Senapan Runduk dan Senapan Penembak Mahir, USMC

Tidak dipungkiri dalam pasukan setingkat regu biasanya terdapat satu penembak mahir (marksman) ataupun penembak runduk (sniper) yang akan mendukung gerakan rekan-rekannya dalam pertempuran, apalagi dalam peperangan didaerah urban dalam jarak dekat.

Biasanya penembak mahir atau penembak runduk akan bertindak sebagai pelindung, pembuka jalan, ataupun sebagai pencegah gerakan lawan (stopper).

Ditahun 2023 mendatang, dalam jajaran militer Amerika Serikat rencananya untuk setiap regu peperangan jarak dekat akan ditempatkan seorang personel yang memiliki kemampuan penembak mahir.

Hal tersebut sejalan dengan telah diserahkannya 6.000 senapan petembak mahir regu (SDM-R atau Squad Designated Marksman Rifle) baru-baru ini.

https://www.realcleardefense.com/2020/04/06/hk_starts_shipping_sdmr_rifles_to_us_army_312879.html

Dengan adanya SDM-R baru tersebut, diharapkan para petembak mahir mampu melumpuhkan target dalam  jarak 600 meter secara presisi,  petembak mahir tersebut dapat ditempatkan dalam regu Pemandu tempur (scout), regu zeni tempur (combat engineers), dan tentu saja unit regu infanteri.

SDM-R dikembangkan dari senapan runduk SR-25 dari program CSASS (Combat Semi-Automatic Sniper System) yang telah mencoba mengembangkan senapan runduk pada tahun 2008 bersama Knight’s Armament Company.

Untuk program SDM-R ini akhirnya pilihan jatuh pada senapan dengan recoil rendah M1101A1 yang telah diperkenalkan sejak lima tahun yang lalu, namun baru di uji setelah itu.

Ada senapan semi otomatis M1101A1 kaliber 7,62mm disebut juga menggunakan dasar sistem mekanisme senapan Heckler & Koch G28/HK417.

https://id.pinterest.com/pin/623044929686059843/

Menurut asisten product manager SDM-R, Capt. David Stephens, SDM-R ini dapat diserahkan ke pihak pengguna dalam 18 bulan mendatang (setelah Maret 2022).  Senapan SDM-R dikatakan sebagai lebih kecil ukurannya, ringan dan lebih ergonomis.

Penilaian tersebut antara lain disampaikan oleh beberapa personil dari Divisi Lintas Udara ke-82 yang turut melakukan uji operasi terjun paying dengan membawa senapan petembak mahir tersebut pada tahun 2019.

Panjang laras 16,5 inci – untuk senapan runduk biasanya  berukuran laras 20 inci, sound suppressor nya juga nyaman bagi peterjun parasut.

Popor dapat disetel sehingga ukuran senapan menjadi ergonomis saat personel yang membawanya keluar atau masuk kendaraan seperti HMMWV atau Ranpur M2 Bradley atau Ranpur Stryker.

M1101A1 dapat menembakkan munisi yang lebih ampuh, jenis M80A1, dan munisi mutakhir untuk jenis Armor Piercing XM1158.

Aldik berupa teropong yang pernah di uji oleh pihak US Army pada tahun 2018 adalah SIG Sauer TANGO6, variant 1-6×24 yang pada tahun 2019 dipilih oleh Komando Operasi Khusus US Army (USSOCOM).

Aldik lainnya berupa Next-Generation Squad Weapon-Fire Control, buatan Vortex Optic dengan Sheltered Wings, yang dipilih oleh US Army pada bulan Januari 2022.  Aldih ini sudah dipasang pada NGSW (New Generation Squad Weapon) dengan munisi caliber 6,8mm.

Senapan runduk yang diuji cobakan pada pasukan Divisi Lintas Udara ke-82 di Fort Bragg, North Carolina, berjalan dengan lancar dan memuaskan prajurit yang mencobanya.

Karakteristik H&K 417 A2

Senapan untuk petembak mahir M1101A1 merupakan versi dari HK417 atau G28E berkaliber 7,62×51 NATO, dibuat dalam tiga jenis laras dengan panjang yang berbeda. Beroperasi dengan sistem gas, dimana sistem gas dapat disesuaikan tanpa memerlukan alat.

Interface dengan pelontar granad GLM/M320/HK269 kaliber 40mm.  Popor dengan sistem telescopic yang mudah disetel panjang-pendeknya, serta tombol pelepas megasen serta bolt catch lever pada kedua sisi senapan.

Pelatuk Geissele dengan sistem dua langkah tarikan, termasuk M-LOK handguard. Dilengkapi dengan bipod Harris, Stock dan Pistol Grib G28, laras dengan alur putaran 1:8.

Dilengkapi dengan PMII Ultra Short scope 3-20×50 dari Schmidt & Bender dengan reticle yang telah dimodifikasi dan suppressor OSS.

Senapan ini resmi sebagai senapan yang lulus dalam program Compact Semi-Automatic Sniper System (CSASS). Memiliki tingkat keakuratan tembak 1,5 MOA pada jarak 100 meer dengan penembakan 10 butir munisi.

Artinya peserta pelatihan petembak mahir harus mampu menembak sasaran berupa lingkaran berdiameter 1,57 inci pada jarak 100 meter.

Sedangkan untuk jarak tembak 800 meter terhadap target seukuran tubuh manusia masih memiliki tingkat keakuratan tinggi. Rancangan senapan M1101A1 ini adalah untuk dapat menembak sasaran dengan efektif dalam jarak 600 meter.

Bobot senapan tanpa megasen dengan laras berukuran 16 inci sekitar 8,7 pon (sekitar 3,95 kg). Mulai diperkenalkan sebagai M101A1 CSASS pada tahun 2017 sebagai upgrade dari senapan runduk M101.  Diproduksi dalam jumlah besar oleh Heckler & Koch pada tahun 2019.

SDM-R mulai menjadi topik dijajaran US Army setelah dilakukan evaluasi dari pengalaman operasi di Afghanistan dan Iraq.  Evaluasi dilakukan pada keberadaan senapan serbu M4 dan M16 dalam menghadapi sasaran jarak jauh.

Awalnya dilakukan modifikasi pada senapa serbu M-14 seperti yang sudah dilakukan oleh pasukan Navy SEAL.  M-14 sendiri merupakan pengganti dari senapan karabin M-1 Garand yang sangat lama digunakan dalam jajaran US Army.

Senapan Runduk USMC

Untuk meningkatkan kemampuan penembak runduk USMC, tidak saja dilakukan perubahan pada sistem pendidikan petembak runduk, tetapi juga pengadaan senapan runduk baru berupa senapan runduk Mk 13 Mod 7, sebagai pengganti senapan runduk seri M40 yang mulai digunakan pada tahun 1966 saat Perang Vietnam.

Senapan runduk ini menembakan munisi kaliber .300 Winchester Magnum dengan jarak tembak efektif 1.000 yard.  Dilengkapi dengan Aldik Nightforce ATACR, dan Horus Tremor3 Reticle, sehingga petembak dapat melakukan pembidikan jarak jauh dengan cepat.

Aldik memiliki wind dot khusus yang dapat membantu petembak memperhitungkan arah dan kecepatan angin dengan cepat.

MK13 Mod 7, image: nationalinterest.org

Senapan runduk Mk13 Mod 7 beroperasi dengan sistem bolt-action, larasnya terbuat dari bahan stainless steel, dilengkapi rail untuk pemasangan aldik berupa telescope dan optic aldik untuk malam hari.

USMC menggunakan senapan runduk ini sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, didistribusikan pada batalyon Infanteri USMC, dan batalyon pengintai, serta badan pendidikan untuk petembak runduk unit Pemandu Tempur.

Dalam unit Pemandu Tempur (Scout).  Pleton Petembak Runduk Pemandu Tempur dari Batalyon-3, Marinir ke-5 telah menggunakan senapan runduk Mk13 Mod 7 selama satu tahun.

Mk13 Mod 7 Juga menjadi senapan runduk utama dalam pasukan Komando Operasi Khusus (MARSOC).

Selain USMC, senapan runduk ini juga dibeli oleh pihak US Navy (Naval Surface Warfare Center), Divisi Crane, Indiana, yang berada dibawah Naval Sea Systems Command.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kapal Amfibi Light Amphibious Warship

Wallpaper Uraa Background FHD