Industri pesawat tempur terkenal dari Inggris, BAE Systems berkoloborasi dengan beberapa industry kedirgantaraan Eropa lainnya tengah melakukan pembuatan pesawat tempur generasi ke-6 dengan nama “Tempest” seperti nama pesawat era PD 2, Hawker Tempest.
BAE Systems merupakan perusahaan pembuat pesawat tempur dengan pengalaman panjang, sejak masih bernama British Aerospace Plc. atau BAe.
Produk-produk pesawat tempur mereka yang cukup dikenal antara lain pesawat tempur Hawk dengan berbagai variannya. serta Harrier.
Di Inggris sendiri, industri yang dilibatkan antara lain Rolls-Royce, Leonardo UK, dan MBDA UK.
BAe Systems Tempest Fighter
Sementara program “Tempest” masih terus berlanjut dan bertambahnya pihak yang bergabung dalam program yang awalnya diluncurkan pada tahun 2018 tersebut.
Pihak lain yang turut bergabung dalam program Tempest ini antara lain GE UK, GKN, Collins Aerospace, dan SME. Dari luar Inggris turut bergabung; Saab dari Swedia, dan pada tahun 2019 pihak Italia menyatakan minatnya untuk bergabung.
Program Tempest merupakan program untuk pembuatan pesawat tempur multi-peran untuk menggantikan Eurofighter Typhoon.
Selain itu, BAe System Tempest juga akan mencakup pembuatan UAV atau drone yang akan menjadi kepanjangan jangkauan dari pesawat tempur berawak.
Selain drone tunggal yang ukurannya lumayan besar, juga drone kecil-kecil yang disebut sebagai “swarm drone” atau sekawanan drone.
Ditahap awal, pembagian porsi tugas dari program ini adalah; BAE Systems merupakan pihak yang bertanggung jawab atas combat air system dan pengintegrasi.
Untuk masalah mesin menjadi tanggung jawab Rolls-Royce, sementara Leonarno akan menangani pengembangan dan pembuatan perangkat sensor, sarana elektronik, dan avionic. MBDA bertanggung jawab atas sistem persenjataan, termasuk sistem misil.
Pihak Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) mengharapkan pesawat tempur Tempest yang pertama dapat masuk ke jajaran Skadron tempurnya pada tahun 2035.
Bae Tempest 6th Generation Fighter
Pihak konsorsium telah member kepercayaan kepada pihak Rolls-Royce untuk merancang dan membuat mesin untuk menerbangkan pesawat tempur Generasi Lanjut BAe System Tempest.
Sebagai pesawat generasi ke-6 tentunya, BAe System Tempest merupakan lompatan yang jauh dari pesawat tempur dari generasi sebelum yang memiliki kecepatan dan kelincahan manuver.
Untuk BAe System Tempest, selain factor kecepatan dan kelincahan, juga dibatasi untuk menggunakan teknologi stealth. Mesin pesawat tempur umumnya menggunakan bahan logam yang tinggi dan menimbulkan panas yang juga sangat tinggi.
Hal tersebut antara lain yang harus disiasati oleh Rolls-Royce dalam merancang dan memproduksi mesin , BAe Tempest.
Selain itu BAe Tempest juga akan laksana hewan yang sangat haus saat diaktifkannya daya listrik, menghasilkan tingkat kebutuhan daya yang tidak terduga dan muatan thermal akibat adanya senjata laser atau senjata dengan kekuatan enerji lainnya, belum lagi perangkat sensor yang canggih, termasuk sistem avioniknya, sehingga mesin harus memiliki daya during (thrust) yang kuat.
Dapat dipahami bila Rolls-Royce telah menghabiskn waktu lebih dari lima tahun untuk merancang mesin bagi pesawat Generasi Lanjut ini.
Rolls-Royce di tahun 2014 telah memperhitungkan sistem electrical starter-generator yang tertanam pada inti mesin gas turbin sebagai program demonstrator Embedded Electrical Starter Generator (E2SG), yang merupakan pendekatan bagi perancangan pesawat tempur, dimana penekanan lebih kepada pasokan tenaga elektrik dalam jumlah besar yang dihaslikan langsung dari mesin.
Intinya, sistem E2SG akan menghemat ruang dan menghasilkan tenaga elektrik yang lebih besar, sebelumnya daya listrik dihasilkan dari gearbox yang menghidupkan geretor, posisinya berada dibagian bawah mesin sehingga memerlukan ruang yang cukup.
Mesin Rolls-Royce yang baru menggunakan dua generator elektrik yang dapat mengalirkan listrik satu-sama-lain.
Pada tahap ke-dua mesin dari Rolls-Royce yang baru in ternyata dapat berintegrasi dengan program Temptest. Pada fasilitas uji ternyata gas turbin dapat berhubungan langsung ke jaringan listrik DC.
Dalam tahap ke-tiga Rolls-Royce berkonsentrasi pada manajemen thermal dan pada tambahan elektrikal mesin dan akan berujung pada pembuatan mesin demonstrator berskala penuh.
Pemanfaatan Teknologi Modern
Program BAe Tempest merupakan program pesawat tempur Generasi ke-6 yang merupakan lompatan jauh – tanpa melalui proses pesawat tempur Generasi ke-5 seperti F-22, F-35, J-20, maupun Su-57.
Inggris tidak tertarik kepada penjualan pesawat tempur, seperti halnya Amerika Serikat yang cukup laris dengan pesawat tempur Generasi ke-5-nya, F-35.
Konsentrasi pengembangan Tempest lebih kepada perhitungan kebutuhan operasional, sebagaimana yang pernah dialami dalam pengembangan pesawat tempur Hawk ke Harrier, hingga ke Eurofighter Typhoon.
Leonardo UK yang bertanggung jawab atas perangkat elektronik dan avionic, juga mendalami perangkat supercomputer, dan mengembangkan sistem baru berupa Multi-Function Radar Frequency yang sangat spesifik untuk pesawat tempur yang baru ini.
Sistem tersebut akan menggunakan tenaga computer secara massif untuk pengumpulan dan pemrosesan data sistem radar dengan sangat cepat. Sehingga sangat membantu kewaspadaan pilot dalam pengoperasikan pesawat.
Semua sistem yang dikembangkan akan berinteraksi dengan sistem virtual cockpit pilot yang dikembangkan oleh pihak BAE Systems.
Pilot dapat menyesuaikan diri dengan setiap aspek disekliling cockpit, dengan menggunakan digital switch, sehingga dapat secara cepat melakukan penyusunan ulang (re-mapped) sistem untuk melakukan peran berikutnya yag berbeda.
Helmet juga menggunakan sistem head-up display yang terbaru sehingga pilot dapat juga menerima informasi dan data dari helmet yang ia gunakan.
Cockpit yang disebut sebagai “wearable cockpit” memanfaatkan 3D audia dan voice command dalam arti haptic feedback sensor (sensor dengan sistem sentuhan), terpasang pada sarung tangan, yang memungkinkan bekerja dengan perabaan (tactile impression) seperti menekan tombol atau switch yang sebenarnya.
Dengan demikian pengoperasian perangkat didalam cockpit akan lebih mudah.
Data Teknis
- Peran Pesawat: Air-to-air combat fighter, interception, X-Plane (Developmental, Prototype, Technology Demonstrator).
- Ukuran: Panjang: 19 meter, Lebar/Bentang Sayap: 13,50 meter, Tinggi: 5 meter.
- Bobot: Berat kosong: 14.500 kg, Berat maksimum untuk tinggal landas (MTOW): 25.000 kg,
- Mesin: Dua mesin Rolls-Royce afterburning turbofan.
- Kecepatan maksimum: 2.500 km/jam atau 1.350 knot.
- Ketinggian terbang (Ceiling): 15.500 meter.
- Jarak tempuh: 3.200 km atau 5.926 mil laut.
- Persenjataan: Berbagai jenis misil, masih belum ditentukan jenisnya.
- Hardpoint/Mouting: 4 buah
BAe System sangat yakin bahwa konsorsium dapat menyelesaikan prototype BAe System Tempest tepat waktu dan berikutnya segera masuk tahap produksi, utamanya bagi kepentingan tiga negara yang berkoloborasi, Inggris, Italia, dan Swedia.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!