USMC High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS)

Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi

image: lockheedmartin.com

Sistem roket artileri mobilitas tinggi atau High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) perlahan menggantikan senjata artileri konvensional yang lambat laun dihapus dari Satuan Artileri Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) sejak tahun 2021. Senjata konvensional dianggap sudah tidak efektif lagi dalam memberikan dukungan tembakan melambung.

USMC juga telah menempatkan batere artileri baru non-meriam berupa peluncur roket/misil multi laras mobil yang disebut Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau High Mobility Artillery Rocket System HIMARS sejak tahun 2005, dengan evaluasi yang hasilnya baik.

Penghapusan Satuan Artileri yang didukung dengan senjata meriam konvensional tersebut sejalan dengan program “Force Design 2030” dan “National Defence Strategy of 2018”, guna menghadapi hakikat ancaman dari kekuatan Negara-negara yang dikelompokkan dalam “rouge nation” – Negara-negara yang berpotensi menjadi ancaman nasional mereka.

M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) vehicles with 1st Battalion, 181st Field Artillery Regiment, Tennessee Army National Guard participating in Saber Strike 17 execute a fire mission at Bemoko Piskie, Poland, June 16, 2017. This year’s exercise includes integrated and synchronized deterrence-oriented training designed to improve interoperability and readiness of the 20 participating nations’ militaries. (U.S. Army photo by Markus Rauchenberger)

Satuan senjata meriam artileri lapangan – seperti M777 tube artillery – yang mobilitasnya dianggap lamban secara bertahap diganti dengan sistem senjata peluncur roket yang lebih mudah pengerahannya dan mobil, serta jangkauan tembakannya lebih jauh dan daya hancurnya lebih besar pada titik jatuh sasaran.

Pengganti senjata meriam lapangan adalah peluncur roket multi laras HIMARS (High Mobility Rocket System) yang identik dengan MLRS (Multiple Launch Rocket System) milik US ARMY.

Untuk kelancaran perubahan tersebut pihak USMC telah menyiapkan materi pendidikan termasuk MOS (Military Occupational Specialties) untuk peluncur roket multi laras ini.

Di tahun 2021 USMC sudah memiliki tambahan dua batere HIMARS yang lengkap dengan dukungan personelnya.  Batere HIMARS ini ditempatkan pada pangkalan-pangkalan depan atau pangkalan acu (staging base) USMC.

Multiple Laucher Rocket System (MLRS)Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi HIMARS

 

Sistem peluncur roket multi laras kelas ringan ini dikembangkan untuk US ARMY diakhir era 1990an, diusung oleh kendaraan standar US ARMY M1140.  Unit peluncur yang disusun dalam satu Kotak (Pod) yang berisikan enam tabung peluncur roket atau, dalam versi US ARMY berupa satu MGM-140 ATACMS missile yang diusung oleh Truck Taktis 5-ton FMTV (Family of Medium Tactical Vehicle).

HIMARS USMC (biasa disebut juga sebagai MFOM – Multiple Launch Rocket System Family of Munition) dapat dipertukarkan dengan MLRS M270A1, namun hanya untuk satu pod (MLRS M270A1 mengusung dua pod).

Angkatan Bersenjata Amerika memiliki program yang bertujuan agar peralatan tempur antara Matra dapat di pertukarkan (interchangeable) dengan mengadopsi konsep JADO (Joint-all-domain operation) sebagai konsep interkoneksi berbagai asset antar Matra, termasuk pada HIMARS dan MLRS. Percobaan interconnection dan interchangeable dicoba dalam latihan gabungan Valiant Shield dan Northern Edge.

M270 A1, source.

Kendaraan pengusung menggunakan produksi BAE Systems Mobility & Pretection System (asalnya bernama Armor Holdings Aerospace and Defense Group Tactical Vehicle Systems Division), merupakan OEM (original Equipment Manufacturer) dari FMTV.

Namun sejak tahun 2010 hingga tahun 2017 produksi kendaraan diambil alih oleh Oshkosh Corporation.  Selanjutnya keseluruhan sistem HIMARS diproduksi oleh Lockheed Martin Missiles & Fire Control, yang belokasi di Camden, Arkansas.

HIMARS mudah di transportasikan untuk jarak jauh dengan diangkut melalui udara menggunakan pesawat angkut C-130 Hercules.

Diakhir tahun 2021 pihak USMC menempatkan unit Batere ke-2 HIMARS di pangkalan Okinawa, Jepang (USMC Base Smedley D. Butler).  Sehingga dengan penempatan tersebut USMC menggandakan kekuatan batere HIMARS di Asia. Pangkalan tersebut merupakan rumah bagi 3rd Battalion, 12th Marines.

Himars transport with C-130 Hercules, source.

Perkuatan pangkalan-pangkalan USMC di kawasan Asia agaknya menjadi prioritas didalam tahun 2022 ini.  Satu batere HIMARS diposisikan di pangkalan Camp Lejeune, North Carolina, di pangkalan 1st Battalion, 10th Marines.

Bagi pangkalan USMC di Okinawa penempatan batere ini dapat dikatakan sebagai merupakan hal yang unik, karena di pangkalan ini belum pernah ada jadwal penembakan batere artileri roket.

Penempatan batere HIMARS ini merupakan jadwal periode enam bulanan, menggantikan dua batere meriam artileri yang rencananya terkena program penghapusan.

Batere HIMARS dalam USMC terdiri dari:

  • Battery B, 5th Battalion, 11th Marines, Camp Pendleton, California.
  • Battery D, 2nd Battalion, 14th Marines, El Paso, Texas.  Battery D pernah menjadi bagian dari Batalyon HIMARS sejak tahun 2006 saat masa transisi 5th Battalion, 11th Marines, ditahun 2008.

Untuk kekuatan HIMARS di Pantai Timur Amerika, merupakan pengaktifan kembali kekuatan dari 5th Battalion, 10th Marines.

Menurut perencanaan Force Design 2030, kekuatan batere senjata meriam artileri M777 yang tadinya berkekuatan 21 batere akan berkurang menjadi lima batere saja.  Masa transisi diperkirakan akan berjalan selama delapan tahun terhitung tahun 2021.

Batere-batere HIMARS ditujukan untuk perkuatan pertahanan daerah pesisir agar jalur laut bagi US NAVY terlindungi.  Sebuah simulasi ekspedisi penggunaan HIMARS ini sudah dilakukan baru-baru ini dengan eksperimen menggunakan kapal ekspedisi tanpa awak atau Navy-Marine Expeditionary Ship Interdiction System (NMESIS).

Sistem senjata HIMARS jiga telah di uji tembak pada tahun 2021 di fasilitas uji tembak misil Pacific di Kaua’i Kepulauan Hawaii.

HIMARS menembakan misil kearah fregat USS Ingraham (sudah tidak dipakai) yang berjarak 100 mil laut, dengan hasil memuaskan.  Dalam nomenklatur USMC system senjata ini diberi kode M142.

Agustus 2021, HIMARS juga turut serta dalam Latihan Gabungan USMC dari MRF-D – Darwin (Marine Rotational Force) bersama pihak Angkatan Pertahanan  Australia (ADF) di Bradshaw Field Training Area, 350km Selatan kota Darwin, Australia.

Dalam latihan tersebut HIMARS didrop oleh pesawat C-17A Globemaster III milik Angkatan Udara Australia, pendropan ini disebut sebagai rapid insertion atau HIRAIN mission.  Dalam latuhan tersebut HIMARS berhasil melakukan operasi simulasi anti-ship missile battery target.

Amunisi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS)

Peluncur HIMARS nantinya juga akan dapat menembakkan misil permukaan-ke-permukaan jarak jauh berupa Precision Strike Missile (PrSM) yang dikembangkan untuk US ARMY, maupun Long-Range Precision Fire (LRPF), yang dapat ditembakkan dalam keadaan berbagai kondisi cuaca. Jarak tembaknya dari 15 km hingga 499+km.

PrSM rencananya mulai didistribusi ke pasukan pada tahun 2023 mendatang.  Munisi baru ini merupakan pengganti MGM-140 Army Tactical Missile System (ATACMS).  Selanjutnya munisi PrSM ini akan memiliki kemampuan menghancurkan kapal permukaan yang sedang bergerak di tengah laut dengan jarak sekitar 310 mil laut.

Walau pada dasarnya HIMARS merupakan peluncur munisi permukaan-ke-permukaan, munisi PrSM memiliki konfigurasi advanced targeting multi-mode seeker yang termasuk untuk menghadapi target maritim.

HIMARS juga dipasarkan kepada Negara-negara anggota NATO  maupun yang berafiliasi ke NATO, terakhir ini baru dikirim untuk Angkatan bersenjata Romania.

S: MarineCorps News/Lockheed Martin

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kapal Selam Jerman Untuk Israel

Dilemma Kendaraan Regu Infanteri