Guna meningkatkan fungsi dan kemampuan pesawat angkut Airbus A400M, pihak Turki kini tengah mengupayakan mempersenjatai pesawat tersebut.
Peningkatan kemampuan pesawat ini tengah dilakukan oleh pihak Turkish Aerospace Industries (TAI) dengan membuat dan mengintegrasikan yang disebut sebagai directional infrared countermeasure system (DIRCN). Demikian pengumuman yang disampaikan oleh pihak TAI menjelang Dubai Airshow 2021 (11 Nopember 2021).
Pengerjaan pengintegrasian sustem tersebut dilakukan pada pesawat A400M milik Angkatan Udara Turki dengan nomor ekor NSM 105.
Pihak TAI mengatakan bahwa dengan system yang baru ini pesawat akan mampu mendeteksi dan menghancurkan misil yang datang kearahnya melalui unit peringatan misil.
Sistem baru ini dapat mendeteksi dalam bidang cakupan 360-derajat akan adanya ancaman misil (multi, tidak saja tunggal, atau multi-target capability.)
Seperti diketahui, pihak Turki melalui TAI memiliki 7% saham dalam konsorsium program A400M, dimana anggota konsorsium lainnya merupakan Negara Belgia, Inggris, Jerman, Luxembourg, Malaysia, Perancis dan Spanyol.
Perusahaan lain yang terlibat dalam konsorsium pesawat ini antara lain; BAE Systems dari Inggris, EADS dari Jerman, dan Flabel dari Belgia. TAI telah memproduksi dan memasok 135 aircraft chipset kepada Airbus Defence and Space.
DIRCM sendiri merupakan rancangan pertama dari TAI untuk berkontribusi dalam program.
Saat ini pihak TAI – didirikan pada tahun 1973 – memproduksi 405 detail dan bagian-bagian komponen untuk program DIRCM, selanjutnya untuk badan tengah pesawat (center fuselage) bagian depan, kerucut ekor dan panel atas badan pesawat bagian belakang, flaps/speed brakes, pintu keluar darurat dan untuk keluarnya peterjun, system lampu penerangan, rancangan utama untuk system pasokan air bersih dan buangan air kotor, perancangan dan pabrikasi perkabelan untuk badan pesawat (fuselage wiring).
Prof. Temel Kotil selaku Presiden dan CEO dari TAI sangat optimis TAI akan terus berkontribusi dalam peningkatan kemampuan industri kedirgantaraan negaranya dengan mengintegrasi bagian-bagian aerostructure bagi platform “Next Generation Technology” ke pesawat A400M.
Sistem untuk meng-konter dan menghancurkan misil pada pesawat atau DIRCM ini memang menjadi salah satu upaya perlindungan bagi pesawat udara terhadap serangan misil dari berbagai arah. Produk-produk DIRCM yang cukup mengemuka pada saat ini diantaranya; MUSIC DIRCM System dari Elbit-Israel dan, Miysis DIRCM dari Leonardo.
Tahun 2020 yang lalu, pihak Elbit mendapatkan kontrak untuk memasok DIRCM system bagi sebuah Negara di Asia-Pasifik dengan nilai kontrak 136 juta Dollar Amerika Serikat.
Berdasarkan kontrak, Elbit akan memasang system MUSIC DIRCM termasuk infra-red missile warning system, pada armada pesawat Airbus dan Boeing.
Sebelumnya pihak Elbit telah mendapatkan kontrak untuk system yang sama untuk dipasang pada pesawat Airbus A400 milik Angkatan Udara Jerman, dan untuk pesawat Airbus A330 dari armada MRTT (Multinational Multi-Role Tanker Transport) NATO.
Pada intinya DIRCM merupakan system pelindung bagi pesawat udara terhadap serangan misil dan mampu menetralisr/menghancurkan ancaman misil yang dating dalam jarak waktu yang cepat dalam jarak yang aman.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!