Pertahanan Perairan Ukraina

Beberapa kali kapal perang Russia berhasil di lumpuhkan oleh pihak Ukraina, dari mulai kapal bendera Armada Laut Hitam Moskva, hingga berita terakhir beberapa kapal pendarat pasukan.

Apa saja persenjataan pertahanan pantai angkatan bersenjata Ukraina saat ini?

Neptune Missile

Neptune missile adalah salah satu sistem pertahanan pantai Ukraina untuk menghadapi serangan dari laut dilengkapi dengan persenjataan misil, diantaranya RK-360MT yang berpangkalan di kawasan pantai, dengan peluncur yang yang ada daitas platform kendaraan truck taktis 8×8 KrAZ-7634NE (TM-360).

Truk Kraz-7634NE berkekuatan 460 hp, dengan transmisi otomatis, yang telah dimodifikasi sehingga dapat mengusung empat tabung peluncur berisikan misil siap tembak. Sistem misil jelajah ini di lengkapi dengan misil anti-kapal permukaan R-360.

Misil Neptune dapat dioperasikan dalam berbagai kondisi cuaca sepanjang tahun, dapat mengkonter electronic countermeasure maupun tembakan dari pihak sasaran.

Misil RK-360MT Neptune ini termasuk persenjataan pertahanan pantai baru milik jajaran Angkatan Bersenjata Ukraina. Dibeli dari LUCH Design Bureau dengan penyerahan pertama pada tahun 2021.

Misil Neptune, image: topwar.ru

Misil Neptune memiliki jarak tembak terhadap sasaran sejauh 300 km, dengan pendorong motor roket untuk awal peluncuran dan mesin turbo jet MS-400 buatan Motor Sich, Ukraina. Homing head untuk misil dengan ultra-high viewing angle yang mampu mendeteksi dan meng-capture target pada jarak diatas 50 km, dibuat oleh Radionics, Ukraina.

Kekuatan satu Divisi terdiri dari 6 unit kendaraan peluncur USPU-360 dengan 24 misil-anti kapal permukaan siap tembak – setiap unit didukung dengan bekal ulang misil sebanyak enam misil untuk setiap unitnya yang diusung oleh kendaraan bekal ulang TZM-360 – dan kendaraan transport Tm-360.

Secara teori, setiap divisi memiliki kekuatan 72 unit misil R-360. *) USPU-360 merupakan sebutan dari unit misil Neptune, empat unit tabung peluncur pada satu unit platform kendaraan taktis truck 8×8.

Sistim pertahanan perairan Neptune Ukraina

Selain misil Neptune, baru-baru ini Ukraina juga beru menerima kiriman misil Harpoon dari Denmark serta self-propelled Howitzer kaliber 155mm M777 dan M109 Paladin yang sudah dimodifikasi dari Amerika Serikat. Penempatan gabungan Neptune dan Harpoon tersebut juga termasuk di selatan pelabuhan Odesa.

Kawasan pelabuhan Odesa selama ini diblokade oleh kekuatan Armada Laut Hitam Angkatan Laut Russia. Kapal-kapal perang Russia beroperasi antara Pesisir Donuzlav dan Sevastopol.

Armada Russia juga tidak menjauh dari batas pantai guna menghindari sistem pencari sasaran RF pada sistem senjata misil Ukraina yang kurang peka untuk jarak dekat.

Keterbatasan tersebut juga berlaku pada misil Harpoon dari produksi varian Block 1, Block 1C, dan Block 1G, dikarenakan adanya AoU – Area of Uncertainty – pada RF seeker, saat seeker diaktifkan, misil akan membidik sasaran dengan radar cross-section yang besar.

M-109 Paladin untuk Ukraina, image: defensenews.com

Akibatnya probably of acquisition (PACQ) akan berkurang secara drastis pada saat kapal mendekati daratan. Pada varian Block 2 telah dilakukan modifikasi dengan pengurangan AoU dan penambahan sarana GPS untuk memantau sasaran yang dekat dengan daratan.

PACQ: The target acquisition probability modeling method of long-range anti-ship missile based on search theory – semakin dekat sasaran dengan posisi misil, maka daya deteksi untuk mengakuisisi target akan semakin berkurang.

Alternatif lainnya adalah dengan penggunaan sarana IIR (Imaging InfraRed) dengan kemampuan serangan akurasi pin-point apabila target berada dekat dengan daratan.

Naval Strike Missile

NSM (Naval Strike Missile) didukung dengan ruang A2/AD (Anti Acces/Area Denial) dengan ukuran lebih dari 185 km, sementara jarak tembak misil Harpoon kurang dari 140 km.

Ukraina bukan saja berupaya untuk memperkuat sistem pertahanan pantai, tetapi juga berupaya untuk mematahkan kekuatan Laut Armada Laut Hitam Russia. Dengan diblokadenya pelabuhan Odesa dan dikuasainya kawasan Laut Hitam oleh kekuatan laut Russia, Ukraina tidak dapat melakukan ekspor hasil buminya – terutama gandum – ke berbagai Negara pembeli.

Untuk mengurangi kemampuan blockade Russia, Ukraina harus mampu membangun A2/AD pada sistem pertahanan pantai mereka guna mampu mematahkan kekuatan laut Russia yang masuk kedalam zona A2/AD.

Bantuan Swedia

RBS-17 Swedia, image: gp.se

Pemerintah Swedia akhirnya menyetujui untuk mengirim dukungan bagi Ukraina berupa beberapa perlengkapan dan peralatan militer, termasuk sistem senjata misil pertahanan pantai jarak pendek RBS-17 (Robot-17).

Bantuan lain dari Swedia berupa bantuan keuangan bagi Bank Sentral Ukraina sebesar SEK 500 juta atau setara dengan US$52,4 juta, dan akan ditambah sebesar SEK 578 juta atau US$60 juta.

RBS-17 merupakan versi manpack dari misil anti-kapal eprmukaan AGM-114C Hellfire. Pihak Kementrian Pertahanan Swedia menyatakan bahwa sistem senjata RBS-17 ini merupakan permintaan khusus dari pihak Ukraina.

Mistral Firing

Adapun misil anti-kapal permukaan jarak pendek RBS-17 merupakan laser-guided missile system yang biasa digunakan oleh Brigade Amphibi Belgia dalam menjaga kawasan pantai dan pesisir Swedia. RBS-17 memiliki hulu ledak seberat 9 kg, memiliki jangkauan tembak sekitar 8 km.

Unit misil memiliki panjang 163cm dan diameter 17,8cm. Diperkirakan pihak Ukraina akan menempatkan misil RBS-17 ini bersama dengan misil berpemandu Brimstone yang dipasok oleh Inggris.

Perkuatan Dengan Drone Laut

Drone boat, image: dronedj.com

Amerika Serikat telah membantu Ukraina dengan mengirimkan drone boats (USV – Unmanned Surface Vessels) untuk dioperasikan di Laut Hitam dan sekitar pelabuhan Odesa. Bantuan tersebut merupakan bagian dari paket endorse yang senilai US$800 juta.

Menurut juru-bicara Pentagon John Kirby, paket USV ini merupakan bagian dari military assistance Amerika Serikat yang baru bagi Ukraina. Diharapkan akan membantu sistem coastal defence Ukraina dari serbuan pihak Russia.

USV beroperasi secara mandiri, men-transmit real-time video dan data lainnya ke monitor di darat, sehingga akan membantu pihak pertahanan pantai dengan data beyond-the-horizon intelligence tanpa perlu menempatkan manusia kedalam risiko bahaya.

Data yang dapat dikirim berupa pergerakan kapal-kapal perang Russia, dan dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi penentuan pentargetan sistem senjata yang berada di wilayah pantai/adaratan.

Angkatan Laut Ukraina (Ukrainian Navy)

Armada Kapal Perang Ukraina

Angkatan laut Ukraina telah banyak kehilangan kapal perangnya pada saat peperangan dengan Russia pada tahun 2014. Kekuatan armada Ukraina pada saat ini diperkirakan sebagai berikut:

Kapal Aktif

  • 1 unit kapal cepat misil kelas Matka
  • 1 unit korvet kelas Tarantul
  • 3 Unit kapal patrol kelas Island
  • 3 Unit kapal patrol kelas Gyurza-M
  • 1 unit kapal patrol kelas Zhuk 1400M
  • 1 unit kapal pendarat kelas Ondatra
  • 1 unit kapal pemburu ranjau kelas Yevgenya
  • 10 unit RIB (Rigid Inflatable Boat) type Metal Shark (panjang 7 meter)
  • 74 unit RIB kelas Wing
  • 7 unit RIB kelas Willard
  • Sekitar dua puluhan kapal pendukung/bantu dari berbagai jenis.

Kapal Dalam Persiapan

  • 2 unit Fregat kelas Oliver Hazard Perry
  • 2 Unit kapal Patroli kelas Island
  • 2 unit Kapal Pemburu Ranjau kelas Sandown

Kapal Dalam Konstruksi

  • Korvet kelas Ada
  • Fregat kelas Volodymyr Velykyi
  • Kapal Serang Cepat Kelas Barzan
Kapal Moskva Russia, image: The Times

Kerugian Pihak Russia di Laut

Selain kapal bendera jenis Kapal Penjelajah Moskva pada 13 April 2022, Russia juga kehilangan dua kapal patroli yang dilumpuhkan oleh laser-guided missile dari drone TB-2 Bayraktar. Russia juga kehilangan kapal pendarat kelas Alligator yang terbakar dilaut akibat terkena hantaman misil balistik Tochka dari pihak Ukraina.

Diperkirakan bahwa Armada Laut Hitam Russia juga telah kehilangan kapal pendarat kelas Saratov. Kehilangan kapal-kapal amphibi dari Armada Laut Hitam Russia tersebut dierkirakan bahwa pihak Russia akan sulit untuk melakukan aksi serangan amphibi ke kawasan pantai Odessa.

Garnisun Odessa diperkuat dengan Brigade Tank (Cadangan) ke-5 yang didukung oleh Batalyon Tank T-72.

Di Laut Hitam Russia masih memiliki setidaknya tiga unit Fregat kelas Admiral Grigorovich, serta belasan unit kapal perang dari berbagai jenis dan kelas. Dengan kekuatan laut yang dimiliki oleh pihak Ukraina saat ini, hampir mustahil untuk menghadapi kekuatan Armada Laut Hitam Russia.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Inilah Pesawat Tempur Generasi 6 Jepang

Penampakan MSTA Hantam Ukraina