KRI Martha Christina Tiahahu (331)

FRIGATE FFG (guided missile frigate) KRI Martha Christina Tiahahu (331) merupakan kapal perang yang dibeli dari Inggris pada tahun 1984, merupakan kapal bekas Royal Navy dari kelas Tribal yang aslinya kapal ini bernama HMS Zulu dengan nomor lambung di RN F124 (nama etnik, diambil dari nama etnik Kwazulu-provinsi Natal di Afrika Selatan).

Nama Martha Christina Tiahahu diambil dari nama Srikandi pahlawan perjuangan nasional dari Maluku yang gugur di usia 17 tahun saat berperang melawan penjajahan Belanda.

Kapal KRI Martha Christina Tiahahu dibuat di galangan kapal Alexander Stephen & Sons, Ltd, Linthouse, Glasgow, Inggris, yang melibatkan pihak JI Thornycroft & Co Ltd, Southampton untuk steam dan gas turbin, dan pihak Parson Marine Turbine Co Ltd, Wallsend-on-Tyne untuk pekerjaan gearing.

Diluncurkan ke laut pada 3 Juli 1962, di komisi pada 17 April 1964, dan mulai di aktifkan di Royal Navy pada April 1964.

Kapal ini satu-satunya kapal kelas Tribal yang sejak awal dilengkapi dengan sistem senjata peluncur misil Seacat, sedangkan 6 kapal kelas Tribal lainnya baru dipasangi sistem peluncur misil Seacat setelah mengalami retrofitting.

Memiliki panjang 109,73 meter, beam 12,88 meter, berbobot standar 2.300 ton dan bobot bermuatan penuh sekitar 2.700 ton. Propulsi satu shaft COSAG (Combination Steam and Gas); satu unit steam turbine 12.500 shp (9.300 kW), dan satu unit gas turbine Metrovic G-6 7.500 shp (5.600 kW), dan kecepatan jelajah (COSAG) 27 knot (50 km/jam).  Jarak tempuh jelajahnya sampai 4.500 mil laut atau 8.300 km pada kecepatan 12 knot (22 km/jam).

Aslinya, kapal KRI Martha Christina Tiahahu dilengkapi dengan peralatan sensor berupa radar pantau udara Type 965, radar untuk sudut rendah Type 993, radar navigasi Type 978, radar kendali penembakan meriam Type 903, radar kendali penembakan GWS-21 Type 262, sonar pencari Type 177, Sonar serbu Type 170, Sonar bottom profiling Type 162.

HMS Zulu, yang kemudian menjadi KRI Martha Christina Tiahahu
https://www.southwalesargus.co.uk/news/17571942.port-life-know-history-vessel/

Persenjataan yang memperkuat kapal ini berupa 2 unit meriam Mark-5 kaliber 114mm (4,5 inci), setelah retrofit diganti dengan dua unit meriam Bofors Mk-7 kaliber 40mm, dua unit peluncur misil Seacat dengan empat rel, dua unit kanon Oerlikon kaliber 20mm, satu Limbo ASW Mortar Mk-10. Aslinya dilengkapi dengan satu unit pesawat helikopter Westland WASP.

HMS Zulu merupakan salah satu Frigate FFG andalan Royal Navy, kapal ini berkontribusi dalam kegiatan patroli Beira di perairan Timur Afrika, saat terjadinya blokade minyak Rhodesia pada tahun 1966.

Lalu pada tahun 1972 saat terjadinya kecelakaan pesawat P-3 Orion milik Angkatan Laut Amerika yang membawa 14 awak pesawat di pegunungan sebelah utara Marocco, HMS Zulu mengirim pesawat helikopter WASP yang berpangkalan di kapal untuk menuju lokasi reruntuhan pesawat dan menemukan lima jenazah awak pesawat.

Lalu pada tahun 1975 HMS Zulu berangkat dari satu pelabuhan di Amerika Serikat dan steling dekat perairan Guatemala, ketika itu Guatemala mengancam akan menganeksasi Belize. September 1977, Zulu beroperasi di Gibraltar, dan hingga November 1983 Zulu menjadi kapal penjaga (guardship) Gibraltar. Itulah sebagian dari perjalanan penugasan HMS Zulu.

Sejak masuk dalam jajaran TNI Angkatan Laut, KRI Martha Christina Tiahahu sudah banyak mengemban tugas negara dalam rangka menjaga perairan yurisdiksi NKRI.  Saat ini menurut berita, kapal tersebut sudah tidak beroperasi lagi.

Nomor lambung 331 kini disematkan pada kapal perusak kawal rudal (KPR) KRI Raden Eddy Martadinata, nama yang diambil dari mantan Menteri Panglima Angkatan Laut (Menpangal) yang diresmikan sebagai KRI pada 7 April 2017 di Tanjung Priok, Jakarta.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Turki Jual Hizir APC ke Kenya

KRI Wilhelmus Zakarias Yohannes (332)