Helikopter Airbus H225M Singapura

Helikopter angkut menengah dari Angkatan Udara Singapura, Royal Singapore Air Force (RSAF) Airbus H225M merupakan salah satu kekuatan logistik udara yang efisien.

Helikopter buatan Airbus ini dibeli oleh Singapura sejak tahun 2016 yang lalu, menggantikan helikopter AS332M Super Puma yang telah digunakan sejak tahun 1983.

Dengan diterimanya helikopter Airbus H225M, diharapkan kekuatan logistik udara RSAF akan lebih leluasa, karena jarak tempuh terbang helikopter baru ini lebih jauh dibandingkan dengan Super Puma, dengan memiliki ketahanan operasi dan kapasitas angkut yang lebih baik.

Helikopter Airbus H225M

Helikopter Airbus H225M juga memiliki perangkat navigasi, komunikasi, dan sistem auto-pilot yang lebih modern dan lebih baik dibandingkan model-model yang terdahulu. Pesawat baru ini ditempatkan pada Skadron 125 RSAF.

Helikopter Airbus H255M tergolong helikopter multi-peran yang dapat dioperasikan dalam cuaca buruk – dengan bantuan night vision goggle. Dapat melakukan pengisian ulang bahan bakar di udara dengan system air-to-air refuelling atau hover in-flight refuelling.

Data teknis yang disampaikan oleh RSAF:

  • Kecepatan maksimum: 175 knot
  • Bobot maksimum (take-off): 11.200 kg.
  • Jarak tempuh maksimum: 400 mil laut.
  • Daya angkut personel: 20 personel, atau 11 korban evakuasi dengan tandu.
  • Daya angkut kargo dengan sling / eksternal: 4.750 kg.
Royal Singapore Air Force, Airbus H225M Helicopter. image: Hans Jacobs.

Airbus H225M Caracal

Airbus menyatakan bahwa Helikopter H225M Caracal ini sangat mudah dalam pemeliharaannya. Mesin yang digunakan berupa mesin dengan system modular buatan SAFRAN berupa dua unit mesin turboshaft Makila 2A1.

Kepala rotor utama berupa Airbus’ Spheriflex® fibreglass yang mudah disetel. Airframe memiliki built-in step untuk mengakses mesin. Bilah baling-baling rotor utama sebanyak lima bilah. Dengan konstruksi multi-box sehingga meingkatkan resistensi terhadap hantaman peluru.

Dapat dioperasikan sebagai pendukung operasi khusus, SAR tempur, sarana transportasi taktis bagi personel ataupun kargo, sarana evakuasi medis, dan operasi militer udara terbatas lainnya.

Helikopter Airbus H225M Indonesia, image: Airbus.

Helikopter H225M Meminimalisir Beban Kerja

Helikopter H225M dilengkapi dengan perangkat avionik dan komunikasi yang efisien dan membantu beban kerja awak pesawat. Pilot dapat mengakses informasi penting agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan efektif, berkat rancangan human-machine interface dari Airbus.

Juga memiliki four-axis dual-duplex automatic flight control system (AFCS), memberikan kestabilan terbang dalam kondisi tertentu (situasi OEI/one-engine inoperative, AEO/all-engines operative, SAR Flight patterns).

Sistem dual flight management memberikan efisienasi bagi awak pesawat dengan pemisahan beban kerja yang lebih fleksibel antara komandan misi dan pilot. Pesawat juga dilengkapi dengan INS/integrated navigation system, dan GPS.

Guna memperkecil risiko saat terjadi kecelakaan atau keadaan darurat Airbus H255M memiliki perkuatan pada struktur kerangka utama pesawat, dilengkapi juga dengan high energy-absorbing landing gear, serta self-sealing dan crashworthy untuk tanki bahan bakar.

Kursi di cockpit berupa energy-absorbing dan dibuat dari bahan tahan terjangan proyektil kaliber kecil (armoured).

Untuk meningkatkan daya perlindungan pesawat ini dilengkapi dengan RWR/radar warning receiver, missile approach warning system, laser warning receiver, serta chaff/flare dispenser. Sistem pembuangan pada mesin dapat dipasangi peredam infra-merah.

Untuk melindungi masuknya debu/pasir, atau es, ersedia dengan rancangan inlet dan multi-purpose air intakes.

Airbus H225M Poster, image: Airbus

Persenjataan Airbus H225M

Helikopter Airbus H225 ini dapat dilengkapi dengan sistem senjata yang disebut sebagai HForce. Airbus memiliki empat paket yang berbeda untuk ditawarkan, guna menambah kemampuan pesawat dari senjata balistik untuk menggunakan munisi berpemandu (guided ammunition) dengan penembakan melalui electro-optical system (EOS) ataupun helmet mounted sight display (HMSD).

HForce merupakan sistem senjata yang unik, lengkap, dan fleksibel, dirancang untuk memenuhi kebutuhan pihak pengguna militer/pertahanan yang memerlukan kemampuan misi serang ringan, atau menambah sistem senjata yang sudah ada pada helikopter tempur mereka.

Merupakan sistem modular dan tambahan, dapat dipasang pada berbagai jenis helikopter produksi Airbus seperti H125M, H145M, dan H225M. Referensi dari sistem senjata ini dapat dilihat pada pengalaman di helicopter serbu Tiger.

HForce terdiri dari:

Satu central core unit untuk komputasi penembakan, Helmet pilot dan petugas penembak berupa Monocular helmet-mounted sight and display (HMSD), Electro-optical system (EOS) untuk mengidentifikasi obyek target dan penembakan, Grip persenjataan untuk mengatur senjata,
Pod senjata dengan persenjataan berupa:

  • Senjata balistik: Senapan mesin 12,7mm, kanon 20mm, roket 68 dan 70mm.
  • Senjata berpemandu: laser-guided rocket, air-to-ground Missile, air-to-air missile.
  • Spektrum operasi: HForce mencakup seluruh spectrum operasional.

Helikopter Airbus H225M juga sudah dioperasikan oleh TNI Angkatan Udara. Saat ini sudah ada enam unit H225M, selain untuk sarana transport, juga untuk operasi SAR tempur.

Brosur Helikopter Airbus H225M

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Misil Anti Tank FGM-148 Javelin Untuk Ukraina

Mengenal Alat Bidik Thermal Scope