Jerman, Perancis dan Spanyol juga sedang mengembangkan pesawat tempur multi-peran generasi terbaru yang disebut sebagai European Future Combat Air System (FCAS).
FCAS tiga negara tersebut dimatangkan ketika bulan Pebruari 2020 pihak Perancis dan Jerman bersepakat berinvestasi sebesar 150 juta Euro untuk mendanai pembuatan prototype awal pesawat tempur multi peran FCAS berikut pembuatan perencaan kerjanya. Kesepakatan tersebut dilanjuti dengan bergabungnya Spanyol pada Desember 2020.
Program European FCAS meliputi berbagai sistem udara, dari mulai pesawat berawak generasi lanjut hingga berbagai pendukungnya untuk meningkatkan kemampuan tempur udara.
Selain pesawat berawak yang merupakan inti dari program, pendukung lainnya meliputi UAV, dan jaringan yang disebut sebagai “combat cloud” yang menjamin kelancaran koneksivitas dalam pertempuran.
Perkembangan European FCAS
Untuk pengembangan dan pembuatan pesawat tempur multi peran generasi lanjut Eropa yang dimotori oleh Perancis dan Jerman ini telah memberikan kepercayaan untuk tahap awal program kepada pihak industri kedirgantaraan seperti Dassault Aviation, Airbus, MTU Aero Engines, Safran, MBDA dan Thales.
Pengembangan dengan sistem kontrak untuk jangka waktu 18 bulan, untuk sampai pada penerapan teknologi dan unit demonstrator. Sedangkan time frame untuk uji terbang dijadwalkan pada tahun 2026 mendatang.
European FCAS akan meliputi pembuatan pesawat tempur modern berawak dan remote carrier UAS yang dapat beroperasi sebagai sekawanan drone.
Menurut rencana dari negara-negara yang terlibat dalam pengembangan ini, nantinya European FCAS akan menggantikan pesawat tempur Perancis Rafale, di Jerman untuk menggantikan Eurofighter, dan di Spanyol untuk menggantikan armada F-18 Hornet, dengan jadwal pada tahun 2040.
Untuk pembuatan swarm drone system, pembuatannya dipercayakan kepada pihak Airbus sebagai prime contractor dan MBDA sebagai mitra utama.
Next Generation Air Dominance (NGAD) Amerika
Dalam upaya pengembangan pesawat tempur generasi mendatang, pihak Amerika Serikat – dalam hal ini US Air Force – memiliki program yang disebut sebagai Next Generation Air Dominance (NGAD) untuk pengembangan pesawat tempur multi peran mendatang.
Program ini merupakan pengembangan pesawat tempur generasi lanjut setelah pesawat tempur Generasi ke-5 berupa F-22 dan F-35.
Pihak pelaksana program telah memperlihatkan prototype pesawat tempur multi peran dari NGAD pada bulan September 2020 yang lalu. Bahkan diberitakan prototype berupa unit demonstrator dalam skala penuh telah siap untuk di uji terbang.
Program ini sifatnya masih rahasia, sehingga masih sulit untuk memperoleh data lebih banyak. Pihak USAF juga belum menentukan apakan tahap prototype – yang disebut telah dilakukan uji terbang – akan memasuki ke tahap produksi terbatas.
Sementara ini pesawat tempur generasi ke enam Amerika dalam program NGAD masih belum didiskusikan lebih lanjut dengan pihak Kongres Amerika Serikat.
Kepala Staf USAF Frank Kendal mengatakan kepada anggota Kongres pada 27 April 2022, bahwa untuk Program NGAD tersebut akan membutuhkan biaya ratusan juta US Dollar untuk setiap unitnya. Hal tersebut disampaikan sebelum pembicaraan proposal anggaran 2023 dengan House Armed Services Committee.
Program NGAD agaknya masih menunggu keputusan dari pihak Kongres kepada pihak USAF, baru kemudian diputuskan pihak industri yang akan melaksanakan Program pesawat tempur multi peran tersebut.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!