Kendaraan tempur infanteri yang baru saja memasuki tahap produksi massal ini sudah dipesan juga oleh Angkatan Darat Hungaria sebanyak 218 unit, dan sedang dalam tahap evaluasi di Australia dalam program LAND 400 Tahap 3 adalah IFV KF41 Lynx.
Informasi terakhir, kendaraan tempur infanteri KF41 Lynx ini juga sedang bersaing di Amerika Serikat dalam program US Army OMFV Tahap 2.
Di Amerika, Rheinmetall bekerjasama dengan pihak lokal, Raytheon Technologies, yang akan melengkapi IFV Lynx dengan berbagai perangkat pendukung.
Partner lainnya, L3Harris akan memasok perangkat elektronik, sistem komunikasi, dan integrasi perangkat sensor. Temasuk pelindung data serta keamanan cyber. Textron Systems, dan Allison memasok sistem transmisi.
Pengamat kendaraan tempur mengatakan bahwa KF41 Lynx ini merupakan IFV dengan tingkat keamanan yang tinggi, namun juga memiliki bobot kendaraan yang tertinggi dikelas IFV.
Dirancang dengan sistem modular sehingga mudah dikonfigurasi dalam berbagai jenis peran yang akan didukungnya (memiliki modul yang dapat dipertukarkan). Misalkan sebagai kendaraan Kodal, ambulan, pengintai, angkut personel, dan sebagainya. Penggantian modul dapat dilakukan di lapangan dalam waktu 8 jam.
Panjang kendaraan 7,22 hingga 7,73 meter (bergantung variannya), lebar kendaraan 3,60 meter, tinggi hingga bagian atas kubah 3,30 meter. Jumlah personel yang dapat ditampung; 3 awak kendaraan dan 8 penumpang pasukan berikut peralatannya.
Menggunakan mesin penggerak diesel Liebherr berkekuatan 750hp. Transmisi Allison seri X300 (KF31), transmisi otomatis Renk HSWL 256 (KF41). Memiliki daya angkut personel; 3 awak dan 8 pasukan berikut peralatannya.
Memiliki power to weight ratio 32 hp/ton, menggunakan sistem suspensi torsion bar, memiliki daya jelajah dijalan raya 70km/jam, dan mengarungi air 10km/jam..
Ada dua versi Lynx; KF31 dan KF41. KF31 berbobot 38 ton, dan KF41 berbobot 44 ton hingga 50 ton, bergantung kepada variannya.
Kemampuan perlindungan diri sangat diakui, pada bagian depan kendaraan (front arc.) tahan (withstand) terhadap hantaman proyektil meriam tank caliber 120mm hingga 125mm.
Persenjataannya; kubah generasi terakhir Lance 2.0 yang kebal terhadap serangan proyektil munisi kinetic dan pecahan munisi kaliber besar. Kubah terhubung dengan penggerak elektrik untuk kanon Wotan 35 dengan munisi caliber 35x228mm.
Kubah dilengkapi dengan pod senjata untuk pemasangan senjata tambahan. Juga dapat dipasangi senjata misil anti-tank (ATGM) seperti Rafael Spike LR2.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!