Pembangunan kekuatan laut di kawasan Asia Pasifik akan bertambah dengan akan masuknya dua unit kapal perang jenis korvet baru untuk Angkatan Laut Philippina.
Kapal dari proyek akuisisi Lot 1 Angkatan Laut Philippina ini dibeli dari Korea Selatan, dibuat oleh galangan kapal Hyundai Heavy Industries (HHI) berdasarkan kontrak dengan Philippines Department of National Defense (DND) senilai US$.547 juta.
Kedua kapal perang baru tersebut nantinya akan mendukung Angkatan Laut Philippina dalam misi anti-kapal permukaan, anti-kapal selam, dan pertahanan terhadap ancaman serangan udara (AAW-anti-air warfare).

Pengadaan kapal tersebut ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Philippina Delfin Lorenzana kepada Philippine News Agency (PNA) baru-baru ini; “We are finally signing the contract, the last phase of the procurement process. For a total approved budget of $547m (PHP28bn), this project will give the PN two modern corvettes that are capable of anti-ship, anti-submarine, and anti-air warfare missions.”
Kedua kapal tersebut disebut akan dapat beroperasi secara berkesinambungan dengan dua unit kapal jenis Jose Rizal-class (FF-150) guided-missile-frigates. Lebih lanjut, kedua kapal perang diharapkan dapat berfungsi sebagai penghalang serangan bagi dua kapal perang yang sudah di operasikan oleh Angkatan Laut Filipina.
Untuk pembayaran uang muka pemesanan dua unit korvet tersebut (CAP – Corvette Acquisition Program), Departemen Anggaran dan Manajemen Philippine telah mengeluarkan anggaran Special Allotment Release Order (SARO) senilai 15 persen dari nilai kontrak.
Kedua korvet baru yang akan dibuat, ukurannya lebih kecil dari fregat kelas Jose Rizal, namun persenjataannya lebih modern.

Menurut sumber lain, Korvet yang akan dibeli tersebut merupakan sejenis Korvet Angkatan Laut Korea Selatan kelas Pohang, yang bernama Andong (PCC-771). Korvet tersebut baru saja di-decommissioned oleh pihak Angkatan Laut Korea Selatan.
Sebelumnya angkatan laut Philippina telah memiliki korvet kelas Pohang yaitu; bekas ROKS Chungju yang setelah dioperasikan di Philippina namanya menjadi BRP Conrado Yap. Kapal tersebut sudah dioperasikan oleh Angkatan laut Philippina sekitar dua tahun.
ROKS Andong dibuat di galangan Hanjin Heavy Industries pada April 1987, di purna-tugaskan pada 31 Desember 2020, setelah sebelumnya dioperasikan pada Armada ke-1 Korea Selatan.

Fregat kelas BRP Jose Rizal FF-150
Fregat multi-mission kelas Jose Rizal memiliki panjang 107 meter, lebar 14 meter, dengan bobot 2.600 ton. Lambung kapal dibuat dengan bahan marine-grade high-tensile metal. Dengan rancang bangun karakteristik stealth untuk mengurangi penandaan radar cross-section dan infra-merah pada pantauan penjejakan musuh.
Propulsinya dengan sistem kombinasi diesel dengan diesel (CODAD), dengan empat unit mesin diesel yang diback-up oleh lebih dari tiga unit generator. Mampu menjelajah dengan kecepatan maksimum 25 knot. Jarak tempuh maksimum dengan kecepatan ekonomis 15 knot adalah 4.500 mil laut.
Kapal BRP Jose Rizal (FF-150) tersebut juga dibuat oleh pihak Hyundai Heavy Industries, di komisi oleh pihak Angkatan Laut Philipina pada bulan Juli 2020.

Dibangun berdasarkan rancang bangun frigate multi-peran Angkatan laut Korea Selatan type Incheon/FFX-I/HDF-3000. Pada Agustus 2020, Jose Rizal bergabung ke Joint-Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii untuk turut dalam latihan the Rim of the Pacific (RIMPAC) 2020, bersama US Navy.
Kapal kedua kelas BRP Jose Rizal bernama BRP Antonio Luna, yang seharusnya diserahterimakan pada Oktober 2020, namun karena Covid-19 ditunda sampai tahun 2021 ini. Kedua kapal dibeli berdasarkan kontrak akuisisi pada Juni 2016 senilai US$ 338, 8 juta pada Oktober 2016.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!