Kapal Selam Jerman Untuk Israel

Israeli Submarine

image: Israel Defense Forces (Facebook)

Jerman memiliki pabrik kapal selam yang cukup terkenal, Howaldtswerke-Deutsche Werft atau HDW. Produk yang cukup dikenal di Indonesia adalah kapal selam Type 209/1300 kelas Cakra, dan versi HDW Type 209/1400 upgrade Daewoo Shipyard & Marine Engineering (DMSE) atau kelas Chang Bogo.

Sejak Januari 2005 HDW yang berdiri di Kiel sejak Oktober 1838 menjadi bagian dari grup ThyssenKrupp, menjadi Grup ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS).

Grup ini juga memiliki saham di industry kapal selam Swedia Kockums dari Malmö, dan Hellenic Shipyards Co., Skaramangas, Yunani.

source: almayadeen.net

Adapun asset divisi kapal sipil HDW Gaarden pada bulan Juli 2011 dijual kepada Abu Dhabi MAR.

Berbagai kapal selam diproduksi oleh grup TKMS, terutama yang berasal dari HDW seperti Kelas 212, Kelas 214 dan Kelas Dolphin dengan system AIP (Air-Independent Propulsion) yang ditenagai oleh HDW Fuel Cell Plant yang mampu memperpanjang lamanya kapal melakukan penyelaman (untuk jenis non-tenaga nuklir).

Produk lain yang sudah digunakan oleh angkatan laut di berbagai Negara adalah HDW Kelas 209/1400mod.

image: Pinterest

Kepercayaan Pembeli

Kunci utama bagi industri strategis semacam TKMS ini adalah kepercayaan dari pihak pemakai produk atau pembeli. Baru-baru ini TKMS mendapat kepercayaan untuk pengadaan tiga unit kapal selam dari kelas DAKAR untuk keperluan pihak Angkatan Laut Israel.

Kontrak senilai US$ 4,4 milyar tersebut berlaku untuk masa pembuatan dan pengiriman ketiga kapal selam tersebut secara bertahap selama sembilan tahun.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh pihak CEO TKMS dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pada Januari 2022. Pengadaan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Israel, dengan menciptakan superioritas keamanan diwilayah mereka.

Kapal selam kelas Dakar merupakan varian baru yang khusus dirancang dan dibuat untuk kepentingan Angkatan Laut Israel. Rencananya kapal tersebut akan menggantikan tiga unit kapal selam kelas Dolphin dari batch pertama. Kapal selam kelas Dakar merupakan kelas diesel-electric attack submarines.

Penamaan DAKAR adalah untuk penghormatan bagi INS Dakar, kapal selam Israel (Kapal selam kelas T versi Angkatan Laut Kerajaan Inggris) yang hilang tenggelam secara misterius pada tahun 1968.

Dakar yang baru merupakan versi attack submarine dengan propulsi diesel-electric , Air-independent propulsion (AIP). Diperkirakan akan dipersenjatai dengan SLBM (submarine-launched ballistic missiles).

Perbedaan Tampilan

Karena data tidak dibuka secara umum, beberapa sumber memperkirakan bahwa kapal selam kelas Dakar untuk Israel ini memliki tampilan badan yang lebih besar dibandingkan kapal selam konvensional lainnya, prakiraan tersebut berdasarkan beberapa motif, diantaranya; integrasi antara airlock untuk operasi khusus, tambahan ruang untuk mengakomodasi wahana bawah air tanpa awak (UUV) maupun UAV.

Peningkatan sarana fasilitas Komando-Kendali untuk mendukung kemampuan ISR (Intelligent-Surveillance-Reconnaissance) , serta tempat untuk peluncur misil (SLBM) berupa VLS – vertical launched system yang mampu meluncurkan 10 buah SLBM, ataupun SLCM/Submarine-Launched Cruise Missiles . Dan tentunya persenjataan peluncur torpedo.

DAKAR Class juga akan mampu melakukan penyelaman yang lebih lama dibandingkan versi konvensional lainnya. Bila kapal selam DAKAR ini benar-benar dilengkapi dengan peluncur misil balistik, maka DAKAR merupakan kapal selam kelas yang kedua setelah kapal selam kelas KSS-III yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Korea Selatan, yang dilengkapi dengan peluncur misil vertical yang terpasang pada hull kapal.

 

Pembelian kapal selam kelas DAKAR ini melalui proses yang cukup panjang. Pada tahun 2017 Israel dan Jerman menandatangani kesepakatan (MoU) untuk pengadaan tiga unit kapal selam baru, sebagai bagian dari kontrak pengadaan kapal selam kelas Dolphin, dengan biaya sebesar US$ 1,5 milyar. Menurut kesepakatan tersebut, pihak Jerman menyetujui untuk mensubsidi hingga 30% dari biaya hull kapal selam tersebut termasuk biaya mekanikal dan elektrikal. Pihak Angkatan Laut Israel mengumumkan bahwa ketiga kapal selam yang akan dibeli tersebut diberi nama kelas DAKAR.

Israel sebenarnya juga baru saja mengoperasikan kapal selam kelas Dolphin yang dirancang oleh HDW. Dolphin yang pertama merupakan kapal selam yang diproduksi dengan dasar versi ekspor kapal selam type-209, yang dimodifikasi dan diperbesar ukurannya. Sub-kelas Dolphin-I memiliki panjang dan bobot yang lebih besar dari kapal selam milik angkatan laut Jerman Type-212.

Sistem AIP (air-independent propulsion) yang digunakan sama dengan Type-212, namun lebih panjang 12 meter, sehingga bobot saat menyelam memiliki bobot yang juga lebih besar. Jumlah awak kapal juga lebih banyak dibandingkan Type-212 maupun Type-214.

Kelas Dolphin-II merupakan kapal selam terbesar yang pernah dibuat di Jerman. Kapal selam ini merupakan pengganti kapal selam kelas Gal yang dipensiunkan setelah beroperasi sejak tahun 1970an.

Semua kapal selam kelas Dolphin dipersenjatai dengan 16 buah torpedo dan misil jelajah (SLCM) Popeye Turbo yang memiliki jangkauan tembak hingga 1.500 km., memiliki hulu ledak nuklir seberat 200 kiloton berisikan hingga 6 kg plutonium.

INS Drakon (Dragon), source.

Kapal Selam Israel HDW Kelas 212A

Sebagai perbandingan dengan kapal selam kelas Dolphin, Kelas-212 dibuat dalam dua kelompok yang terdiri dari empat unit dan dua unit. Empat unit versi ini juga dibuat di Itali dibawah lisensi TKMS.

Kedua kelompok kelas-212 tersebut menggunakan HDW Fuel Cell System digabungkan ke motor PERMASYN® sehingga kapal dalap menyelam dengan waktu yang lebih lama. Memiliki system komando-kendali senjata yang terintegrasi, memiliki Flank dan towed array sonar, otomatisasi peralatan pendukung, Pusat Informasi Tempur, dan persenjataan lainnya.

Untuk kelas-212 kelompok ke-2 dilengkapi dengan system komunikasi yang terintegrasi untuk digunakan dalam scenario Jaring Centric Warfare, integrated German Sonar and Command-Weapon Control System, flank array sonar diganti dengan superficial lateral antenna. Mengganti salah satu periskop dengan optronic mast, serta dilengkapi dengan diver lock-out system yang terintegrasi.

Data singkat:

  • Panjang keseluruhan: (sekitar) 56 – 58 meter (kelompok 1 dan kelompok 2)
  • Pressure hull diameter: 7 meter
  • Bobot dipermukaan air: 1.450 – 1.500 ton (kelompok 1 dan kelompok 2)
  • Tinggi (termasuk sail): 11,5 meter
  • Tabung senjata: 6 unit
  • Awak kapal: 28 personel.

KAPAL SELAM KELAS HDW DOLPHIN AIP
Versi kapal selam ini dibuat atas dasar pesanan (customized) yang perancangannya dilakukan bersama antara pihak TKMS dengan pihak pembeli, sehingga diperoleh rancangan yang ideal, sesuai kebutuhan pihak pembeli.

Kapal selam HDW Kelas Dolphin AIP memiliki peningkatan pada nilai operasional dengan sistem fuel cell AIP yang memperpanjang lamanya waktu penyelaman, dan kecanggihan sistem tempurnya berkat weapon expulsion system, torpedo, misil dan ranjau dapat diluncurkan dari set tabung senjata. Selain itu, kapal ini didukung dengan otomatisasi pada system control untuk propulsi, navigasi dan pengoperasian kapal yang dapat mengurangi beban kerja awak kapal. Kapal selam kelas ini dijuluki sebagai “silent. Undetected. Powerful.”

Data singkat:

  • Panjang keseluruhan: 68,60 meter
  • Pressure hull diameter: 6,70 meter
  • Bobot dipermukaan air: 2.050 ton
  • Awak: 35 personel

Kapal selam kelas Dolphin-II pesanan Angkatan laut Israel yang terakhir (INS Dragon – dalam Bahasa Ibrani Drakon) sudah memasuki tahap uji melaut di perairan Kiel, Jerman. Panjangnya lebih panjang disbanding kelompok Dolphin-I, dilengkapi dengan vertical launch system (VLS).

Singkat mengenai AIP.
Air-independent propulsion (AIP) atau air-independent power, merupakan teknologi propulsi untuk kapal selam konvensional (non-nuklir) sehingga dapat beroperasi tanpa perlu mengakses atmosphere oxygen dengan naik kepermukaan laut atau menggunakan snorkel. AIP akan memperkuat atau mengganti sistem propulsi diesel-electric pada kapal selam konvensional.

Dengan menggunakan sistem AIP ini maka operasional kapal selam akan lebih berkurang kebisingannya dan akan lebih sulit untuk dideteksi (stealthier disbanding kapal selam bertenaga nuklir yang dalam mendinginkan reaktornya menggunakan pompa khusus).

AIP biasanya di-implementasikan sebagai sumber pembantu (auxiliary), dengan mesin diesel tradisional yang menangani propulsi permukaan. Dalam beberapa sistem membangkitkan listrik, dengan memutar drive motor elektrik untuk propulsi atau mengisi ulang batere.

Selain untuk propulsi, sistem elektrik pada kapal selam juga berfungsi untuk mengoperasikan ventilasi, lampu penerangan, sistem pemanas, dan lain-lain (“hotel services”).

Dalam jajaran Angkatan Laut Amerika Serikat digunakan simbol klasifikasi hull “SSP” untuk menyatakan kapal yang ditenagai dengan AIP, dan “SSK” untuk kapal selam serbu dengan propulsi diesel-electric biasa.

S: TKMS-ThyssenKrupp Marine Systems.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perkembangan Senjata Hipersonik

USMC High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS)