Tank Ringan Sabrah Pilihan Filipina

Angkatan Darat Philippina telah memilih kendaraan tempur kelas ringan baik beroda rantai maupun beroda ban yang bernama Sabrah.

Tank Ringan Sabrah menggunakan dasar kendaran tempur Ascod, sedangkan yang beroda ban menggunakan bahan dasar Pandur II. Keduanya di modifikasi oleh Industri pertahanan Israel ELBIT Systems – LAND.

Philippina dalam memilih tank ringan Sabrah ini setelah melalui serangkaian proses pengkajian, baik kajian wilayah operasi yang berimplikasi pada kemampuan operasional di berbagai wilayah territorial Phiippina, maupun kajian secara teknik yang menghasilkan technical requirements yang akan mendukung kelancaran operasionalnya.

Bahan Dasar Tank Ringan Sabrah

Kendaraan tempur ASCOD merupakan produksi General Dynamics European Land System Santa Bárbara dari Spanyol (GDELS) yang sudah banyak digunakan oleh Negara-negara anggota NATO.

ASCOD Dirancang dengan arsitektur sistem modular, dan memenuhi kriteria efisiensi biaya untuk pemeliharaannya, Sistem modular yang dimaksud adalah, platform dapat dirancang menurut kebutuhan spesifik dari pihak pengguna.

Dengan perbedaan bobot beban angkut serta potensi peningkatan kemampuan yang dibutuhkan pada power pack dan running gear, ASCOD dapat dibuat dalam beberpa konfigurasi untuk memenuhi standar utama peran dari kendaraan tempur seperti, Ranpur Infanteri, APC, Pos Komando, Ran Tinjau Depan, Ran pemeliharaan dan perbaikan, Direct Fire/Light Tank, dan dapat diintegrasikan dengan kubah berikut persenjataannya.

Beberapa versi ASCOD yang sudah digunakan oleh Negara anggota NATO diantaranya; PIZARRO milik Spanyol, ULAN milik Austria, dan AJAX milik Inggris.

ASCOD dirancang dengan prinsip “one platform, all roles”, sehingga mudah dibuat varian yang diinginkan oleh users, termasuk sistem integrasi persenjataan dan definisi mission payload.

Memiliki power-to-weight ratio yang tinggi, sehingga bobot kendaraan tidak terlalu berat dan tidak mengurangi tingkat proteksi kendaraan karena penggunaan bahan pelat baja.

Sistem suspensi ASCOD juga dirancang khusus untuk meningkatkan mobilitas, berbanding lurus dengan kenyamanan didalam kendaraan, didukung dengan mesin/power pack dan running gear yang mendukung pengerahan taktis yang strategis.

Sedangkan kendaraan lapis baja kelas ringan beroda ban 8×8 PANDUR II, yang dipasok oleh eksportir peralatan militer Czech, Excalibur Army. Meruakan produksi Steyr-Daimler-Puch asal Austria. Berbobot asal 14,5 ton.

Steyr-Daimler-Puch sendiri merupakan bagian dari perusahaan General Dynamics European Land Systems (GDELS). Dengan demikian dalam program pengembangan atau pembuatan tank ringan Sabrah ini ELBIT berkoloborasi dengan GDELS dimana posisi ELBIT sebagai Kontraktor Utama.

Elbit Sebagai Pengembang dan Pendukung Teknologi Tank Ringan Sabrah

Pembuatan SABRAH ini didasari oleh kontrak yang diperoleh oleh ELBIT Systems dari Angkatan Darat Philippina pada Januari 2021, untuk memasok Kendaraan Tempur dengan nilai kontrak US$172 juta, dalam jangka waktu kontrak selama tiga tahun.

Pembelian kendaraan tempur oleh pemerintah Philippina tersebut merupakan bagian dari proyek Akuisisi Tank Ringan dibawah Program Horizon 2 dari “Revised Armed Force of the Philippines Modernisation Program (RAFPMP).”

Berdasarkan kesepakatan dalam pemilihan bahan dasar kendaraan tempur yang akan dikembangkan, kedua pihak setuju untuk menggunakan kendaraan tempur ASCOD untuk versi roda rantai, dan PANDUR II untuk versi roda ban.

Ascod

Pihak Elbit System merangkum keunggulan teknologi mereka kedalam kendaraan tempur dasar sehingga menjadi tank ringan Sabrah, dengan fokus utama pada kubah hasil pengembangan ELBIT, daya gempur, daya gerak, dan sistem perlindungan diri kendaraan itu sendiri.

Kedua varian SABRAH berbobot 30 ton memiliki kubah dengan kapasitas dua personel (Danran dan operator senjata), dipersenjatai dengan meriam kaliber 105mm.

Kubah sepenuhnya ditopang dengan penggerak elektris untuk memberikan kestabilan yang tinggi, baik dalam mengatur sudut elevasi maupun dalam memutar kubah (traverse). Kubah dual-axis berkualitas tinggi memiliki kemampuan hunter-killer. SABRAH menghasilkan kombinasi optimal antara daya manuver dan daya gempurnya.

Pandur II

Tingkat pelindung balistik lapis baja kendaraan sesuai dengan ketentuan NATO STANAG 4569 Level 4, dapat ditingkatkan dengan tambahan active protection systems, termasuk Battle Management System dari Elbit berupa TORCH-XTM, dan perangkat lunak untuk sistem radio berupa E- LynXTM. Ranpur ini juga dilengkapi dengan electro optical (EO) sight dan fire control system.

Spesifikasi Teknis Sabrah

  • Project type: Configurable light tank.
  • Developter: Elbit Systems.
  • Mesin penggerak: Diesel 720 hp, kecepatan kendaraan di jalan raya 72 km/jam.
  • Suspensi: Torsion bar dan Piedrafita rotary dumpers model AR01 dan AR02.
  • Bahan lapis baja body: Rolled steel armor options for explosive reactive armor dan composite armor.
  • Senjata utama: Meriam caliber 105mm, Senjata kedua: 7,62x51mm NATO FN MAG, ditambah delapan pelontar granad asap 76mm, dan tambahan berupa dua unit peluncur misil anti-tank.
  • Bobot Kendaraan (GVW): 30 ton.
  • Panjang Kendaraan: 9,5 meter, Lebar: 3,64 meter, Tinggi: 2,43 meter.
  • Awak Kendaraan: 3 Personel (Danran, Pengemudi, Operator Senjata/Loader).

Varian Roda Rantai (ASCOD)

Dasar platform berupa tank ringan ASCOD dengan chassis memiliki tujuh poros pusat roda jalan, dengan struktur dari bahan baja armored, memiliki ketahanan terhadap efek ledakan ranjau. Menggunakan mesin diesel delapan-silinder, terhubung dengan sistem transmisi hydro-mechanical.

Varian Roda Ban (PANDUR II)

Platform PANDUR II heavy-duty chassis yang kokoh dengan bebas dasar (ground clearance) yang tinggi, serta kemamuan proteksi terhadap efek ledakan ranjau. Memiliki kemampuan lintas medan yang tinggi, dan mampu mengakomodasi 14 personil – termasuk awak kendaraan.

Mesin yang digunakan berupa mesin diesel Cummins ISLe T450 HPCR dengan transmisi otomatis, dan sistem pendingin mesin, termasuk generator listrik, air intake dan sistem pembuangan udara, kompresor AC, pompa hydrolic, dan drive shaft.

Platform dilengkapi dengan automatic drive train management system, yang dapat menyetarakan tenaga yang dipasok ke setiap axle dan wheel base pada saat kendaraan berjalan melalui medan yang datar maupun medan yang sulit seperti off-road.

Persenjataan

Meriam utama caliber 105mm/52, berupa low recoil gun memiliki selubung thermal untuk meningkatkan daya hantam terhadap target, dilengkapi dengan sistem muzzle brake. Kemempuan penembakan 3nam butir munisi per menit dengan jarak capai sasaran efektif 3.600 meter.

Munisi yang ditembakan dari meriam utama berupa munisi standar NATO, termasuk munisi APFSDS (Armor-Piercing Fin-Stabilised Discarding Sabot), HESH (High-Explosive Squash Head), dan HEP-T (High-Explosive Plastic Tracher).

Munisi jenis lain adalah munisi M110 HE-MP-T (High-Explosive Multi-Purpose Tracer) yang memiliki kemampuan daya hancur tinggi dan untuk efek sampingannya (collateral damage) sangat minim.

Untuk pengisian ulang munisi ke meriam, terdapat autoloader selain pengisian ulang secara manual. Bekal munisi pada Ranpur SABRAH; 12 butir tersimpan pada autoloader drum, dan 24 butir tersimpan tempat rak munisi didalam kendaraan.

Sedangkan untuk senjata kedua berupa senapan mesin caliber 7,62mm, munisi siap tembak sebanyak 500 butir, dan 1.500 munisi bekal disimpan dalam tempat rak munisi didalam kendaraan.

Untuk mendukung pengoperasian persenjataan, observasi, dan kendali persenjataan, SABRAH dilengkapi dengan panoramic sight system dengan day-and-night vision Electro Optic sensor. Panoramic sight digunakan untuk memantau dan membidik target secara efektif.

Untuk operasi disiang hari, juga terdapat high-definition color camera, dan thermal sight dengan kekuatan deteksi 3µ hingga 6µ yang digunakan untuk operasi dimalam hari.

Penembakan senjata dapat dilakukan pada saat kendaraan sedang diam/stasioner, maupun saat sedang bergerak/berjalan, kestabilan pembidikan dapat dicapai berkat dukungan dual-axis line of sight stabilization. Sistem kendali penembakan (fire control system) yang modern didalam kendaraan akan memandu penembakan dan pembidikan target serta penetralan target.

Perangkat Pendukung

Selain pirangkat lunak radio E-LynXTM, juga terdapat perangkat navigasi dan komunikasi, serta auto-tracker yang mendukung penembakan meriam untuk mencapai tingkat penghancuran yang tinggi terhadap target sasaran pada saat kendaraan melakukan penembakan sambil berjalan. Adapun sarana laser range finder dapat mencapai target pada jarak 7.000 meter.

Guna mengetahui kecepatan angin, tekanan udara dan tingginya suhu udara, guna perhitungan balistik, terdapat perangkat sensor meteorology yang juga dikembangkan oleh ELBIT Systems. Sarana tambahan lainnya adalah laser warning system, dan see-through head-mounted display technology untuk helmet awak Kendaraan Tempur.

KESIMPULAN

Pemilihan kendaraan tempur di Philippina agaknya dibatasi oleh keadaan alam lingkungan serta meninjau perjalanan sejarah pertempuran pada masa Perang Dunia Ke-II hingga saat sekarang ini.

Kendaraan tempur tidak perlu yang besar sekelas Main Battle Tank yang bobotnya cukup berat. Bobot kendaraan disesuaikan dengan keadaan alam di Philippina serta kondisi kerapatan botani serta kontur alam yang bervariasi, serta lebih banyak memiliki hutan tropis dengan kerapatan pepohonan – tidak memiliki dataran luas rata serti di Eropa.

Kendaraan tempur mampu bergerak cepat dan lincah, mudah dioperasikan, dan yang terpenting dapat dioperasikan di mayoritas wilayah territorial daratan Philippina. Yang utamanya, pengadaan Ranpur dan tank ringan Sabrah ini dapat mencapai sasaran program Horizon 2 dari “Revised Armed Force of the Philippines Modernisation Program (RAFPMP)” yang dicanangkan oleh pemerintah Philippina.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Meriam Artileri Tarik, M777

Sukhoi SU-25 dalam Operasi Militer Khusus di Ukraina