Mengenal Alat Bidik Thermal Scope

Alat bidik pada senjata, khususnya senapan akan menjadi satu kebutuhan, terlebih lagi bagi petembak runduk. Dari mulai menggunakan pisir senapan yang dilengkapi penerang iluminasi, pembidik dengan bantuan sinar laser, teropong malam hingga thermal scope.

Sistem senapan pun berkembang hingga senapan petembak runduk untuk jarak jauh dengan kaliber besar seperti kaliber 12,7mm (.50) seperti senapan Barrett atau Hécate (Fusil à Répétition de calibre).

Dalam regu NAVY SEAL biasanya salah seorang anggota regu akan bertindak sebagai stopper yang berposisi jauh dari rekan-rekan unitnya dan dilengkapi senapan runduk jarak jauh berkaliber besar.

Navy Seals dengan thermal scope, image: Pinterest.

Tugasnya untuk menutup kejaran musuh saat rekan-rekannya selesai misi dan akan meninggalkan lokasi sasaran operasi. Apabila operasi dilakukan dalam situasi gelap seperti malam hari, maka diperlukan alat bidik (aldik) yang dapat beroperasi dalam kondisi seperti itu atau bahkan lebih.

Dari berbagai pengalaman lapangan petembak runduk, beberapa produsen alat bidik memproduksi aldik baru yang memanfaatkan teknologi thermal pada produk teropong.

Sebagai konsekuensinya, aldik thermal scope ukurannya menjadi lebih besar dan lebih berat bobotnya.

Namun aldik thermal ini lebih akurat dari aldik malam/night vision scope. Selain jarak pantau yang lebih jauh dengan produk gambar yang lebih baik, juga dapat mendeteksi sasaran yang bersembunyi pada persembunyian yang materialnya dapat ditembus oleh alat bidik thermal.

Teropong thermal (thermal scope) yang dipasang pada senapan Styer AUG. image: Pinterest.

Thermal ini diutamakan untuk mendeteksi suhu badan manusia. Pada intinya thermal scope mendeteksi radiasi dan tidak memerlukan kejelasan pandang mata (keadaan terang) untuk membentuk gambar, namun thermal scope/thermal imaging juga dapat digunakan pada siang hari.

Ini berkat kemampuan mendeteksi suhu tubuh obyek sasaran yang biasanya dalam situasi alam lebih panas dari suhu benda-benda di sekitarnya, dan jarak pantaunya juga lebih jauh.

Pada aldik malam (night vision scope), bermanfaat untuk pembidikan malam hari, terlebih ada bantuan sedikit cahaya bulan. Saat tiadanya pencahayaan natural seperti cahaya bulan, digunakan iluminator infra-merah untuk menghasilkan cahaya.

Namun teropong thermal ini tidak dapat dioperasikan pada siang hari atau pada obyek yang berada dalam lingkungan bercahaya terang, karena itu (cahaya terang) dapat merusak tabung intensifier, yang sangat membantu kerjanya aldik malam.

Pada teropong thermal, biasanya obyek dengan suhu badan akan memberikan gambar berwarna putih seperti gambar klise foto negatif . Perbedaan warna putih juga akan menunjukkan jarak dekat atau jauhnya obyek sasaran. Warna tersebut (warna putih) akan terlihat pada target yang dalam keadaan hidup.

Teropong thermal yang bekerjanya berdasarkan radiant panas memiliki kelemahan apabila dioperasikan pada tempat bercuaca sangat dingin.

Dalam dunia militer aldik thermal disebut juga sebagai Thermal Imaging System atau TIS (infrared thermographic system/thermal imaging camera).

Teropong thermal

Mempersiapkan TIS

  • Pada beberapa sistem memerlukan sarana kalibrasi blackbody – alat untuk mencek kalibrasi temperature sensor infrared) saat evaluasi untuk memastikan pengukurat sudah akurat.
  • Perhatikan instruksi dari pabrikan dalam melakukan kalibrasi dengan
    blackbody. Banyak juga produk yang tidak memerlukan hal semacam ini.
  • Untuk pemanasan, hidupkan alat 30 menit sebelum digunakan.

Menggunakan TIS

  • Untuk keperluan non tempur, penggunaan kamera TIS perlu persiapan berupa mengukur suhu permukaan kulit badan satu orang, satu kali saja.
  • Posisi orang yang diukur berada pada jarak yang ditetapkan (sesuai dengan petunjuk pabrikan TIS), posisi langsung berhadapan dengan kamera TIS.
  • Area gambar termasuk keseluruhan muka orang yang akan diukur suhunya, bila perlu, menggunakan kalibrasi blackbody.
  • Bila terlihat pada kamera suhu tubuh meningkat, gunakan metode lain untuk memastikan tidak adanya demam pada orang yang sedang di ukur.
Thermal Scope FWS-I, image: dvidshub.net

FWS I US ARMY

Pada tahun 2016, US ARMY membeli aldik thermal dari BAE Systems berupa Weapon Sight-Individual (FWS-I). FWS-I menggunakan pengintegrasian teknologi 12-micron (12-µm), sehingga ukuran aldik lebih kecil dan bobotnya lebih ringan, namun memberikan kualitas gambar yang sangat baik.

Aldik thermal tanpa infra-merah berpendingin dapat membantu pembidik melakukan pembidikan dengan hasil gambar yang baik pada jarak lebih dari 1.000 meter. Clip-on sight dapat beradaptasi pada senapan serbu jenis M4, M16A4, M249, M136 AT4, atau senapan penghancur bunker M141.

Aldik ini dapat juga di hubungkan dengan aldik ENVG III untuk memperbesar keampuhannya. Terlebih lagi bila keduanya ditambah dengan modul Rapid Target Acquisition (RTA)/dihubungkan nir-kabel, waktu penetralisiran target dapat lebih singkat.

Unit-unit petembak runduk jarak jauh dalam angkatan bersenjata Amerika juga dilengkapi dengan aldik UTC XII (universal thermal clip-on) yang menggunakan teknologi 17-micron (17- µm).

BAE Systems juga mengeluarkan aldik UTM/universal thermal monocular, aldik tunggal hybrid thermal berukuran kecil dengan kemampuan dual-band pointing/pembidikan laser dan thermal yang sensitive.

UTM merupakan salah satu versi dari TIS OASYS. Dapat dioperasikan selama lima jam dengan batere CR 123. Bobotnya 18 ons, dioperasikan hanya dengan satu tombol tekan.

Elbit Systems XACTth64, image: israeldefense.co.il

Elbit Systems XACTth64

Dalam industry Elbit, aldik tergolong dalam produk individual infantry soldier. Salah satunya adalah XACTth64 aldik thermal tanpa pendingin dengan sensitivitas thermal yang sangat baik untuk mendiskrimiasasi dan pengenalan sasaran dalam kegelapan yang pekat atau situasi siang hari yang berkabut.

Dapat memberikan hasil bidik dengan presisi tinggi dengan observasi secara langsung dalam berbagai situasi tempur.

Leonardo DRS/IWS, image: leonardodrs.com

Leonardo DRS

LEONARDO DRS mengeluarkan produk TIS yang disebut sebagai SPARTN-E/Sniper Precision Acquisition Rifle Thermal Night Sight-Elevator, system clip-on untuk pembidikan siang maupun malam hari.

TIS berteknologi pasif, micro-cooled mid-wave infrared (IR) memberikan kualitas resolusi gambar 640×480 (large format imagery), untuk pembidikan siang hari memberikan pembesaran 5x hingga >25x. Jarak deteksinya memenuhi standard pembidikan senapan runduk yang ada dipasaran saat ini.

Produk lain dari LEONARDO DRS adalah IWS/Individual weapon sights. Juga berupa clip-on infrared weapon sight, yang dikembangkan berdasarkan teknologi 17 µm thermal sensor LEONARDO DRS.

Menggunakan teknologi focal plane array/FPA dengan vanadium oxide (VOx) yang sangat sensitif. Infra-merah FPA dalam pembidikan tidak memerlukan cahaya (visible light) dan apabila menghadapi sinar cahaya secara langsung, system tidak akan mati seperti pada aldik night-vision.

IWS sulit dideteksi, karena beroperasi secara senyap dan panas yang ditimbulkan sangat kecil, demikian juga tenaga frekuensi radio (RF) yang ditimbulkan hamper tidak ada, sehingga kegiatan pengintaian sangat aman. Aldik versi ini tersedia dalam dua konfigurasi, IWS dan IWS-LR untuk jarak jauh.

IWS juga dapat dipasang didepan aldik siang hari (DVO-day vison optic) yang sudah terpasang pada senapan. Tetapi juga dapat bekerja efektif tanpa DVO.

Scope Thermal X35, image: nvisionoptics.com

SPI X35 Thermal Scope

SPI atau Sierra Pacific Innovation, atau SPI Corporation merupakan produsen aldik infra-merah dan thermal dari Amerika Serikat.

X35 Thermal Scope memiliki kompas internal, inclinometer, reticle yang dapat disetel dan color palettes, memiliki kemampuan Bluetooth nir-kabel. Beroperasi dengan μm FLIR TAU 2 core.

Spesifikasinya:

  • Jenis lensa: Standar militer Germanium (30mm, 50mm, 100mm)
  • Pembesaran: 4x – 32x (tergantung konfigurasinya)
  • FPA: 640×512 17 μm FLIR TAU 2
  • Display: AMOLED SVGA resolusi 1024
  • Jenis batere: 123A 3.0VDC or AA 1.5VDC (4 buah) (tambahan Battery Pack with dengan batere yang dapat di-charge – hingga 8 jam)
  • Daya eksternal: 6 VDC/1A
  • Ukuran: 10.4″x3.5″x3.9″
  • Berat: 2,9 lbs.
L3 Warrior System, image: nitevis.com

L3 Warrior System LWTS Thermal Scope

TIS dengan sistem clip-on dengan format 640×480 microbolometer untuk real-time imaging dan empat retikel internal.
Spesifikasinya:
Jenis lensa: Pembesaran: 1X dengan 2X digital zoom
FOV: 14.8° Horizontal
FPA:
Display: AMOLED SVGA resolusi 1024
Jenis batere: 4 buah AA Lithium/10 jam pada suhu 25°C
Daya eksternal: 6 VDC/1A
Ukuran: 6,7″Lx3.6″Wx3.9″H
Jarak: 3m ke infinity
Frame rate: 30 hz
Pengenalan setelah deteksi: >1400 meter dalam udara cerah
Berat: 1,85 lbs.

Saat ini semakin banyak produsen aldik yang memproduksi TIS, terutama ditujukan bagi kebutuhan petembak runduk jarak jauh. Namun beberapa produsen juga memproduksi thermal scope portable sebagai aldik tinjau satuan artileri, juga untuk melengkapi aldik yang ada bagi kendaraan tempur.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Helikopter Airbus H225M Singapura

Sekilas Ranpur Hunter AFV Singapura