Berbicara tentang pasukan militer atau kekuatan militer, tentu kita tidak bisa jauh dari kendaraan yang digunakan. Baik itu kendaraan untuk berpatroli, kendaraan tempur maupun kendaraan militer lainnya.
Salah satu jenis kendaraan tempur yang digunakan adalah kendaraan taktis (rantis) dengan sebutan Pindad Maung 4×4.
Pindad Maung 4×4
Jadi untuk anda yang masih awam dengan jenis kendaraan militer, Maung 4×4 ini adalah jenis kendaran taktis (rantis) ringan untuk tempur dalam jarak dekat. Kendaraan ini sendiri diproduksi oleh PT. Pindad (Persero) yang berada di Bandung, Jawa Barat, sehingga namanya lebih populer dengan sebutan Pindad Maung.
Kendaraan tempur buatan PT Pindad ini mulai diproduksi pada tahun 2020 dengan menghabiskan biaya produksi mencapai 600 juta untuk satu unitnya. Nama Maung sendiri diambil dari bahasa Sunda yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia bermakna “Harimau”.
Pindad Maung 4×4 dibuat dan dirancang dengan kemampuan untuk digunakan dalam berbagai varian operasi seperti jelajah untuk segala medan.
Spesifikasi Maung 4×4
Pindad Maung 4×4 merupakan rantis dengan tipe ringan yakni 4×4 yang mampu mengangkut 4 personel. Jadi kendaraan buatan PT Pindad ini; Pindad Maung, memiliki 5 pintu, diantaranya 4 di samping kiri 2, disamping kanan 2 yang dapat dilepas, dan juga satu pintu berada dibelakang.
Pindad Maung juga ditempeli dengan senjata senapan mesin kaliber 7,62 mm, GPS navigasi, konsol senjata SS2-V4, tracker dan perlengkapan tempur lainnya.
Maung sendiri dirancang dengan dimensi panjang sekitar 4,9 meter, lebar 2, 5 meter, serta tinggi 1,8 meter, yang dilengkapi dengan AC. Ban pada maung 4×4 menggunakan ukuran R17. Dengan dimensi tersebut Maung 4x4c memiliki bobot kosong berkisar 2.160 kg dengan berat maksimal 2.910 kg.
Untuk ukuran kendaraan tempur militer pindad maung 4×4 masuk kategori yang mungil, meski begitu maung dapat dipacu dengan kecepatan maksimal mencapai 120 km/jam.
Selain itu, kendaraan berwarna dominasi hijau ini dapat digunakan dalam jelajah medan tanjakan dengan kemiringan mencapai 30 % (sekitar 17 derajat), memiliki daya tanjak 60% (sekitar 31 derajat, dan juga radius putar 6,8 m.
Pada bahan bakar sendiri, kendaraan tempur buatan pindad memiliki kapasitas bahan bakar hingga 80 liter dengan daya jelajah 800 km. Tentu kendaraan dengan power kuat untuk kebutuhan tempur. Bahkan di pertengahan tahun 2021, pindad membuat maung 4×4 versi untuk sipil.
Untuk kamu yang tertarik yang memiliki kendaraan tempur seperti maung, ini kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Namun versi sipil berbeda dengan versi aslinya.
Versi militer, pindad maung 4×4 menggunakan mesin 2.494 cc, buatan Toyota. Dan untuk versi sipil menggunakan mesin isuzu kapasitas 2.500 cc. Dan tentu saja versi sipilnya tidak dilengkapi senjata maupun perangkat GPS.
Salah satu Pindad Maung versi sipil ternyata juga dibeli oleh bupati Jember, Hendy Siswanto. Menurutnya, selain cocok untuk kontur daerah Jember, dia juga mengatakan untuk mendukung produk dalam negeri.
Sejarah Pindad Maung 4×4
Sebetulnya Kendaran tempur Indonesia ini telah disiapkan sejak tahun 2018 dengan nama Bima M31. Kendaraan taktis pindah maung 4×4 diprakarsai oleh Komandan Pusat Persenjataan Infanteri yakni Surawahadi.
Melalui PT Pindad maka dibuatlah kendaraan taktis maung 4×4 ini yang memiliki dimensi kecil yang ditujukan dalam penyerangan cepat operasi militer.
Mobil tempur ini akhirnya dilakukan produksi secara massal setelah digunakan oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Proses produksinya dilakukan oleh PT Pindad (Persero).
Pindad Maung 4×4 produksi asli Indonesia ini telah dibeli sebanyak 500 unit, 40 unit telah diterima oleh TNI AD, 100 unit untuk versi sipil telah dipesan, dan juga beberapa telah dipesan Korps Brimob Mobil.