angkatan Bersenjata Amerika.
Uraian sementara peralatan yang akan dikirim antara lain:
- 18 unit towed howitzer kaliber 155mm beserta 40.000 butir munisi.
- 10 set AN/TPQ-36 counter-artillery radar.
- 2 unit AN/MPQ-64 Sentinel air surveillance radar,
- 300 unit switchblade drone,
- 500 unit misil anti-tank Javelin,
- 200 unit APC M113,
- 100 unit armoured HMMWV.
- 11 unit helicopter Mi-17 lengkap dengan persenjataannya + 5 unit Mi-17 yang semuanya diambil dari stock bekas operasi di Afghanistan.
Ada yang menarik dari daftar peralatan militer yang akan di-“endorsed” untuk Ukraina ini, yaitu; “unmanned coastal defence vessel” dari US Navy.
Selanjutnya, perlengkapan perlindungan terhhadap persenjataan nuklir-biologi-kimia (Nubika) yang terdiri dari: 30 set pelindung badan dan helmet, lebih dari 2.000 set optic dan laser-rangefinder, C-4 dan berbagai bahan peledak lainnya, dan M18A1 ranjay anti personnel “claymore”.
Pemerintah Amerika dibawah kepemimpinan Joe Biden telah berkomitmen untuk memberikan bantuan militer ke Ukraina senilai US3,2 milyar, yang US$2,6 milyar diantaranya telah disalurkan sejak dimulainya serangan Russia ke Ukraina.
Permintaan Bantuan Ukraina
Selain keberbagai Negara, presiden Ukraina juga menelepon presiden AS, Joe Biden, presiden Ukraina memposting video dengan daftar peralatan yang diperlukan oleh Ukraina secara detil;
- 155mm artillery.
- 152mm artillery shells.
- Grad, Smerch, Tornado or H142 HIMARS multiple launch rocket systems.
- Infantry fighting vehicles or T-72 tanks.
- More S-300 air defense systems.
- Combat aircraft.
“Freedom must be armed better than tyranny,” Zelenskyy said. “Without additional weaponry, this war will become an endless bloodbath.” Stacie Pettyjohn, director of the defense program at the Center for a New American Security, said Ukrainian forces could use their Bayraktar TB2 drones with the radars as well as howitzers and other ground-based artillery to “more effectively respond ― and hurt Russian forces at range without putting themselves in a vulnerable spot, and potentially eliminate some of the Russian systems they’re using to bombard the Ukrainians from further away.”
Demikian cuplikan berita dari berbagai media Barat maupun Amerika. Cuplikan diatas diambil dari Marine Corp Times April 14, 04.11 AM.
Pendukung
Sebagai persiapan untuk member dukungan bila diperlukan, saat ini Amerika telah menempatkan ribuan personil militernya disepanjang perbatasan timur NATO, termasuk sekitar 5.000 personel di Polandia dan beberapa grup di Romania.
Peperangan merupakan solusi kebuntuan dialog, upaya dialog untuk menghentikan peperangan di Ukraina ini juga agaknya sulit untuk dilanjutkan. Upaya dialog terakhir yang dilakukan di Turki, juga tidak membuahkan hasil.
Upaya untuk mengganggu jalannya dialog terus saja dilakukan oleh beberapa pihak, dari mulai penyebaran berita bohong yang disampaikan ke peserta delegasi dialog, berita-berita media massa yang tidak berimbang, komentar-komentar politisi barat yang terus saja memojokkan pihak Russia, dan sebagainya.
Persiapan Kedepan
Pihak Amerika Serikat agaknya juga berupaya mempersiapkan ketahanan berkelanjutan apabila peperangan di Ukraina berlangsung lama (yearlong conflict). “Deputy Defense Secretary Kathleen Hicks convened a classified meeting of defense industry CEOs at the Pentagon to gauge their ability to produce weapons for Ukraine, the U.S. and other allies.”
Pihak industry yang diajak bicara antara lain: Lockheed Martin, Boeing, L3Harris Technologies, Raytheon Technologies, Northrop Grumman, BAE Systems, General Dynamics dan HII (kemungkinan Huntington Ingalls Industries).
Menurut penjelasan jurubicara Pentagon John Kirby kepada media; “This [meeting] was really focused on the kind of systems and weapons that have been relevant in the Ukraine war,” Kirby said. “We wanted to make sure that we had a good, honest, candid discussion with these CEOs about the systems that they’re producing, the rate at which they’re produced, about the possibility for accelerating some of those production lines and expanding based on the heavy draw on our inventory.”
Kerjasama Pemerintah Dengan Kongres
Untuk memberikan tambahan bantuan kepada Ukraina, Pemerintahan Amerika telah meminta kepada Kongres alokasi anggaran untuk pembiayaan pasukan Amerika yang dikirim ke Eropa Timur – di hari yang sama Senate Minority Leader Mitch McConell dari Partai Republik menyatakan kemungkinan tambahan pendanaan bagi Ukraina.
Tentang potensial untuk pendanaan dalam merespon krisis, Deputy Defense Secretary Kathleen Hicks mengatakan; “Pentagon bekerjasama dengan Kongres untuk memenuhi (backfill) biaya dari pasukan Amerika Serikat yang meningkat jumlahnya (surged) di Eropa Timur. Karena pasukan terebut tidak termasuk dalam permintaan anggaran Tahun Fiskal 2023.”
Pihak Amerika Serikat agaknya tidak menginginkan Ukraina sampai dapat dikalahkan oleh Russia. Mereka menempuh berbagai cara agar Russia tersingkir bukan saja dari Ukraina, tetapi juga dari dunia Internasional, seperti upaya yang dilakukan oleh anggota Senat AS: “We may need to do another supplemental,” McConnell said during remarks in his home state of Kentucky. “This is critically important that we win, that the Russians be defeated, that we do everything we can to punish them both on the economic side and military side.”
Congress finalized a $1.5 trillion spending bill last month that provides $13.6 billion in new aid for the Ukraine crisis. The money was in large part to restore military stocks of equipment already transferred to Ukrainian military units through the president’s drawdown authority, while $3.1 billion was to cover “deployment, operational, and intelligence costs” for U.S. forces deployed to Europe in response to the Russian actions.
Semakin hari semakin jelas menunjukkan apa dan mengapa peperangan di Ukraina dapat terjadi. Agaknya peperangan dengan operasi multi-domain sudah membuahkan hasil. Dalam pemanfaatan dunia mass-media, bahkan sebuah surat kabar berbahasa Inggris dari sebuah Negara penggagas gerakan Non-Block dalam “editorialnya” di edisi 11 April 2022, tanpa check-and-rechek telah memojokkan Russia atas kasus kemanusiaan dalam pertempuran di Ukraina.
Seperti diketahui, media-massa mainstream dan social-media digunakan secara massif dalam peperangan dis-informasi. Disini dituntut profesionalisme dari para jurnalis.
Dukungan Anggota NATO
Negara-negara Anggota NATO sejak awal telah mendukung pihak Ukraina dalam konflik yang terjadi. Inggris salah satu penyokong (pemberi endorse) memberikan paket bantuan militer ke Ukraina berupa:
- Misil anti-tank NLAW dengan jumlah tidak kurang dari 800 set.
- Tambahan senjata misil anti-tank Javelin.
- Tambahan loitering munition (drone Kamikaze).
- Tambahan misil anti serangan udara Starstreak.
- Paket non-lethal seperti helmet balistik, body armour dan teropong malam (NVG).
Paket bantuan senilai lebih dari £ 100 juta tersebut merupakan bagian dari alokasi bantuan militer Inggris dengan total £350 juta, dan bantuan ekonomi dan kemanusiaan senilai £400 juta.
Beberapa Negara anggota NATO telah mendirikan International Donor Coordination Centre di Stuttgart, Jerman. Salah satu perannya adalah untuk memastikan bahwa bantuan militer benar-benar terkirim ke Ukraina secara terkoordinasi dan se-efektif mungkin.
Untuk hal tersebut telah dibentuk tim dari 104 Logistic Brigade sebagai tindak lanjut pertemuan pertama (first International Donor Conference pada bulan Februari 2022. [sumber: gov.uk] dikutip dari pemberitaan 8 April 2022.
Pelajaran Bagi Dunia
Peperangan di Ukraina setelah selesai episode “War on Terror”, dapat saja dilanjutkan dengan peperangan berikutnya, sesuai dengan keinginan penguasa dunia selaku sutradara pengatur laku.
Mungkin scenario berikut dapat dihalangi dengan langkah yang telah dan sedang ditempuh oleh para pimpinan Negara-negara Afrika.
Sebab ada kemungkinan adanya pendekatan kepada pihak India untuk dipersiapkan menghadapi Cina. India dapat dikatakan sebagai Negara yang sangat strategis dalam “Diplomatic Trangle” di kawasan Indo-Pasifik. Dan, India sempat bergesekan dengan Cina diperbatasan. Sehingga mungkin saja dapat dipertajam sengketa perbatasan menjadi peperangan.
Kita hanya dapat berharap agar para pemimpin dunia ini semakin arif dan bijaksana dalam memelihara perdamaian di Dunia ini.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!