Inilah Kendaraan Lapis Baja Baru Perancis

VBMR Serval, VBMR Griffon, EBRC Jaguar 6×6

Perusahaan milik negara Nexter Systems dari Perancis baru-baru ini menyerahkan kendaraan taktis lapis baja multi-peran (Véhicula Blindé Multi-Role/VBMR) 4×4 yang diberi nama SERVAL.

Dalam pelaksanaan pembuatan Serval, Nexter berkoloborasi dengan Texelis. Kendaraan taktis ini diperuntukan sebagai pendukung pasukan unit-unit kecil di area pertempuran.

Nexter merupakan bagian dari KNDS Group Company – KNDS (KMW+NEXTER Defense Systems) merupakan gabungan dari Krauss-Maffei Wegmann dari Jerman, dan Nexter Systems dari Perancis, keduanya merupakan industri peralatan – khususnya sistem untuk platform darat/land system.

VBMR Serval

Pada tanggal 3 Mei 2022 yang lalu, empat unit Serval diserahkan kepada Kementrian Pertahanan Perancis sebagai penyerahan pertama.

Rencananya, dalam Program Scorpion, Serval akan menggantikan kendaraan Lapis Baja Pengangkut Personel VAB (Véhicule de l’avant blindé).

Penyerahan Serval ini merupakan bagian dari program peremajaan kendaraan lapis baja militer Perancis, atau program kendaraan militer generasi baru untuk menggantikan kendaraan lama yang sudah beroperasi puluhan tahun.

Program Scorpion

Serval memiliki bobot antara 15 hingga 17 ton, akan diproduksi dalam berbagai varian, disesuaikan dengan kebutuhan para pengguna. Menurut berita yang telah dirilis oleh Kementrian Pertahanan Perancis melalui juru-bicaranya Herve Grandjean, Pengguna Serval ini nantinya antara lain 27th Mountain Infantry Brigade dan 11th Parachute Brigade.

Kementrian Pertahanan Perancis berdasarkan kontrak per 1 Januari 2021 memesan sebanyak 364 unit Serval, dengan ekspektasi pada tahun 2030 menjadi 978 unit.

Untuk tahun 2022 ini diperkirakan dapat diserahkan sebanyak 70 unit Serval. Pembelian Serval ini dilakukan oleh Badan Pengadaan Direction Generale de l’Armament (DGA).

Jaguar (6×6)

Dalam Program Scorpion Kementrian Pertahanan Perancis, mencakup pengembangan empat Next-Generation Vehicles, diantaranya – selain Serval – APC Griffon yang berbobot 24 ton, termasuk varian pembawa senjata mortar MEPAC, dan Kendaraan tempur pengintai Jaguar.

Adapun jumlah ang direncanakan adalah; 1.872 Griffon – termasuk 54 unit varian MEPAC, 978 unit Serval, dan 300 unit Jaguar.

Jaguar 6×6 merupakan pengganti dari tiga kendaraan militer Perancis; AMX-10RC, ERC Panhard, dan VAB HOT APC.

Untuk Ranpur Griffon, penyerahan pertama sudah dilakukan pada tahun 2019 yang lalu, dan tahun ini diharapkan dapat menerima 113 unit Griffon, dan 18 unit Jaguar.

Semua kendaraan tersebut dapat saling terkoneksi melalui sistem komunikasi dan sistem manajemen tempur (BMS) yang diterapkan pada Scorpion Combat Information System (SCIS).

Produksinya dilakukan di fasilitas Nexter di Roanne, Loire Valley, Perancis. Melalui Program Scorpion, bukan saja pemenuhan kebutuhan akan kendaraan taktis lapis baja, tetapi juga diikuti dengan modernisasi persenjataan pada kendaraan bagi pasukan darat.

VBMR Leger (6×6)

Serval VBMR Leger

Serval dibuat untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Darat Perancis yang diatur dalam Program Scorpion. Pembuatannya; pihak Nexter bertanggung jawab atas penggabungan/pengintegrasian seluruh sistem kendaraan termasuk pembuatan chassis. Sementara Texelis bertanggung jawab atas pembuatan axle, drive train, dan berbagai pendukungnya sebagai paket mobiltas kendaraan.

Arsitektur yang diterapkan pada Serval berupa sistem modular, sehingga dalam pembuatan varian konfigurasi kendaraan akan lebih mudah dan cepat.

Bobot versi dasar adalah 17 ton, memiliki kecepatan maksimum 90 km/jam, dengan jarak tempuh di jalan raya 600 km.

Kapasitas kendaraan, dua awak kendaraan dan delapan pasukan lengkap dengan peralatannya.

  • Panjang kendaraan 6,45 meter
  • Lebar Kendaraan 2,45 meter
  • Tinggi Kendaraan 2,65 meter (varian dasar)
  • Mesin Diesel turbocharger
  • Varian: Versi varian dasar, Serval VPB (varian armoured patrol vehicle), Serval NCT (varian Tactical communication node vehicle), Serval SA2R (varian pengintai dan AISR – acquisition, Intelligence, surveillance and Recognition).
Griffon VBMR

Griffon VBMR dan Mepac

Griffon merupakan kendaraan lapis baja pengangkut personel (APC) 6×6 yang diproduksi oleh Nexter Systems, bekerjasama dengan Reault Truck Defence (RTD), dan Thales. Merupakan kendaraan lapis baja multi peran (VBMR) sebagai pengganti APC VAB 4×4 buatan RTD.

Dibuat dalam bebera varian seperti; APC, Ran Posko, Ran Tinjau Artileri, Ran Bengkel Lapangan, Ran Bekal Logistik dan Bahan Bakar, Ran Evakuasi Medis, dan sebagainya.

Varian APC diutamakan sebagai pengangkut personil dengan perlengkapannya dimedan pertempuran dengan perlindungan yang memadai – hingga batas NATO STANAG 4569 Level 4. Panjang kendaraan 7 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3 meter.

VBMR Griffon, image: Twitter

Bobot kendaraan mencapai 24,5 ton, diawaki oleh tiga personel – Pengemudi, Komandan Kendaraan, dan Operator senapan mesin. Dapat mengakomodasi delapan pasukan berikut peralatannya.

Senapan mesin yang digunakan dapat dengan caliber 7,62mm atau 12,7mm (.50), dapat juga dipasangi pelontar granad otomatis caliber 40mm, dipasang pada remote weapon station (RWS) yang diproduksi oleh ARQUUS.

RWS juga dilengkapi dengan acoustic sniper localization system METRAVIB’s SLATE, serta delapan pelontar granad asap sebagai bagian dari GALIX counter-meassure system.

Sebagai tambahan/opsional, kendaraan juga dapat dipersenjatai dengan dua unit misil anti-tank MMP (Missile Moyenne Portée/Medium Range Missile) produksi MBDA. Misile dengan moda fire-and-forget dengan jangkauan 4.000 meter.

image: Ministere Des Armees

Menggunakan mesin diesel komersial MDE8 dari RTD-Volvo dengan output 400 hp, dengan transmisi otomatis, suspensi independent hydro-strut, serta front & rear axle steering. Chassis yang digunakan adalah chassis truck all-terrain 6×6. Dapat melaju dijalan raya dengan kecepatan maksimum 110 km/jam dan jarak tempuh 800 km.

Sebagai kendaraan generasi masa depan, Griffon dilengkapi dengan berbagai perangkat dengan teknologi mutakhir, termasuk perangkat day/night vision, sistem jaringan K2 Tempur, sistem proteksi terhadap deteksi radar maupun laser, pendeteksi serangan misil, perlindungan Nubika.

Perangkat navigasi berupa Epsilon 10 terrestrial navigator dari Safran Electronics & Defense yang dikembangkan berdasar teknologi hemispherical resonating gyro (HRG), kelengkapan lainnya berupa Scorpion Combat Information System (SCIS), dan sistem radio CONTACT (Digital Tactical Communications and Theater) dari Thales.

Griffon Mepac, image: Twitter.

Griffon Mepac

Varian MEPAC dikembangkan oleh Nexter Systems, Arquus dan Thales. Kelengkapannya mirip dengan Griffon, hanya kompartemen penumpang diganti menjadi platform untuk senjata mortar 2R2M (Rifled Recoiled Mounted Mortar) kaliber 120mm dari Thales, serta atap kendaraan dapat dibuka keatas. MEPAC sendiri merupakan kependekan dari Mortier Embarqué Pour l’Appui au Contact, atau Embedded Mortar for Contact Support.

Jaguar 6×6

Kendaraan taktis pengintai beroda ban dengan moda 6×6, memiliki tiga axle, dengan rear-axle steering. Menggunakan chassis kendaraan komersial 6×6, dikembangkan dan diproduksi oleh Nexter Systems bersama RTD dan Thales.

Dikelompokan sebagai EBRC atau Engin Blindé de Reconnaissance et de Combat– Reconnaisance and Combat Armoured Vehicles, untuk menggantikan asset kendaraan sejenis yang sudah tua.

EBRC Jaguar (6×6)

Menggunakan mesin penggerak berupa mesin diesel berkekuatan 500 hp, dapat melaju dijalan raya dengan kecepatan 90 km/jam dan jarak tempuh maksimum 800km. Memiliki panjang 7,30 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 2,60 meter, menggunakan rda ban berukuran 14R20. Kendaraan ini diawaki oleh tiga personel, yaitu; pengemudi, Danran, dan operator senjata.

Jaguar dilengkapi dengan kubah jenis 40 CTAS berkapasitas dua personel dengan senjata kanon CTC kaliber 40mm berikut Ammunition Handling System (AHS). Kanon memiliki jarak tembak efektif 1.500 meter, dapat menembakan jenis-jenis munisi seperti APFSDS-T, TP-T, TPRR-T, GPR-PD-T, GPR-AB-T, dan A3B.

Kubah 40 CTAS sangat stabil saat peembakan kanon, dilengkapi dengan GCE – Gun Control Equipment yang menstabilkan posisi azimuth dan elevasi senjata, sehingga penembakan dalap dilakukan pada saat kendaraan sedang berjalan.

Hal tersebut dikarenakan GCE memiliki motor penggerak untuk menentukan azimuth dan sudut elevasi, encoder, gyroscope, accelerometer dan pengendali elektronik. Dibagian atas kubah dipasangi RWS untuk penempatan senapan mesin kaliber 7,62mm.

Sedangkan pada sisi kanan kubah dipasangi dua peluncur misil MMP (Missile Moyenne Portée atau Medium Range Missile) rancangan MBDA.

Pada saat kendaraan berjalan, misil tersimpan di tempat penyimpanan lapis baja pada kubah. Pada saat akan diluncurkan, tabung peluncur akan berada dalam posisi sudut elevasi 45 derajat.

MMP merupakan misil dengan moda fire-and-forget, dengan penguncian sasaran sebelum peluncuran, lalu pemanduan misil menuju sasaran akan berjalan secara otomatis. Jarak jangkauan mefektif terhadap sasaran adalah 4.000 meter.

Pada bagian depan kubah, di kiri dan kanan terdapat masing-masing empat pelontar granat asap.

Pelapis baja kendaraan memiliki tingkat perlindungan NATO STANAG 4569 Level 4, yang mampu melindungi penumpang kendaraan dari serangan senjata ringan hingga kaliber 14,5mmx114 AP, pecahan proyektil artileri 155mm pada jarak 30 meter dari pusat pecahan proyektil, ledakan ranjau darat dibawah roda kendaraan dengan ledakan setara 10 kg TNT.

Perlindungan lainnya adalah sistem peringatan laser, pendeteksi adanya serangan misil, perlindungan jamming untuk radio dan inframerah. Selain peralatan standar berupa sistem jaringan komando-kendali yang baru.

Selain periscope, Jaguar juga dilengkapi dengan stabilized panoramic sight untuk pengintaian jarak jauh dan indetifikasi target. Pada sistem senjata juga dilengkapi dengan CTAS controller yang terhubung dengan pengatur azimuth dan elevasi senjata bersama denga piranti lunak pengkoreksi balistik, coincidence control untuk senjata, dan pengatur/pemrogram munisi AirBurst (GPR-AB-T dan A3B).

KONKLUSI
Dengan masuknya empat jenis kendaraan lapis baja kedalam jajaran Angkatan Darat Perancis ini pihak Kementrian Pertahanan mengharapkan prajurit dilapangan dapat terbantu dalam masalah transportasi pasukan di medan pertempuran dan mendapat perlindungan yang baik selama dalam pengangkutan dari satu tempat ke tempat lain.

Keberadaan sarana penunjang yang memadai dan modern bagi pasukan sangat diperlukan, selain untuk mendukung kelancaran tugas, juga dalam memelihara mental dan moral pasukan.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

-1 Points
Upvote Downvote

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sukhoi SU-25 dalam Operasi Militer Khusus di Ukraina

Loyal Wingman Baru Pesawat Tempur Jepang