Nafsu Perang Amerika Atas Rusia

Pasukan NATO, image: time.com

Sejak skenario pembatalan perundingan sepihak oleh Amerika pada tanggal 22 Pebruari 2022 yang lalu dan meghasilkan serbuan Russia ke Ukraina pada tanggal 24 Pebruari 2022, NATO dengan pimpinannya, Amerika Serikat semakin gencar meng-endorse persenjataan dan dana ke Ukraina.

Bila dirunut kebelakang, sejak tahun 2014, setelah kasus wilayah Donbass, situasi politik di dalam negeri, sampai pada terpilihnya pimpinan wilayah Ukraina yang sekarang. Memancing Russia untuk masuk dengan kekuatan militernya sudah semakin terlihat.

Kini Amerika semakin getol untuk memperkuat kekuatan militer di Ukraina dibawah komando lapangan kelompok AVOZ.

Militer Ukraina tersebut seakan sudah menjadi pasukan ujung tombak NATO di Ukraina, kejumawaan kelompok-kelompok berenjata di Ukraina semakin menonjol dengan diterimanya peralatan militer dan pelatihan serta dana.

image: scotsman.com

Kedatangan Arsenal Baru

Kedatangan di Eropa 18 pucuk howitzer caliber 155mm dan 40.000 butir amunisinya, dan 10 set radar kontra artileri AN/TPQ-36, sebagai bagian dari autorisasi 13 April 2022 presiden Joe Biden pada minggu lalu kini memasuki kegiatan pelatihan bagi Divisi Artileri Ukraina.

Pengiriman ini disusul dengan pengiriman berikutnya. Ini merupakan bagian dari anggaran militer senilai US$ 800 juta untuk Divisi Ukraina.

Setelah seminggu pelatihan, anggota pasukan yang diatih akan masuk kembali ke Ukraina untuk melatih personel berikutnya.

Tidak begitu jelas jenis Howitzer yang tiba tersebut berupa M777 atau M198 yang keduanya berkaliber 155mm. keduanya memiliki kemampuan tembak rata-rata 4 butir munisi per menit.

Baru-baru ini, sesaat setelah mendarat di New Hampshire, dalam penjelasan publiknya, presiden Joe Biden mengatakan akan mengirim lebih banyak senjata artileri ke Ukraina.

Awal sebelumnya di hari itu, Ia juga melakukan diskusi video call dengan sekutu-sekutunya; Presiden Perancis, Polandia, dan Romania yang intinya akan mengirim lebih banyak munisi dan pendampingan keamanan (security assistance) bagi Ukraina. [demikian press secretary Gedung Putih, Jen Psaki menjelaskan pada hari Selasa yang lalu /19 April).

Selain sekutu-sekutu diatas, juga turut dalam pembicaraan video call tersebut: Also on the call were the prime ministers of Canada, Japan, the United Kingdom and Italy, the chancellor of Germany, and European Commission, NATO and European Council leaders.

Pasukan NATO, image: time.com

Nafsu Mamarika Mendukung Perang

Selasa, 19 April 2022, di beritakan bahwa pihak Pentagon tengah mengukur kemampuan Industri Pertahanan AS dalam meningkatkan kemampuan produksi mereka guna merespon situasi konflik di Ukraina.

Minggu yang lalu Deputy Secretary of Defense Kathleen Hicks telah mengadakan rapat dengan perwakilan dari delapan Perusahaan Pertahanan Utama (Boeing, L3 Harris Technologies, Raytheon Technologies, BAE Systems, Lockheed Martin, HII, General Dynamics and Northrop Grumman all attended, according to DoD), mendiskusikan proposal industri untuk mengakselerasi produksi dari sistem yang ada sekarang.

Pertemuan tersebut fokus pada pemenuhan kebutuhan bagi pertahanan Amerika Serikat, Ukraina, dan Sekutu lainnya, demikian penjelasan resminya.

Andrew Hunter, who was performing the duties of undersecretary of defense for acquisition and sustainment, led a roundtable during the meeting to discuss ways of boosting production capacity for “weapons and equipment that can be exported rapidly, deployed with minimal training, and prove effective in the battlefield,” the readout said.

Persenjataan NATO untuk Ukraina. image: cnbc.com

Selain paket bantuan $800 juta tersebut, sejak peperangan 24 Pebruari 2022, pihak AS telah memberikan “security assistance” ke Ukraina senilai US$2,6 milyar – kebanyakan berupa peralatan militer yang diambil dari stockpile AB AS.

[DoD says that as of April 14, it’s provided more than 1,400 Stinger anti-aircraft systems; 5,500 Javelin anti-armor systems; 700 Switchblade tactical unmanned aerial systems; 7,000 small arms; 50 million rounds of ammunition; and 18 155mm Howitzers with 40,000 155mm artillery rounds; 16 Mi-17 helicopters; hundreds of armored Humvees and 200 M113 Armored Personnel Carriers.]

Dalam persetujuan Kongres bulan lalu tentang anggaran tahun fiscal 2022, telah disetujui bantuan baru bagi krisis di Ukraina sebesar US$13,6 milyar. [The money was in large part to restore military stocks of equipment already transferred to Ukrainian military units through the president’s drawdown authority.]

Bantuan untuk kekuatan militer Ukraina bukan saja baru kali ini. Persiapan untuk peperangan di wilayah Ukraina ini sudah dipersiapkan beberapa tahun sebelumnya, sehingga perkuatan bagi kekuatan bersenjata di Ukraina dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu.

Salah satu contohnya adalah; “Ukraine’s military took receipt of Bayraktar TB2 drones and more than 420 additional items of materiel in March 2019.”

Pentagon press secretary John Kirby said the new package comes with enough artillery systems to equip five battalions, including:

  • 72 155mm howitzers and 144,000 artillery rounds.
  • 72 tactical vehicles to tow 155mm howitzers.
  • More than 121 Phoenix Ghost tactical drones.
  • Field equipment and spare parts.

The Phoenix Ghost was rapidly developed by the U.S. Air Force specifically for Ukrainian requirements, Kirby said, and it’s similar to the Switchblade drones the U.S. already sent.

Tahun 2017, lebih dari 1.000 unit peralatan, termasuk MBT M1 Abrams, Howitzer 155SP Paladin, dan kendaraan taktis beroda ban didaratkan di pelabuhan Gdansk, Polandia, untuk selanjutnya melalui jalan darat menuju Ukraina.

Dapat juga disimpulkan bahwa tragedi perang di Ukraina ini sudah dirancang matang oleh pihak-pihak tertentu. Semakin terlihat dengan perbandingan yang terjadi di Jerusalem pada hari Jumat, 15 April 2022, dimana Mesjid Al Aqsa di serbu oleh pasukan bersenjata Israel.

PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DIAM TANPA RESOLUSI, dibandingkan dengan kejadian per tanggal 24 Pebruari 2022, dimana PBB begitu aktif mengeluarkan resolusi dan mengutuk pihak Russia.

Demikian juga halnya dengan kelompok Uni-Eropa, Parlemen Eropa, dan pegiat-pegiat HAM lainnya.

Sumbangan Dari Jerman

Selain Amerika Serikat dan Inggris, terakhir ini Jerman juga mengirimkan 100 unit senjata artileri gerak sendiri (GS) berupa Panzerhaubitze atau PzH 2000 kaliber 155mm buatan Rheinmetall dan KMW senilai 1,7 milyar Euro.

PzH 2000 dikenal sebagai meriam artileri yang akurat, juga dapat menggunakan munisi dengan huided shell, termasuk munisi 155mm M1156 PGK GPS-guidance kit buatan Amerika, atau munisi buata Jerman SMArt 155 yang jatuh menuju sasaran dengan parasut.

Memiliki sensor infra-merah guna membidai sasaran dibawahnya lalu meledakkan explosive formed penetrator (EFP) pada bagian atas sasaran berupa tank atau kendaraan tempur yang terdeteksi.

Kontrak Militer Baru

Sementara itu di Amerika Serikat, perusahaan AeroVironment memperoleh kontrak senilai US19,7 juta untuk memasok drone yang diterbangkan dengan tangan (hand-launched drone) untuk kepentingan Ukraina (Defense News 20 April 2022).

Kontrak yang diberikan pada tanggal 17 April 2022 tersebut merupakan bagian dari program Departemen Pertahanan Amerika untuk “Ukraine Security Assistance Initiative’s $300 million budget year 2022”). Drone yang dimaksud adalah UAV berukuran kecil RQ-20 Puma AE.

Kontrak untuk AeroVironment yang berkedudukan di Simi Valley, California, tersebut diberikan oleh U.S. Army Aviation and Missile Command. Kontrak meliputi unit drone berikut reconnaissance surveillance and target acquisition kit, suku cadang, dukungan logistic dan perangkat pelatihan yang baru, dengan jadwal penyerahan 30 Mei 2022.

RQ-20 Puma AE memiliki radius terbang hingga 12 mil, tenaga batere pada drone dapat digunakan untuk operasi selama lebih dari tiga jam. Bentang sayapnya sekitar 9 kaki dan bobotnya 14 pon, dilengkapi dengan kamera electro-optical dan infra-merah.

Daftar endorse untuk Ukraine ini barulah sebagian saja, tentunya masih banyak lagi dukungan atau endorse/sponsor dari Negara-negara NATO. untuk Ukraina. Tidak dapat diperkirakan apakah keputusan Amerika Serikat untuk Ukraina ini akan mengulang sejarah Perang Vietnam, dimana pada awalnya juga berupa “military assistance”.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Arti Kode Nama Pesawat Rusia

Drone Textron Untuk US Navy