Norinco VN1 & Black Widow Spider Baru Thailand

Bulan Mei 2022 yang lalu pihak Defence Technology Institute (DTI) Thailand menyerahkan kendaraan lapis baja beroda ban VN1 8×8 kepada Royal Thai Army bertempat di Cavalry Center – Adisorn Camp – Pak Phriao Mueang Saraburi, Provinsi Saraburi, Thailand.

Norinco VN1 8×8 yang diserahkan berupa varian Pos Komando yang dilengkapi dengan peralatan telekomunikasi modern guna mendukung komando-kendali di lapangan.

Aslinya kendaraan tempur lapis baja beroda ban ini dirancang dan diproduksi oleh industry pertahanan Cina, Norinco.  Versi ekspor VN1 diberi kode ZBL-09 atau ZBD-09.

Norinco VN1 (8×8)

Badan kendaraan lapis baja ini terbuat dari bahan high hardness armour steel, sehingga dapat menahan serangan senjata kaliber kecil dan pecahan bahan peledak.

Menggunakan mesin diesel berkekuatan 440 hp, dapat melaju di jalan raya dengan kecepatan 100 km/jam, dan jarak tempuh 800 km. VN1 memiliki kemampuan amphibi dengan kecepatan digenangan air 8 km/jam, dengan dorongan dua propeller yang dipasang dibagian belakang kendaraan.

Untuk Konfigurasi pengangkut personel/APC dan mengakomodasi tiga awak kendaraan (Danran, Pengemudi dan Operator senjata/komunikasi, serta 7 personil tempur dan peralatannya.

Norinco VN1 versi pos komando ini tidak dilengkapi kubah, hanya terdapat satu pucuk senapan mesin yang terletak di atap kendaraan anara kompartemen pengemudi dengan kompartemen penumpang, serta delapan pelontar granad asap, masing-masing empat di sisi kiri dan kanan atap kompartemen penumpang.

ZBL-09 Thailand (versi ekspor dari Norinco VN1)

Angkatan Bersenjata Thailand dalam kontrak tahap pertama (Batch Kesatu) mencakup 38 unit VN1 IFV verian VS27 armoured recovery vehicles (ARV), yang diserahkan sejak tahun 2019. Kemudian disusul dengan Kontrak kedua untuk 41 unit VN1 yang diserahkan pada tahun 2021. Pengguna kendaraan tersebut adalah 2nd Cavalry Regiment.

Kendaraan lapis baja beroda ban ini merupakan kendaraan amphibi, persenjataan pada kubah dapat menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk kannon kaliber 105mm ataupun howitzer kaliber 122mm.  Pihak partner lokal Norinco, DTI melengkapi kendaraan varian Pos Komando dengan Battle Management System (BMS) mutakhir yang diproduksi oleh Elbit Systems, Israel.

Norinco VN1 berukuran panjang: 8 meter, lebar: 3,02 meter, tinggi hingga atap kubah: 3,30 meter, bobot keseluruhan 20 ton.

DTI Black Widow Spider (8×8) Thailand

DTI Black Widow Spider (BWS) (8×8)

Royal Thailand Army sendiri memiliki program pembuatan kendaraan tempur local yang penelitian dan pengembangannya dilakukan oleh pihak DTI. Dan untuk produksinya bekerjasama dengan RICARDO PLC. Inggris, sejak tahun 2013.

Kendaraan tempur lapis baja beroda ban 8×8 yang dikembangkan tersebut  nama Black Widow Spider (BWS 8×8), dan, sempat dipamerkan dalam acara pameran Defence & Security 2013 di Bangkok.

Prototype pertama BWS 8×8 sempat dipamerkan juga kepada public pada 11 September 2014. Prototype diserahkan oleh pihak DTI kepada pihak Royal Thailand Army pada 9 Juli 2020 bertempat di Thanarat Infantry Camp.

DTI Black Widow Spider (8×8) Thailand.

Produksi BWS 8×8 dilaksanakan di Preecha Thavorn Industry Co. Ltd., Nadi, Mueang Distric, Samut Prakan Province, Thailand.  BWS 8×8 diproduksi dalam bebera varian seperti; Pengangkut personel/APC, Ran Kodal, Ran Pengintai dan Tinjau Depan, Ran pendukung penembakan.

Antara BWS dan Norinco VN1 memiliki kesamaan beroda ban 8×8, tetapi tata letak axle kedua kendaraan ini berbeda.  BWS memiliki 4 axle dengan susunan jarak yang sama, sedangkan pada VN1, axle 1 dan 2, serta axle 3 dan 4 memili jarak yang sama, hanya axle 2 dan axle 3 jaraknya agak renggang.  Perbedaan lainnya pada kelandaian bodi depan.

Sebagian pengamat berpendapat bahwa DTI BWS 8×8 ini mirip dengan Terrex 8×8 Singapura.

Demikian juga dengan kubahnya – kubah RWS/Remote Weapon Station, Terrex menggunakan kubah RWS ADDER DM 40/50 dari ST Engineering, Singapore.

BWS telah melalui serangkaian uji, termasuk uji keselamatan, termasuk terhadap efek ledakan (Uji dengan standard AEP-55 V.2 Edition 1 – STANAG 4569 Level 2a dan 2b) sesuai standard Negara-negara anggota NATO, kini sudah mencapai STANG 4569 Level 4.

Uji selanjutnya untuk kinereja mesin, termasuk uji operasi kendaraan dengan kecepatan penuh di jalan raya – percepatan dari awal start, kebisingan, fungsi rem, suspense, serta kemampuan di kemiringan/side-slope, dan tanjakan.

Untuk uji kemampuan amphibi, dilakukan oleh pihak Royal Thai marine Corps dengan menggunakan varian AAPC – Amphibious Armored Personnel Carrier, dan penyerahan materil kontrak pada September 2018.

Royal Thailand Army, BWS (8×8)

Daya tampung personil BWS lebih banyak dibandingkan dengan VN1, BWS dapat mengakomodasi 14 personel yang terdiri dari tiga awak kendaraan (Danran, Pengemudi, Operator RWS), dan 11 personil pasukan berikut peralatannya.  Pengaturan tempat duduk penumpang berbanjar menyamping.

Untuk melengkapi BWS 8×8, pihak DTI dikabarkan memesan senapan mesin berat kaliber 12,7mm (.50) dan pelontar granad otomatis AGL-40mm termasuk berbagai kelengkapannya dari ST Engineering Land LTD, Singapore, untuk dipasang pada kendaraan BWS 8×8 yang pertama.

Apakah nantinya BWS 8×8 ini akan menggunakan kubah RWS DM 40/50 Singapore, atau tetap menggunakan kubah RWS UT30MK2 buatan Elbit Systems, Israel, seperti pada prototype pertama.

Pada saat dipamerkan, tampak BWS 8×8 menggunakan kubah RWS dengan senjata utama Cannon Bushmaster II kaliber 30mm, dan senapan mesin coaxial kaliber 7,62mm, delapan pelontar granad asap (masing-masing 4 peluncur pada sisi kiri-kanan bagian depan kubah), memiliki kapabilitas Full Hunter Killer dengan panoramic sight untuk Danran. Kursi penumpang berupa kursi berpelindung dari efek ledakan.

BWS 8×8 menggunakan mesin diesel Caterpillar C9 yang terhubung dengan gearbox otomatis Allison, mampu melajukan kendaraan dijalan raya dengan kecepatan maksimum 100 km/jam, dan menempuh jarak jalan raya sejauh 600 km.  Sedangkan untuk melintas di air dapat mengarung dengan kecepatan 8km/jam hingga 15 km/jam, kemampuan misi amphibi hingga tingkat Sea State 3.

Suspensi menggunakan teknologi Timony, Irlandia, yang terkenal dalam memproduksi powertrains dan sistem independent suspension untuk kendaraan berat militer (Truck MAESA-1 TNI menggunakan suspensi double wishbone dari Timoney).

Khasanah Industri Pertahanan Asia

Kehadiran Black Widow Spider 8×8 menambah khasanah industry pertahanan di Asia, khususnya Asia Tenggara.  Kedepannya, Negara-negara di Asia Tenggara akan mampu memenuhi berbagai kebutuhan peralatan militernya dari industry pertahanan di dalam negerinya.  Sehingga ketergantungan dari Negara-negara maju – yang sering melakukan embargo – akan berkurang.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

AK-630M-2 Duet, Kanon CIWS-nya Rusia

Meriam Artileri Tarik, M777