Tua-Tua Keladi, 2S7 Pion, Howitzer Kaliber Besar Rusia

Dalam operasi yang disebut sebagai konflik di Ukraina, pihak Rusia masih menggunakan taktik serangan terbatas. Tujuan utama serangan difokuskan kepada kekuatan militer dan kekuatan bersenjata Ukraina.

Sasaran wilayah juga dibatasi, dengan keutamaan wilayah Timur, sebagian wilayah Tenggara dan sebagian wilayah Utara Ukraina.

Gerakan dan kekuatan gempuran pihak Russia memang dapat menyulitkan pasukan dilapangan, karena doktrin serangan terbatas di tahap awak agar meminimalkan jatuhnya korban dikalangan sipil danserangan tidak menghancurkan bangunan-bangunan non-militer.

Howitzer 2S7 Peony

Itulah sebabnya pada tahap serangan awal, Rusia tidak memanfaatkan senjata artileri kaliber besar, sampai kemudian diketahui kekuatan bersenjata Ukraina, terutama Resimen Azov menggunakan bangunan pemukiman dan pusat-pusat sipil sebagai tempat bertahan.

Penggunaan senjata artileri kaliber besar yang pada akhirnya menyasar bangunan-bangunan sipil, dan hasilnya menjadi bahan berita bagi media massa Eropa, dan berbagai media yang sejak awal sudah mengutuk pihak Rusia.

Berbagai foto di sertai penjelasan yang pada akhirnya untuk menggiring opini agar menjadikan pihak Rusia sebagai “Penjahat Perang”.

2S7 Pion

2S7 Pion Howitzer Bergerak Kaliber Besar

Salah satu senjata andalan Rusia yang juga oleh pihak NATO dianggap sebagai senjata mematikan adalah Howitzer Bergerak 2S7 Pion, atau kerap juga disebut 2S7 Peony atau 2C7 Malka yang diproduksi selama era 1970an.

Howitzer 2S7 Pion ini memiliki kaliber 203mm dengan jangkauan tembak melebihi 30km. Untuk bergerak dasi satu titik ke titik lain, howitzer ini dipasang pada chassis kendaraan tempur lapis baja T-80. Chassis T-80 tanpa kubah, sistem senjata dipasang pada bagian belakang kendaraan (track undercarriage).

Setelah menjelang setengah abad usia pakai senjata 2C7 yang pernah dimodernisir menjadi 2S7, kemampuannya masih dapat diandalkan, sehingga pihak Rusia beranggapan bahwa senjata tersebut masih valid untuk dioperasikan, dengan catatan disesuaikan teknologi pendukungnya dengan penyesuaian pada kemajuan teknologi persenjataan pada saat ini.

Tua Tua Keladi, 2S7M Malka

Maka cukup beralasan bila pihak Rusia melakukan program modernisasi meriam artileri varian 2S7 menjadi 2S7M Malka. Modernisasi pada heavy-duty artileri gun ini meliputi perangkat komunikasi baru, sistem pemandu proyektil, proteksi Nubika, dan perangkat pemantau lapangan.

Penyempurnaan pada running gear, mesin, gearbox dan transmisi, mekanisme pemuatan munisi ke kamar peluru howitzer, sehingga pemuatan munisi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan meningkatkan waktu persiapan penembakan.

Modernisasi dilakukan oleh pihak Uraltransmash OJSC (Yekaterinburg) yang merupakan bagian dari grup Uralvagonzavod (ROSTEC). Beberapa komponen senjata ini yang tadinya dibeli dari Ukraina, kini sudah diproduksi di Russia.

Proses penembakan howitzer 2S7M menggunakan munisi fragmentasi High-Explosive dan nuklir.

Bobot proyektil konvensional (non-nuklir) seberat 110 kg. Howitzer 203mm ini utamanya untuk menghancurkan target sasaran berupa batere artileri lawan, benteng pertahanan lawan, menekan kemampuan pusat komando lawan, dan berbagai kekuatan taktis lawan.

Data teknis senjata ini setelah di modernisasi tidak dibuka oleh pihak Russia, data yang ada dikalangan pengamat militer, antara lain; jangkauan tembak sejauh 37,5 km, bobot total sistem senjata 46 ton, per kendaraan membawa bekal munisi 4/8 butir.

Jumlah penembakan rata-rata 5 butir per dua menit, awak senjata 7 personel. Perlindungan terhadap kendaraan dan sistem senjata, tahan terhadap penetrasi munisi kaliber kecil serta fragmentasi ledakan termasuk ranjau. Perlindungan Nubika dapat mengurangi secara significant atas penetrasi radiasi.

2S7M Malka

Jarak tembak 37,5 km seperti yang diutarakan diatas, dapat ditingkatkan hingga jarak 55,5 km dengan menggunakan munisi ber proyektil khusus berupa RAP (Rocket Assisted Projectile).

Sistem Senjata 2S7M yang oleh NATO diberi nama M-1975 ini (karena pertama kali diperkenalkan oleh Russia pada tahun 1975), sesungguhnya secara resmi disebut dalam inventaris militer Russia sebagai SO-203 (2S7).

Memiliki kemampuan untuk menembakan munisi berkekuatan nuklir, sama halnya dengan senjata sejenis milil Amerika Serikat M110 yang berkaliber 203,2mm (sudah dipensiunkan pada era 1990an, jarena Amerika Beralih dari senjata caliber besar ke sistem senjata misil).

Howitzer Bergerak 2S7 Pion

Meriam Artileri caliber 203mm 2C7 “Peony” merupakan salah satu meriam artileri gerak sendiri Rusia yang handal dan sangat diperhitungkan oleh kalangan NATO.

Bagi Rusia sendiri, senjata artileri produksi tahun 1970an ini masih merupakan asset yang masih dianggap sebagai asset tempur yang handal dan tidak ketinggalan jaman. Untuk daya geraknya, meriam artileri ini di pasang pada chassis kendaraan tempur lapis baja T-80.

Maka cukup beralasan bila pihak Russia melakukan program modernisasi meriam artileri 2S7 menjadi 2S7M Malka. Modernisasi pada heavy-duty artileri gun ini meliputi perangkat komunikasi baru, sistem pemandu proyektil, proteksi Nubika, dan perangkat pemantau lapangan.

Proses penembakan howitzer 2S7M menggunakan munisi fragmentasi High-Explosive dan nuklir. Bobot proyektil konvensional (non-nuklir) seberat 110 kg.

Howitzer 203mm ini utamanya untuk menghancurkan target sasaran berupa batere artileri lawan, benteng pertahanan lawan, menekan kemampuan pusat komando lawan, dan berbagai kekuatan taktis lawan.

Data teknis senjata ini setelah di modernisasi tidak dibuka oleh pihak Russia, data yang ada dikalangan pengamat militer, antara lain; jangkauan tembak sejauh 37,5 km, bobot total sistem senjata 46 ton, per kendaraan membawa bekal munisi 4/8 butir.

Jumlah penembakan rata-rata 5 butir per dua menit, awak senjata 7 personel. Perlindungan terhadap kendaraan dan sistem senjata, tahan terhadap penetrasi munisi kaliber kecil serta fragmentasi ledakan termasuk ranjau. Perlindungan Nubika dapat mengurangi secara significant atas penetrasi radiasi.

2C7M Malka

Setelah dilakukan modernisasi, sistem senjata 2S7M sudah melalui serangkaian uji kemampuan, termasuk meriam jenis 2A44 yang digunakan. Walau sudah di modernisir dan 2S7M disebut sebagai Malka, namun sebagian kalangan masih menyebut senjata ini sebagai “Pion” atau “Pionir”. Dahulu, pada era Perang Dingin, senjata ini hanya ditempatkan di wilayah Jerman Timur.

Dalam pertempuran, senjata ini sebanyak enam unit digunakan oleh Unit Militer Georgia di Peperangan South Ossetia (Russo-Georgian War), namun akhirnya pasukan Georgia mundur dan bersembunyi, satu unit senjata ini disita oleh militer Russia, dan yang lainnya dihancurkan.

Pertempuran lain yang melibatkan senjata ini antara lain, pertempuran di Afghanistan, Peperangan Chechen, Perang Donbas, dan Peperangan Nagorno-Karabash. Saat ini ditengarai Angkatan Bersenjata Ukraina juga memiliki senjata 2S7 Pion.

Data Teknis 2S7 Pion

  • Bobot Kendaraan: 46,5 ton
  • Panjang Kendaraan berikut penahan dan ujung laras: 10,5 meter
  • Lebar kendaraan: 3,38 meter
  • Tinggi keseluruhan (tanpa elevasi sudut penuh meriam): 3 meter
  • Mesin kendaraan: Mesin turbo diesel V-46-I V12, 840 hp
  • Suspensi kendaraan: Torsion bar
  • Jarak tempuh kendaraan di jalan raya: 650 km
  • Kecepatan jelajah kendaraan di jalan raya, maksumum: 50 km/jam.

Paska modernisasi, senjata 2S7M ditempatkan antara lain pada 11th Army Corps untuk Kekuatan Pertahanan pantai Armada Baltik, juga dilengkapi dengan Zoopark-1 radar counter-battery.

Kelengkapan unit tersebut telah lengkap pada tahun 2020. Sebelumnya, unt perama yang mendapatkan senjata tersebut adalah Brigade Artileri Kawal ke-244 yang berpusat di Kaliningrad.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perkuatan Armada 6 Amerika

Sistim Anti Drone Rusia di Konflik Ukraina