Indonesia Akan Menerima Hibah 15 Unit Rantis Bushmaster dari Australia

Never eat more than you can…

Australian Bushmasters provide protection for the Reconstruction Task Force troops in Southern Afghanistan. (Photo: Australia DoD)

Ada kabar terbaru seputar alutsista TNI, mengutip laporan Anadolu Agency dikabarkan bahwa Indonesia akan menerima hibah sebanyak 15 unit kendaraan taktis (rantis) Bushmaster.

Pemberian hibah tersebut dilakukan guna mendukung misi pasukan perdamaian dunia PBB. Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dalam pertemuan di Jakarta pada hari Kamis (09/09/2021) juga menandatangani perpanjangan kerja sama pertahanan atau Defense Cooperation Arrangement antar kedua negara.

Prabowo mengatakan penandatanganan kesepakatan tersebut merupakan payung hukum kerja sama pertahanan antar kedua negara. Sementara itu mengutip laporan Antara News, Australia juga memberi kesempatan mengirim lebih banyak calon perwira TNI untuk menempuh pendidikan ke Australian Defense Forces Academy dan Royal Military College di Duntroon.

Meski sudah terjalin kesepakatan, tapi belum diketahui kapan rencana kedatangan 15 unit Bushmaster tersebut.

Australian Bushmasters provide protection for the Reconstruction Task Force troops in Southern Afghanistan. (Photo: Australia DoD)

Bushmaster sendiri merupakan kendaraan jenis “Mine Resistant Ambush Protected (MRAP)” buatan Thales Australia, dalam jumlah terbatas Satuan Gultor 81 Kopassus.

Bushmaster mulai memasuki layanan Angkatan Udara dan Angkatan Darat Australia pada tahun 2004, kendaraan ini mampu melindungi personel dari ancaman ledakan bom, IED (Improvised Explosive Device) dan serangan proyektil senjata api.

Mengutip artikel indomiliter.com Bushmaster dibekali lapisan baja dari bahan baja super keras buatan perusahaan Bisalloy yang bermarkas di Illawara, Australia. Baja buatan Bisalloy diolah dengan metode desulfurisasi dan vacuum degassing untuk menghilangkan kandungan sulfur, hidrogen, oksigen, dan nitrogen untuk mendapatkan molekul bisalloy.

Dengan begitu Bushmaster mampu menahan terjangan proyektil kaliber 7.62 mm, begitu pun lapisan kaca juga mampu menahan terjangan proyektil 7.62 mm.

Dengan bodi monokok Bushmaster yang dibentuk menyatu dari atas sampai ke bawah. Padabagian bawah bodi membentuk sudut tajam (V-hull). Bentuk V pada bagian bawah chassis tersebut digunakan untuk memantulkan efek ledakan ranjau ke arah samping, sehingga energi ledakan ranjau tidak sampai menembus ke dek atas, dengan begitu maka resiko cidera pada personel bisa dikurangi.

Salah satu teknolologi yang diadopsi oleh Bushmaster adalah CTIS (Centra Tire Inflation System), dengan teknologi tersebut pengemudi bisa menambah atau mengurangi tekanan angin pada tiap ban hanya dengan menekan tombol. CTIS sendiri berfungsi untuk memaksimalkan laju kendaraan pada setiap medan. Misal kendaraan terjebak di medan lumpur, maka secara otomatis tekanan angin dapat dikurangi untuk menambah traksi pada permukaan dan mengurangi tekanan keseluruhan pada roda.

Menurut indomiliter.com, pemerintah Australia pada 28 Oktober 2016 telah menandatangani kesepakatan untuk memperluas kerjasama industri pertahanan. Salah satu implementasinya adalah pembangunan kendaraan lapis baja, dan kendaraan lapis baja tersebut akan dikembangkan dari basis Bushmaster.

PT Pindad kemudian mulai mengembangkan varian lokal Bushmaster yang diberi nama “Sanca”. Meski sempat tampil pada ajang Indo Defence 2016, namun kini tidak diketahui bagaiamana kelanjutan program rantis MRAP lokal tersebut. Berikut ini adalah sekilas spesfisikasi Bushmaster.

penulis: si.matamalaikat

Gimana menurut Lo?

408 Points
Upvote Downvote

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pacific Airlift Rally, Latihan Bersama TNI-AU dengan US Air Force.

Diizinkan Komite Keamanan Kabinet, Angkatan Udara India Akan Borong 56 Airbus C-295MW