Bell 360 Invictus

Helikopter Intai Serbu

BELL Helicopter yang sedang berkompetisi dalam program helicopter serbu masa depan (FARA – Future Attack Reconnaisance Aircraft). Bell 360 Invictus untuk Angkatan Darat Amerika Serikat telah melakukan penyempurnaan rancang bangun dengan melakukan sedikit perubahan pada rotor ekor pesawat tersebut.

Keputusannya dengan mengambil dasar rancangan open tail rotor helikopter 525. Walau demikian, penyempurnaan rancangan teknologi Bell 525 tetap dilakukan, termasuk pada bilah baling-baling sepanjang 40 kaki, seperti yang dikehendaki oleh program.

Dan, perbedaan Bell 360 Invictus dengan Bell 525, pesawat helikopter Invictus ini rotor utamanya hanya memiliki empat bilah baling-baling dibandingkan dengan Bell 525 yang memiliki 5 bilah.

Menurut pihak Bell, Invictus saat percobaan mampu menjelajah dengan kecepatan 200 knot.

Pihak US Army menginginkan pesawat helicopter dengan parameter yang seimbang antara kecepatan dan bobot, kecepatan dapat mencapai 180 knot dengan bobot kurang dari 14.000 lbs.

Rencananya, helikopter Bell 360 Invictus baru ini akan menggunakan mesin berkekuatan 3.000 HP.

Army akan memilih mesin ITEP (Improved Turbine Engine Program) yang dirancang untuk mengganti mesin helikopter utility UH-60 Black Hawk dan helikopter serbu AH-64 Apache.

Pihak Bell menambahkan bahwa Invictus memiliki supplemental power unit untuk menambah kecepatan dan tenaga.

Selain Bell Helicopter, pihak lain yang turut dalam kompetisi adalah Lockheed Martin’s Sikorsky dengan konsep helicopter Raider X yang menggunakan rancang bangun coaxial helicopter yang berdasar pada teknologi X2, konsep helicopter ini diperuntukan bagi kompetisi program FLRAA (Future Long Range Assault Aircraft).

Untuk program ini Bell Helicopter mengajukan konsep pesawat helicopter V-280 Valor yang mirip dengan pesawat V-22 Osprey.

image: Artstation

Pihak US ARMY mengharapkan kedua prototype competitor dapat melakukan terbang pertama pada kuartal pertama tahun fiscal 2023 mendatang.

Dewan Pengawas US ARMY telah menyetujui Dokumen Ringkasan Pengembangan Kemampuan atau A-CDD (Abbreviated Capabilities Development Document) pada awal tahun ini sebagai panduan yang menandakan lampu hijau bagi kedua pihak industry untuk merancang dan membuat pesawat purwa rupa mereka.

Validasi untuk rancang-bangun akhir dan penelaahan risiko untuk persaingan rancang-bangun FARA telah dilakukan akhis tahun lalu.

Gimana menurut Lo?

23 Points
Upvote Downvote

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pengamanan Laut Poros Maritim

3M22 Zircon (Tsirkon) Missile