KRI Golok (688)

Kapal Perang Trimaran

KRI Golok, kapal perang pesisir (littoral combat ship) Indonesia

TNI Angkatan Laut baru saja menerima kapal perang baru berupa Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Golok dengan nomor lambung 688.  Kapal yang menerapkan rancang bangun hull Trimaran ini sebenarnya merupakan kapal Trimaran kedua dalam jajaran TNI Angkatan Laut.

Sebelum kapal jenis Trimaran KRI Golok (688), TNI AL juga memiliki KRI Klewang dengan nomor lambung 625.  Kedua kapal tersebut merupakan produksi dalam negeri.  Dibuat di galangan kapal PT. LUNDIN Industry Invest., Banyuwangi, Jawa Timur.

KRI Golok (688), image: PT. Lundin.

Sayangnya pada 28 September 2012, KRI Klewang ini terbakar yang menurut berita diakibatkan adanya hubungan arus pendek pada kelistrikan sebelum kapal melakukan uji coba (sea trial).

KRI Klewang berukuran panjang (LOA) 63 meter, berat 53,10 ton digerakkan dengan empat buah mesin diesel MAN, dapat melaju di laut dengan kecepatan maksimal 35 knot.

Trimaran kedua yang baru saja diserah-terimakan, KRI Golok (688), sama halnya dengan KRI KLewang dibuat dengan teknologi ‘stealth’, diluncurkan di galangan PT. LUNDIN pada 21 Agustus 2021.

Rancangannya mirip dengan LCS US NAVY kelas USS Independence (LCS 2), hull utama menjorok lebih panjang disbanding dengan dua outrigger di kiri dan kanannya.

USS Independence LCS 2, image: mocah.org

Badan kapal dibuat dari bahan komposit carbon fibre foam sandwich, resin infused dengan osmosis resistant, fire resistant vinyl ester resin, sehingga dapat memperkecil tangkapan radar (reducing RCS).

Sebagai Kapal Cepat Rudal, KRI Golok (688) dipersenjatai dengan senjata kanon kaliber 30mm, dan senapan mesin berat kaliber 12,7mm. (dapat dipersenjatai dengan senjata Naval Gun hingga kaliber 40mm, dan misil sebagai mana halnya untuk Kapal Cepat Rudal).

KRI Golok (688), image: PT. Lundin.

Spesifikasi Teknis KRI Golok (688)

  • Fungsi Utama: Kapal Patroli Zona Ekslusif, SAR Laut, Surveillance.
  • Klasifikasi: DNVGL Patrol Boat (Hull)
  • Ukuran: Panjang (LOA) 63 meter, Lebar beam (BOA) 16 meter, Draught: 1,20 meter
  • Bobot: 230 ton.
  • Kapasitas bahan bakar: 500 liter, Air Bersih: 5.000 liter.
  • Persenjataan: Satu pucuk senjata utama hingga caliber 40mm., dua pucuk SMB caliber 12,7mm.
  • Propulsi: 4 Mesin Diesel MAN V12 (4×1800 HP)
  • Gearbox: 4x single input/output.
  • Waterjet: 4x MJP 550.
  • Kecepatan maksimum: 30 knot+, kecepatan jelajah 16 knot.
  • Jarak tempuh dengan kecepatan 16 knot: 2.000 mil laut.
  • Akomodasi: 30 personel.
  • Sarana pendukung di dek: 1 unit high speed RIB
  • Pembangkit listrik: Generator set 3 x 135 kW 380/220V 60 Hz.
  • Peralatan Pendukung: Radar, GPS, AIS, Log, MET System.
KRI Golok (688), image: PT. Lundin.

Kapal Trimaran

Kapal trimaran merupakan kapal yang memiliki tiga buah hull – terdiri dari satu hull utama dan dua outrigger (cadik), satu dimasing-masing sisi hull utama.  Main hull dan outrigger dihubungkan dengan superstructure/lateral beam.

Rancang bangun trimaran biasa dijumpai pada kapal-kapal nelayan tradisional, utamanya  di perairan  Indonesia Timur.  Atau dalam ensiklopedia umum disebut sebagai di Indonesia Timur, Philippina, dan Polynesia.

[1] “The Dispersal of Austronesian Boat Forms in the Indian Ocean” – Waruno Mahdi (1999), “Jump up to” Edwin B. Doran.
[2] The Cruising Multihull – Camden,  – International Marine.  – Understanding Boat Design, 4th Edition, Ted Brewer.

Dalam teknologi kapal penangkap ikan tradisional seperti di Pulau Madura, pembuatan perahu nelayan dengan sistem penambahan cadik dari hull utama sudah dilakukan pada pengganti kapal Purse Seine di wilayah Kabupaten Pamekasan.

Ada jenis yang hanya menggunakan satu outrigger (cadik) ada juga daerah yang menggunakan dua cadik. Hal tersebut untuk memberikan kestabilan kapal saat melaut.  Dahulu juga banyak perahu dengan rancangan sejenis di daerah Merak, Banten.

Pada kapal-kapal besar – termasuk kapal perang, hubungan antara hull utama dengan outrigger dilakukan dengan crossbeam, sayap, atau dengan bahan superstruktur lainnya.   Sehingga membentuk beam yang lebar, berposisi diatas permukaan air laut.

Dalam dunia militer, salah satu kapal perang trimaran yang cukup dikenal adalah kapal perang jenis LCS – Littoral Combat Ship – milik Angkatan laut Amerika Serikat (US NAVY/USN), USS Independence dengan nomor lambung 2 (LCS 2).

PCU Independence (LCS 2) underway during builder’s trials. Photo courtesy Dennis Griggs General Dynamics

USN mengoperasikan LCS kelas ini sebanyak enam unit.  Kapal dirancang oleh General Dynamics, mulai dioperasikan oleh USN sejak akhir tahun 2009.  Kapal ditujukan untuk melakukan tugas operasi dikawasan pesisir sesuai dengan jenisnya “littoral”.

LCS Independence tergolong kapal cepat dengan awak kapal terbatas, mampu melakukan berbagai misi keamanan, termasuk mencari dan menghancurkan ranjau laut, pemburu kapal selam di perairan dangkal, menghadapi infiltrasi kapal kecil.

Bukan untuk melaksanakan peperangan laut terbuka.  Senjata- kecuali misil – yang dibawa juga sebatas kanon.  Lebar beam yang menghubungkan main hull dengan dua outrigger menjadikan kapal ini memiliki flight deck yang cukup luas. Hull trimaran menghasilkan hydrodynamic drag yang rendah.

USS Independence menggunakan system propulsi (COGAD) kombinasi dua unit mesin gas turbin yang menggerakkan waterjet, dan dua unit mesin diesel.

Kecepatan jelajah normal 18 knot, kecepatan maksimum dengan dorongan water jet secara berkelanjutan dapat mencapai 44 knot. Kecepatan maksimum 44 knot ini hanya dapat berjalan dalam waktu yang relatif pendek.

Kapal LCS USS Independence dipensiunkan pada 29 Juli 2021, dengan upacara di Pangkapal Angkatan Laut San Diego, California. [3] USN Archived; Littoral Combat Ship Class – LCS. 2015.

image: Twitter.

PT Lundin Industry Invest (LII)

Perusahaan galangan kapal PT. Lundin Industry Invest (LII) Berlokasi di di Banyuwangi, Jawa Timur dengan luas area produksi yang sangat luas.  Dimiliki oleh John Lundin dan Lizza Lundin, berkebangsaan Swedia.

Perusahaan berkiprah sejak tahun 2003 dan sudah mengekspor kapal-kapal produksinya keberbagai negara. Production area perusahaan dapat mencapai kapasitas kapal seberat 500 ton.

Sebagai industri perkapalan yang berkiprah menjelang dua dasawarsa ini, PT LII telah mendapat berbagai sertifikasi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri – termasuk CE Certificate untuk ekspor.

Dibidang industri pertahanan dalam negeri, PT LII mendapat Surat Izin Kementrian Pertahanan Republik Indonesia dalam bentuk Surat Ketetapan Industri dan Surat Ijin Industri dari Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. Sertifikat internasional berupa International Certification Institute, dan Lloyd Register Certified ISO 9001.

Kehadiran KRI Golok menunjukkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri terus berkembang kearah kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan alat utama sistem senjata TNI. Dengan demikian, ketergantuangan pemenuhan kebutuhan dari luar negeri akan semakin berkurang.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KRI dr Wahidin Sudirohusodo (991)

Kelanjutan Helikopter Baru US Army