HH-60W Jolly Green II Combat Rescue Helicopter

Jajaran angkatan udara Amerika Serikat (USAF) memiliki armada skadron tempur penyelamat udara (combat rescue) merupakan pesawat helicopter kelas menengah HH-60W Jolly Green II, yang merupakan helicopter terbaru dalam jajaran USAF sebagai pengganti HH-60G Pave Hawk.

Nama Jolly Green sendiri merupakan gelar kehormatan berdasarkan sejarah pesawat helicopter dalam SAR tempur sejak era Perang Vietnam – saat itu helicopter rescue type HH-3 diberi nama Jolly Green Giant, lalu nama Jolly Green Giant di sematkan pada helicopter HH-53 dengan tambahan kata “Super” didepannya.

Hingga kemudian penerbangan heroik Jolly 4-1 dan Jolly 4-2 saat menyelamatkan unit pasukan khusus AS dibawah gencarnya tembakan di Somalia.

HH-60W Jolly Green II, image: thedrive.com

Sikorsky HH-60W Jolly Green II diproduksi sebagai bagian dari program pengadaan senilai US $ 7,6 milyar yang targetnya untuk 113 unit pesawat, dibuat dengan dasar rancangan helicopter HH-60G Pave Hawk serta penerusnya H-60M Black Hawk, dengan penyempurnaan pada perangkat avionic, lapisan pelindung pada body pesawat, persenjataan, mesin, dan beberapa lainnya.

Namun sejalan dengan waktu, agaknya terjadi masalah pada alokasi anggaran, sehingga pihak USAF berencana untuk mengurangi jumlah pesanan hingga 75 unit saja.

Namun berikutnya dilakukan peninjauan lagi setelah evaluasi situasi terakhir terhadap Cina dan Russia (focus to a high-end fight against China or Russia), seperti yang diutarakan oleh Air Force Secretary Frank Kendall dalam brifing anggaran tahun fiscal 2023.

Amerika (USAF) kini fokus pada counterinsurgency-style conflicts, dimana untuk saat ini Amerika Serikat menguasai ruang udara (virtually uncontested airspace).

Pejabat USAF bidang Akuisisi, Teknologi dan Logistik Darlene Costello kepada para reporter dalam kesempatan konferensi pers di Orlando pada 4 Maret 2022 mengatakan bahwa program HH-60W Jolly Green II sudah sesuai dengan jalurnya untuk dimulainya pengujian operasional pada bulan Maret tersebut. Pelaksanaan uji dilakukan setelah uji tahap akhir terhadap sistem Radar Warning Receiver.

Penyerahan awal dari kontrak HH-60W Jolly Green II dilakukan pada kuartal akhir tahun fiskal 2021. Sebelum pesawat diserahkan, terlebih dahulu diuji di tempat uji Sikorsky, Palm Beach, Florida, sementara untuk sistem elektronik pesawat diuji oleh Skadron Uji Terbang ke-413 di pangkalan udara Eglin (termasuk pada tanggal 22 Maret 2022), Florida.

Berikutnya memasuki tahap uji operasi di Pangkalan Udara Nellis, Nevada, dilaksanakan oleh Skadron Uji dan Evaluasi ke-88. Pengujian terakhir ini difokuskan pada kemampuan SAR Tempur.

Selain uji kemampuan, para penerbang Skadron-88 dalam kegiatan uji – diberi kode nama “Whiskey” – berupaya untuk dapat melakukan operasi yang lebih baik lagi, terutama focus dalam segi pengembangan taktik, teknik, dan prosedur dari kemampuan sarana integrasi digital pada Jolly Green II ini. Sehingga kedepannya penggunaan asset udara dapat lebih efektif.

Uji operasional dalam skala besar dari HH-60W Jolly Green II ini berupa latihan “Black Flag” di Pangkalan Nellis. Dalam kegiatan itu diamati bagaimana kelancaran integrasi antara “Whiskey” dengan sarana pendukung helicopter tempur/pesawat tempur.

Sejauh ini pihak USAF sudah memiliki 17 unit HH-60W yang merupakan penyerahan tahap pertama yang merupakan Low Rate Initial Production (LRIP) Lot 1, bagian dari kontrak tahun 2019 untuk 10 unit, dan Lot 2 kontrak tahun 2020 untuk 12 unit.

Dalam Anggaran Tahun 2023, USAF merencanakan untuk membeli lagi 10 unit HH-60W. Agaknya penarikan kekuatan bersenjata dari Afghanistan dan perkembangan situasi di Ukraina, cukup alas an untuk melakukan beberapa perubahan dalam program kegiatan, terutama alokasi anggaran. Termasuk perencanaan pengadaan pesawat helicopter HH-60W Jolly Green II ini.

HH60W Jolly Green II, ujicoba pengisian bahan bakar di udara. image: airforcemag.com

Sementara itu kebutuhan akan helicopter sejenis HH-60W ini dirasa mendesak. Selain untuk mengangkut pasukan, juga untuk mengangkut bekal logistic, sebagai sarana transportasi evakuasi, dan sebagainya.

Helikopter HH-60W Jolly Green II merupakan varian dari helicopter Sikorsky HH-60 Pave Hawk, menggunakan dua mesin turboshaft. Sebutan Pave Hawk merupakan penggabungan dari program sistem elektronika USAF yang diberi sebutan “Pave” dan Helikopter UH-60 Black “Hawk”. Dalam sistem produksi pihak Sikorsky, HH-60, MH-60 merupakan kelompok dari helicopter Sikorsky S-70.

HH-60W menggunakan jenis mesin Turbo-shaft General Electric T700-GE-701D dengan output 1.279kW (1,716 shp) – sebanyak dua unit mesin. Dalam jajaran USAF, Jolly Green II digolongkan sebagai Combat Rescue Helicopter (CRH). Diproduksi oleh Sikorsky Aircraft yang merupakan bagian dari Lockheed Martin.

Helikopter Jolly Roger II, image: dailyrepublic.com

Riwayat Singkat HH-60W Jolly Green II

Pesawat helikopter dengan karakteristik take-off dan landing secara vertical merupakan sarana transportasi udara yang cukup diandalkan dalam suatu operasi militer, terlebih lagi dalam pertempuran.

Helikopter tidak memerlukan landas pacu yang panjang, cukup sebidang tanah lapang yang tidak terlalu luas. Demikian juga pengalaman Negara yang hingga kini terus aktif dalam operasi militer diberbagai penjuru dunia.

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Amerika Serikat turut dalam Perang Korea, dilanjutkan dengan Perang Vietnam, mendukung peperangan di Afghanistan dengan merekrut dan mempersenjatai kelompok-kelompok yang berperang melawan Uni Soviet, lalu istirahat sejenak yang mengakibatkan nyaris runtuhnya industri pertahanan di Amerika (industrial military complex), hingga dicetuskannya Perang Melawan Terror (War on Terror) hingga saat ini.

Pengoperasian pesawat helikopter menjadi melegenda dengan dibuatnya film “Black Hawk Down” di Somalia yang menggambarkan helicopter Black Hawk sebagai sarana serang lintas udara jarak pendek.

Film Black Hawk Down

Combat Rescue Helicopter

Adanya kebutuhan akan kehadiran pesawat Combat Rescue Helicopter (CRH) sudah muncul pada tahun 2010, keinginan untuk mengganti helicopter HH-60G yang cukup berusia dengan pesawat CRH yang baru.

Namun rencana program baru dibuat pada Oktober 2012, dan masuk proposal dari Sikorsky bersama induk perusahaannya, Lockheed Martin menawarkan versi UH-60M. Sampai akhirnya Sikorsky memperoleh kontrak untuk melakukan enjinering, pembuatan dan pengembangan bagi armada helicopter pada Juni 2014.

Termasuk penggabungan sistem misi rescue, pelatihan untuk awak pesawat dan teknisi pemeliharaan. Kemudian pada Nopember 2014 hadirlah helicopter yang oleh USAF diberi nama HH-60W Jolly Green II. Kemudian di lanjutkan dengan berbagai penyempurnaan hingga Mei 2016, dan critical design review (CDR) berakhir pada September 2017.

image: verticalmag.com

Akhirnya pesawat helicopter tersebut melakukan penerbangan perdana pada Mei 2019, dan dilanjutkan dengan pesanan 10 unit plus 12 unit pesawat seperti diuraikan diatas.

HH-60W Jolly Green II banyak menggunakan bahan komposit terutama pada strukturnya agar resistan terhadap korosi, integrates a crashworthy and damage-tolerant airframe. Demikian juga dengan bilah baling-baling utama, banyak menggunakan bahan komposit, tangki bahan bakar kapasitasnya diperbesar, ruang kabin juga lebih besar dari pendahulunya.

Helikopter ini dapat menampung dua orang pilot, dua petugas penembak (posisi senapan di masing-masing samping pesawat berupa senapan mesin berat caliber 12,7mm (.50), dua personel paramedic dan dua tandu untuk menampung korban luka.

Kelengkapan lain berupa data-link, mission planning system dari Lockheed Martin, computer misi dan sensor cuaca. RWR digital ALQ-210 (APR-52), sistem peringatan adanya tembakan lawan atau misil AAR-57, sistem peringatan laser AVR-2B, dan enam dispenser untuk chaff dan flare. Untuk lantai dan dinding kabin diberi lapisan baja tahan tembakan proyektil.

Perangkat avionic dan misi, termasuk flight and mission display system (multi-function display/MFD) dari Rockwell Collins, radio navigasi dan sistem komunikasi 5 unit ARC-210 V/UHF (dua diantaranya SATCOM) – full certified civil navigation.

MFD dengan standar night-vision imaging system/Moving Map Display, APCO-P25 1st Responder communication. [airforce-technology.cpm/projects/hh-60w]

Total maksimum bobot pesawat untuk take-off (MTOW) 22.046 lb/10.000 kg (berat kosong 16,006 lb/7.260 kg), kapasitas tanki internal untuk bahan bakar 660 galon. Panjang keseluruhan 19,75 meter, lebar (termasuk sirip sayap) 16,05 meter, tinggi keseluruhan 5,10 meter. Pesawat dapat mendarat diatas geladak kapal laut.

Kecepatan maksimum 360 km/jam (224 mil/jam), ceiling 4.300 meter dari permukaan bumi, jarak tempuh 820 km.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Gimana menurut Lo?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SU-24 Rusia Hantam Markas Teroris Suriah

Jaket Untuk Tank, SolarΣshield