Sistim Anti Drone Rusia di Konflik Ukraina

Perang di Ukraina sudah di antisipasi akan dipergunakan sarana-sarana pengintai maupun senjata dengan memanfaatkan drone.

Berbagai media massa kemudian memberitakan – atau lebih tepatnya menggambarkan, bahwa drone-drone milik pasukan Ukraina berhasil menghancurkan berbagai kekuatan militer Russia, termasuk kendaraan tempur Rusia.

Dalam mengantisipasi serangan drone, pihak Rusia sudah mempersiapkan diri dengan persenjataan anti-drone, baik senjata anti-drone perorangan maupun yang dipasang pada platform kendaraan tempur lapis baja.

Persenjataan Anti Drone Rusia

2S38 Derivatsiya (Derivacija)

Pabrik kendaraan tempur lapis baja Russia UralVagonZavod (Uralavagonzavod) pada 2021 telah berhasil menguji proyektil berpemandu jenis Armor Piercing (AP) untuk sistem Pertahanan dari Serangan Udara (PSU) yang terbang rendah, termasuk drone.

Munisi dengan proyektil jenis itu diperuntukan bagi sistem senjata Pertahanan Udara pada platform kendaraan infanteri lapis baja BMP-3. Kubah BMP-3 tanpa awak, dengan modul autocannon 2A90 kaliber 57mm.

Sistem senjata Kendaraan Infanteri BMP-3 milik satuan Artileri tersebut memang dirancang untuk operasi anti-drone, menetralkan misil jelajah maupun persenjataan pesawat udara yang terbang rendah, namun juga mampu menghadapi target di darat.

Sistem senjata tersebut dikenal sebagai 2S38 Derivatsiya. Sistem kubah dan paket persenjataannya merupakan modul artileri AU-220M (remote-controlled combat module/DUBM AU-220M BAYKAL).

2S38 Derivatsiya merupakan sistem persenjataan yang terbaru bagi jajaran Angkatan bersenjata Russia. Platform 2S38 Deravatsiya merupakan kendaraan lapis baja dengan kemampuan amphibi, memiliki kekebalan terhadap serangan proyektil hingga caliber 30mm.

Dalam operasi tempurnya, sistem dapat melakukan penembakan baik saat berada di darat maupun pada saat melintas dalam kondisi operasi amphibi.

Senjata autocannon 2A90 pada 2S38 berbeda dengan pendahulunya ZSU-57-2 yang kemampuan penembakan rata-ratanya 148 munisi per menit, kecepatan penembakan rata-rata 2A90 setelah ditingkatkan kemampuannya mencapai 225 munisi per menit, dengan kecepatan proyektil pada penembakan awal 1.000 meter per detik.

2S38 Deravatsiya memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, mampu melakukan penembakan berlanjut – bukan per lima butir munisi per penembakan sepreti pada autocannon pendahulunya. Kemampuan penembakan berlanjut dikarenakan adanya dukungan mekanisme Autocannon Overheat.

Penembakan 2S38 Deravatsiya dapat dilakukan untuk 40 butir munisi, dan bila panas laras autocannon meninggi, cukup membutuhkan waktu 3 detik untuk pendinginan.

Dikembangkan dari autocannon S-60 sehingga menembakan jenis dan caliber munisi yang sama, namun autocannon baru ini menggunakan sistem asupan munisi autoloader, bukan dengan clip per lima butir munisi.

2S38 Derivaciya

Persediaan munisi yang dimuat pada sistem senjata sebanyak 200 butir. Munisi yang dibawa berupa 53-UOR-281U (high-explosive fragmented), 53-UBR-281U (armor-piercing tracer), serta untuk target udara berupa proyektil berpemandu yang dapat di detonasi secara remote.

Untuk proyektil berpemandu, capaian jarak terhadap target pada posisi horizontal adalah 14,5 km, sedangkan untuk jarak vertical7,5 km.

Sistem pembidikan target dibantu dengan Fire Control System (FCS) yang sepenuhnya otomatis, termasuk laser rangefinder dan kombinasi TV+Thermal Sight yang sangat stabil. Dalam mendeteksi dan menjejaki target udara, 2S38 Derivatsiya tidak tergantung penuh kepada sistem

Radar, tetapi juga bantuan dari thermal sight – dikenal sebagai passive optoelectronic means. Untuk melindungi dirinya, kendaraan dilegkapi dengan 12 peluncur granad asap yang dipasang pada kubah.

Data Singkat 2S38 Deravatsiya

  • Panjang kendaraan: 7,2 meter
  • Mesin penggerak: Diesel UTD-29, 10 silinder, berkekuatan 500 hp.
  • Bobot kendaraan: 21,5 metric ton.
  • Kecepatan jelajah di jalan raya: 70 km/jam, akselerasi dari 0 km ke 32 km/jam dalam waktu 4 detik – dapat ditingkatkan menjadi 3,4 detik.
  • Kecepatan jelajah amphibi: 10 km/jam
  • Jarak tempuh maksimum: 600 km.
  • Awak kendaraan: 3 Personil – Danran, Pengemudi, Operator kubah/senjata.
  • Depression maksimum: -5 derajat
  • Sudut elevasi maksimum: +75 derajat
  • Jarak efektif terhadap target udara: 200 meter hingga 6000 meter
  • Jarak efektif terhadap target di darat: lebih dari 3000 meter.
  • Ketinggian maksimum untuk target udara: 4500 meter.
  • Kecepatan maksimum untuk target udara: 500 meter/detik.

Menurut berita yang pernah di lansir pada tahun 2021 oleh kantor berita Russia, TASS, untuk munisi autocannon 2A90 caliber 57mm telah dikembangkan jenis yang terbaru yang disebut sebagai jenis PELE shell yang mempu mempenetrasi lapisan baja hingga 375mm, 80 damage per shot.

Counter UAV Garpun-2M Anti Drone Rusia

Senjata Anti Drone Perorangan

Untuk perorangan Russia memiliki senjata anti drone yang mirip dengan senapan serbu, GARPUN-M yang dilengkapi dengan electromagnetic impulse. Kemampuan jarak tembak terhadap target 500 meter. Dikerahkan dalam sistem pertahanan anti-drone berlapis.

GARPUN-M beroperasi dalam delapan frequency band, 5150-5350 MHz band, dengan pattern narrower angular. Beroperasi dengan tenaga battery untuk operasi non-stop selama satu jam, dan di charge ulang dalam waktu yang cukup singkat, kapasitas tidak melebihi 220 Watt.

Jenis lainnya adalah drone-jammer REX-1 yang memiliki kemampuan menekan sinyal SNS (GPS/GLONASS/GALILEO/BeiDou) yang biasa digunakan dalam operasional drone, dan mengendalikan kanal antara drone dengan operator yang mengendalikannya. Jarak operasinya hingga 2 km.

Dapat beroperasi selama 3 jam, dengan tenaga battery (built-in accumulator battery). Jangka waktu stand-by saat battery dalam keadaan penuh adalah 36 bulan, tanpa perlu di charge.

Diproduksi oleh ZALA AERO Group, mudah dioperasikan dan ringan sebagai senjata perorangan yang tidak mematikan.

9S332 Gibka

Sistim Berlapis

Berikutnya adalah senjata anti drone untuk jarak sedang, 9S332 GIBKA-S yang dikembangkan oleh perusahaan BUMN Russia Machine-Building Design Bureau (JSC-RPC-KBM). Merupakan sistem pertahanan udara jarak pendek (V-SHORADS).

Senjata misil ini memiliki kemampuan menetralisir drone dalam jarak 6 km, dengan ketinggian hingga 3.500 meter. Senjata penghancur berupa empat misil siap tembak dan empat siap dimuat ulang. Jenis misil yang dapat diluncurkan dapat berupa misil Verba atau Igla-S (9M336, 9M342, 9M39) portable surface-to-air missiles.

Di instalasi diatas kendaraan taktis lapis baja 4×4 Tiger-M. Sistem secara keseluruhan telah lulus uji pada Desember 2019.

V-SHORADS Gibka-S didukung dengan Commander Reconnaissance and Combat Control (CRCV) yang berfungsi sebagai pos Komandan Batere Pertahanan, fungsinya untuk pengendalian unit-unit pertahanan udara yang dikerahkan.

Didukung dengan radar berukuran kecil Garmon 1L122-2E yang memiliki jarak jangkauan deteksi hingga 40 km dan ketinggian 10 km, serta memiliki sarana komunikasi yang dapat berhubungan dengan pos komando atas.

Saat target terdeteksi oleh kendaraan Kendali Tempur, Gibka-S segera aktif melakukan pembidikan dan menetralisir target pada jarak efektifnya.

Radar Kendali 9S937

Dalam pengerahan sistem pertahanan berlapis ini kendaraan radar kendali tempur (CRCV) 9S937 dapat mengontrol sistem pertahana udara, serta kendaraan tempur pada saat berhenti (stationer) dalam jarak 17 km, jarak efektif berkomunikasi saat kendaraan bergerak 8 km.

CRCV 9S937 yang juga berupa kendaraan lapis baja 4×4 Tiger diawaki oleh tiga personil – Danran, pengemudi, dan operator alat komnikasi.

Kendaraan mampu melaju di jalan raya dengan kecepatan 110 km/jam, dengan jarak tempuh maksimum di jalan raya 1.000 km. Kendaraan berukuran panjang 5,6 meter dan lebar 2,4 meter, mampu melintar air dengan kedalaman 1,2 meter.

Krasukha 4

Sarana Pendukung

Untuk mendukung kekuatan sistem pertahanan udara, Angkatan Bersenjata Russia juga memiliki Kendaraan khusus untuk peperangan elektronika yang disebut Krasukha-2 dan Krasukha-4.

Krasukha diterjemahkan bebas kedalam Bahasa Inggris sebagai Belladonna atau Deadly Nightshade. Krasukha diproduksi oleh KRET Corporation, ditujukan untuk menetralisir airborne radio-electronic seperti drone, dan airborne system yang dipandu oleh radar.

Krasukha-2 dapat melakukan jamming terhadap pesawat AWACS pada jarak 250 km. Juga dapat mengacaukan radar pemandu misil. Di instalasi diatas platform berupa kendaraan taktis jenis truck 8×8 BAZ-6910. Memiliki satu antenna piringan sebanyak satu buah.

Sedangkan Krasukha-4 merupakan broadband jammer multi-fungsi. Dapat melakukan jamming terhadap pesawat AWACS dan sistem radar airborne lainnya.

Memiliki jarak jangkauan jamming efektif hingga jarak orbit rendah untuk melakukan jamming terhadap satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO), sehingga menimbulkan kerusakan eprmanen pada perangkat radio elektronik-nya.

Juga mampu mengacaukan radar yang berpangkalan di darat. Memiliki dua antenna piringan. Di instalasi diatas platform kendaraan taktis truck 8×8 (empat axle chassis) BAZ-6910-022.

Masih banyak lagi sistem anti-drone yang dikerahkan oleh pihak Rusia di kancah peperangan di Ukraina ini. Setidaknya sistem pertahanan udara Rusia telah berhasil melumpuhkan atau menghancurkan drone milik Ukraina dan pendukung-pendukungnya dalam jumlah yang cukup banyak.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tua-Tua Keladi, 2S7 Pion, Howitzer Kaliber Besar Rusia

Senjata Yang Mematikan Di Ukraina