TAI TF-X Stealth Fighter, Saingan F-35 Buatan Turki

Turki merupakan anggota pakta pertahanan NATO yang beberapa tahun terakhir ini hubungannya tidak begitu serasi dengan Amerika Serikat.

Karena kepentingan pertahanan nasionalnya, Turki membeli beberapa alat pertahanan dari Rusia termasuk sistem misil pertahanan S-400, dan hal tersebut tidak sejalan dengan pandangan politik Amerika Serikat, sehingga dalam bidang kerjasama program pesawat tempur F-35 Joint Strike Fighter, per Juli 2019 Turki tidak lagi disertakan.

https://mobile.twitter.com/DefenceSimplif1

Sebagai negara yang berdaulat, tentunya Turki tidak mudah di dikte begitu saja, Turki berupaya mandiri dalam pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dari industri strategis di dalam negerinya sendiri.

Turki memiliki Industri Strategi unggulan seperti ASELSAN, FNSS Defence Systems, ASMAŞ, KALE AERO, Pendik Naval Shipyard, dan masih banyak lagi.

Guna memenuhi kebutuhan akan pesawat tempur modern, mengikuti kemajuan teknologi pesawat tempur yang sudah memasuki era generasi ke-5, dan bahkan ke-6, Turki memiliki program pengembangan pesawat tempur yang disebut sebagai TAI TF-X (Turkey Fighter Experiment) yang juga dibuat untuk tujuan ekspor.

https://mobile.twitter.com/KRCBEY28

TAI TF-X (Turkey Fighter eXperiment) merupakan konsep pesawat tempur generasi ke-5, berteknologi “stealth” bermesin ganda, yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) dan sub-kontraktor BAE Systems dari Inggris.

Pesawat ini antara lain diperuntukan untuk mengganti armada pesawat tempur F-16 Fighting Falcon. Menurut CEO Turkish Aerospace Industries (TAI) Temel Kotil, pesawat TF-X dijadwalkan dapat melakukan terbang perdana pada tahun 2025 mendatang. Dan jadwal untuk masuk kedalam jajaran Angkatan Udara Turki pada tahun 2030.

Program yang oleh majalah Jane’s disebut sebagai program yang sagat ambisius ini diawali pada tahun 2010, tepatnya 15 Desember 2010 saat dibuatnya keputusan oleh Turkey’s Defence Industry Executive Committee (SSIK) memutuskan untuk merancang, mengembangkan dan membuat pesawat tempur generasi baru guna mengganti armada pesawat tempur F-16 dan beroperasi bersama asset kritis seperti F-35 Lightning II (saat itu Turki memiliki program pembelian F-35).

https://www.onalert.gr/eksoplismoi/tf-x-syndyasmo-fotia-epidiokei-i-toyrkia-gia-to-neo-tis-machitiko-aeroskafos/438770/

Pada 2011, undersecretariat for Defence Industries (SSM) – sekarang namanya Presidency of Defence Industries (SSB), sebagai badan pembelian Angkatan Bersenjata Turki, menandatangai perjanjian dengan pihak TAI untuk pengembangan konsep dari kemampuan dasar.

Dimana pihak TAI bersama TUSAŞ Engine Industries (TEI) akan menjadi pihak utama dalam perancangan sampai pada tahap pengembangan pesawat tempur jet yang akan dibuat.

Proposal akan mencakup besarnya kebutuhan biaya, dan lain-lain. Pihak SSM juga telah mengeluarkan surat penunjukkan kepada tiga perusahaan pembuat mesin pesawat; General Electric, Pratt & Whitney, serta Eurojet Turbo.

Pihak TAI merilis tiga konfigurasi airframe yang potensial;

  1. Konfigurasi bermesin tunggal
  2. Konfigurasi canard-delta bermesin tunggal yang lincah
  3. Konfigurasi bermesin ganda
https://www.dailysabah.com/business/defense/turkeys-tai-rolls-up-its-sleeves-for-new-unmanned-aerial-aircraft

Akhirnya pada 8 Januari 2015, Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoğlu mengumumkan bahwa pesawat tempur TF-X yang akan dibuat adalah pesawat tempur bermesin ganda.

Dan, pada Maret 2017 SSB mengeluarkan laporan tentang performa pesawat, konfigurasi pesawat tempur bermesin ganda dan disebut sebagai FX-1. Dilanjutkan pada tahun 2017 TAI merilis spesifikasi teknis awal dan penampilan pesawat yang akan dibuat.

Saat pameran Dubai Airshow yang lalu, Turki menampilkan mockup dari TF-X, kehadiran mockup tersebut mendapat perhatian dari berbagai kalangan.

Pada tanggal 4 Desember 2021 yang lalu Ismail Demir selaku pimpinan SSB mengatakan bahwa pesawat TF-X akan menggunakan mesin F110 dari General Electric, mesin jet afterburning turbofan yang dibuat oleh anak perusahaan dari GE Aviation.

Dibagian lain, dalam pengembangan TF-X (Turkey Fighter eXperiment) ini Turki juga bekerjasama dengan industri dari Rusia yang akan memproduksi komponen-komponen pesawat.  Turki Sendiri sudah memproduksi mesin non-afterburning GE F118 berbasis lisensi di Eskisehir Tusas Engine Industries.

Turki terus berupaya untuk menyempurnakan konsep TF-X ini, tahap berikutnya akan mencakup pada sistem avionic, sistem propulsi, radar, perangkat sensor, kursi lontar, dan sistem data link.

Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari TF-X (Turkey Fighter eXperiment) ini, yang cukup meramaikan kegiatan industri pertahanan internasional.

Sumber: Dubai Airshow News Release, Defence News, Airforce Technology.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

K9 Thunder, Howitzer Baru Australia

Missile Penjaga Pantai Ukrania, R-360 Neptune