M I L I T E R I U M https://militerium.com/ Situs Informasi Kemiliteran Populer Wed, 29 Jun 2022 08:37:09 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://militerium.com/wp-content/uploads/2021/09/cropped-logo-militerium-1-32x32.png M I L I T E R I U M https://militerium.com/ 32 32 Kendaraan Taktis Baru Israel https://militerium.com/angkatan-darat/kendaraan-taktis-baru-israel/ https://militerium.com/angkatan-darat/kendaraan-taktis-baru-israel/#respond Wed, 29 Jun 2022 07:45:45 +0000 https://militerium.com/?p=5209 Israel Aerospace Industries (IAI) – Aerospace and Defence Company mengeluarkan kendaraan taktis yang disebut sebagai Negeva atau “Keluarga-Z”, terdiri dari Zibar, Z-Mag, dan ZD. Menurut rilis IAI edisi 15 Juni 2022, Pemerintah Israel, dalam hal ini Directorate of Production and Procurement (DOPP) Kementrian Pertahanan (IMoD), baru saja memesan sejumlah kendaraan Z-Mag dan ZD dengan nilai […]

The post Kendaraan Taktis Baru Israel appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
Israel Aerospace Industries (IAI) – Aerospace and Defence Company mengeluarkan kendaraan taktis yang disebut sebagai Negeva atau “Keluarga-Z”, terdiri dari Zibar, Z-Mag, dan ZD.

Menurut rilis IAI edisi 15 Juni 2022, Pemerintah Israel, dalam hal ini Directorate of Production and Procurement (DOPP) Kementrian Pertahanan (IMoD), baru saja memesan sejumlah kendaraan Z-Mag dan ZD dengan nilai lebih dari 100 juta Shekel atau US$28 juta, untuk kepentingan Pasukan Khusus, dari Israel Aerospace Industries (IAI).

Pembelian tersebut merupakan bagian dari “Negba Project” – program pengadaan ratusan unit kendaraan taktis Israel (kendaraan tempur) untuk digunakan oleh unit pasukan khusus IDF.

Rantis Israel, Zibar

Untuk memenuhi kontrak kendaraan taktis Israel tersebut, IAI akan bekerjasama dengan perusahaan Ido Cohen dan The Armored Group. Menurut Wakil Direktur Utama IAI yang juga CEO dari Elta Systems, Divisi IAI telah memproduksi kendaraan kendaraan taktis Israel tersebut serta aplikasi peralatan pasukan darat sejak tiga tahun yang lalu.

Produksi kendaraan keluarga Negeva merupakan kelanjutan dari keberhasilan perusahaan dalam Program Future Armored Vehicle berupa CARMEL – Kendaraan tempur lapis baja infanteri yang dipersenjatai autocannon.

Tahun 2021 yang lalu IAI diberi kepercayaan oleh Kementrian Pertahanan untuk memproduksi Carmel sebagai prime contractor. Z-Mag dan ZD akan mendukung operasional pasukan khusus, terutama untuk pengawasan di kawasan perbatasan yang medannya cukup berat.

Z-Mag Israel

Kendaraan Taktis Israel Z-Mag Vehicle

kendaraan taktis Israel segala medan beroda ban 4×4 merupakan produksi IAI ELTA Group yang sudah dikenal juga oleh kalangan militer Israel maupun kalangan penggemar kendaraan off-road secara luas.

Untuk tahap pertama ini, pihak Kementerian Pertahanan Israel melalui Sub-Departemen untuk Land Production and Procurement (DOPP-Land), memesan 9 unit Z-Mag dengan tambahan untuk kontrak berikutnya sebanyak 21 unit.

Z-Mag telah teruji untuk mampu beroperasi dimedan yang sulit. Pesanan pertama yang diperuntukkan bagi unit Pasukan Khusus (IDF’s Maneuvering Units) dirancag dengan keunikan tersendiri yang masih belum dibuka secara lugas oleh pihak IAI ELTA Group.

Pembuatannya dilakukan pada fasilitas produksi ELTA’s Land Division di Be’er Sheba.

Data Singkat Z-Mag IDF

  • Mesin: Turbo Diesel  3.0 L, menghasilkan tenaga 360 HP pada 5400 rpm.
  • Kecepatan maksimum: 120 km/jam.  Jarak tempuh maksimum dengan beban: 350km.
  • Transmisi: Otomatis 6 speed.
  • Axle depan/belakang: Dana/GM dengan ARB air lockers.
  • Berat kosong kendaraan: 2.700 kg.
  • Beban muat: 2.500 kg.
  • Panjang: 5.0 meter, Lebar: 2.0 meter, Tinggi: 1.4 meter.
  • Ukuran ban: 38 x 14,5 x 17 inci (nominal).
  • Bebas dasar: dibawah Body: 530mm, dibawah axle: 380mm.
  • Sudut datang: 90 derajat, sudut tinggal: 48 derajat.
  • Side-slope handling: 65%
  • Longitudinal slope handling: 100%
  • Halang vertical: setinggi 40 cm, Halang lubang: selebar 50 cm
  • Lintasan air setinggi 0,8 meter.
  • Bentuk dasar kendaraan: kabin dengan dua penumpang, dibagian belakang flat-bed (Pabrikan menyebutnya sebagai Fast and Simple adjustable seating and cargo arrangement).  Bila dilengkapi dengan temat duduk, kendaraan ini memiliki kapasitas muat untuk 14 personil pasukan.
  • Konstruksi dasar kendaraan: Konstruksi monocoque.
Israel Aerospace Industries (IAI) ZD All Terrain Ultra Light Utility Vehicle, image: IAI.

Kendaraan Taktis Israel ZD Vehicle

Jenis ZD merupakan kendaraan taktis serba guna ultra ringan 4×4 yang memang khusus di rancang untuk pasukan darat. Kendaraan taktis Israel ini dirancang untuk beroperasi di medan yang sulit dalam berbagai kondisi cuaca dengan kemampuan off-road yang tangguh.

Didukung dengan mesin yang kuat serta transmisi otomatis serta sistem suspensi yang kenyal untuk memudahkan pengoperasiannya.  ZD dapat mentransportasikan personil maupun peralatan dengan cepat dan stabil walaupun didaerah padang pasir, rawa, perbukitan, dan daerah ekstrim lainnya.

Data Singkat IAI ZD Vehicle Untuk IDF

  • Mesin: 2,4 L Ecotec merupakan mesin empat-silinder dengan bahan bakar bensin.
  • Menghasilkan tenaga 182 HP pada 6700 rpm.
  • Kecepatan maksimum: 110 km/jam.  Jarak tempuh maksimum dengan beban: 300km.
  • Transmisi: Otomatis 4 speed.
  • Axle depan/belakang: Dana/GM dengan ARB air lockers.
  • Berat kosong kendaraan: 1.600 kg.
  • Beban muat: 1.500 kg.
  • Panjang: 4.0 meter, Lebar: 1,9 meter, Tinggi: 1.4 meter (tanpa roll bar).
  • Ukuran ban: 33 x 11,5 x 17 inci (nominal).  Menggunakan ban jenis run-flat.
  • Bebas dasar: dibawah Body: 440mm, dibawah axle: 280mm.
  • Sudut datang: 90 derajat, sudut tinggal: 64 derajat.
  • Side-slope handling: 65%
  • Longitudinal slope handling: 100%
  • Halang vertical: setinggi 30 cm, Halang lubang: selebar 40 cm
  • Lintasan air setinggi 0,6 meter.
  • Bentuk dasar kendaraan: Konstruksi monocoque, kendaraan tidak dilengkapi atap/penutup.
IAI Z-Mag dan Zibar Vehicle, image: IAI.

Zibar Vehicle

Selain Z-MAG dan ZD, IAI juga memproduksi kendaraan lain dari Keluarga-Z, yaitu Zibar. Kendaraan off-road ini juga merupakan kendaraan serba guna dengan penggerak 4×4.

Mesin penggerak berupa turbo diesel 3.0L, dengan tenaga 360 HP pada 5400 rpm, kecepatan maksimum di jalan raya 120 km/jam.

Berat kosong 2.850 kg dan daya angkut beban seberat 2.500 kg. Memiliki panjang 5 meter, lebar 2,2 meter dan tinggi 1,95 meter.

Kabin standar dirancang dengan empat tempat duduk, namun konfigurasi standar dapat dirubah dengan disesuaikan pada keperluan operasionalnya, di bagian belakang kabin terdapat tempat bagasi yang cukup luas.

IDF juga berencana untuk mempensiunkan kendaraan semi-taktis HMMWV dalam waktu dekat ini dan menggunakan produk baru ini sebagai kendaraan taktis Israel.

The post Kendaraan Taktis Baru Israel appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
https://militerium.com/angkatan-darat/kendaraan-taktis-baru-israel/feed/ 0
BTR-82 Rusia https://militerium.com/angkatan-darat/btr-82-rusia/ https://militerium.com/angkatan-darat/btr-82-rusia/#comments Wed, 29 Jun 2022 03:36:24 +0000 https://militerium.com/?p=5201 BTR-82 adalah pengangkut personel lapis baja beroda (armored personnel carrier (APC)) Rusia. BTR-82 ini adalah modernisasi mendalam dari BTR-80, dengan mesin 300 hp, dengan senapan mesin 14,5 mm terpasang KPVT (BTR-82) atau meriam 30 mm 2A72 (BTR-82A) koaksial dengan 7,62 mm senapan mesin PKTM. BTR-82 menggunakan penggerak listrik dan penstabil kanon digital, gabungan penglihatan penembak […]

The post BTR-82 Rusia appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
BTR-82 adalah pengangkut personel lapis baja beroda (armored personnel carrier (APC)) Rusia. BTR-82 ini adalah modernisasi mendalam dari BTR-80, dengan mesin 300 hp, dengan senapan mesin 14,5 mm terpasang KPVT (BTR-82) atau meriam 30 mm 2A72 (BTR-82A) koaksial dengan 7,62 mm senapan mesin PKTM.

BTR-82 menggunakan penggerak listrik dan penstabil kanon digital, gabungan penglihatan penembak all day sight TKN-4GA-02 dengan bidang pandang yang stabil dan saluran kendali jarak jauh untuk ledakan proyektil.

BTR-82 juga meningkatkan kemampuan survivabilitas, kemampuan lintas negara, keandalan, dan masa pakai. Perlindungan anti-fragmentasi dan AC juga dipasang.

APC BTR-82 Rusia

Pengangkut personel lapis baja BTR-82 adalah versi perbaikan dari BTR-80A/S, yang mulai beroperasi pada tahun 1994. Ini dikembangkan sebagian besar sebagai pelengkap (dan stop-gap) untuk BTR-90, yang pengembangannya sudah lebih lama, bermasalah dan mahal.

BTR-82 mirip dengan BTR-80A/S tetapi memiliki beberapa perbaikan kecil. Itu diungkapkan kepada publik pada tahun 2009. Pada tahun 2010 itu berhasil melewati uji coba dan produksi dimulai pada tahun yang sama.

Transmisi dan suspensi juga ditingkatkan untuk mengimbangi peningkatan bobot kendaraan baru dibandingkan BTR-80A yang berbobot 14,55 ton menjadi 15,4 ton.

Untuk pengintaian atau pemantauan, BTR-82 dipandu all-day gunner’s sight TKN-4GA-02 di kedua sisi turet ada set tiga peluncur granat untuk meluncurkan granat asap.

Desain modul BTR-82 telah ditingkatkan dibandingkan dengan pendahulunya, karena senjata ditempatkan di luar dan gas dari tembakan tidak masuk ke kompartemen yang ditempati. Susunan ini juga memberikan peningkatan sudut penembakan mulai dari -7° hingga +70°.

Tata letak keseluruhan dan tingkat perlindungan balistik BTR-82A sama dengan BTR-80A, tetapi kemampuan bertahan kru telah ditingkatkan dengan memasang lapisan anti-fragmentasi, kursi dengan perlindungan ranjau, dan deteksi kebakaran yang ditingkatkan. dan sistem pemadam.

Awak kapal juga terlindungi dari senjata nuklir, biologi, dan kimia berkat hadirnya sistem filtrasi dan sistem pendingin udara yang lengkap.

Russian BTR-82 APC

Varian BTR-82

BTR-82A, dipersenjatai dengan meriam 30 mm dan senapan mesin koaksial 7,62 mm. Itu diadopsi oleh Angkatan Darat Rusia pada tahun 2013. APC ini telah diekspor ke Azerbaijan, Kazakhstan dan Suriah. Belarus memesan 32 dari APC ini untuk pengiriman pada tahun 2016, meskipun status pengiriman ini tidak jelas.

BTR-82AM merupakan upgrade dari APC seri BTR-80 yang lebih tua ke standar BTR-82A. Angkatan Darat Rusia memerintahkan upgrade ini untuk sejumlah kendaraan yang lebih tua.

BTR-82A1 dilengkapi dengan turret tak berawak. Ini dipersenjatai dengan meriam 30 mm yang sama dan senapan mesin koaksial 7,62 mm. Senjata dapat ditembakkan oleh penembak atau komandan kendaraan. Versi ini terungkap pada tahun 2014.

BTR-82AT adalah versi modern dari BTR-82A yang dilengkapi dengan turret tak berawak dan perlindungan tambahan. Itu terungkap ke publik pada 2019.

BTR-82 pada operasi militer khusus di Ukraina.

BTR-82V adalah versi untuk Kementerian Dalam Negeri Rusia. Ini memiliki menara yang mirip dengan BTR-80 asli, dipersenjatai dengan senapan mesin berat 14,5 mm dan senapan mesin koaksial 7,62 mm.

Padahal turret memiliki pandangan penembak baru. Pengiriman kendaraan lapis baja ini direncanakan akan dimulai pada tahun 2017.

BTR-82AT adalah versi yang ditingkatkan dan dilengkapi dengan pelindung baru dengan penglihatan termal, pelat pelindung tambahan pasif, dan pelindung kompartemen.

Kendaraan membawa peluncur peluru kendali anti-tank Kornet dengan dudukan tripod di kompartemen pasukannya. Berat kendaraan meningkat menjadi 17 ton karena peningkatan armor. Versi yang ditingkatkan ini terungkap pada tahun 2019.

 

The post BTR-82 Rusia appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
https://militerium.com/angkatan-darat/btr-82-rusia/feed/ 1
Kekuatan Armada Laut Hitam Rusia di Sekitar Ukraina https://militerium.com/angkatan-laut/armada-laut-hitam-rusia/ https://militerium.com/angkatan-laut/armada-laut-hitam-rusia/#comments Mon, 27 Jun 2022 06:08:39 +0000 https://militerium.com/?p=5186 Kekuatan Satuan Armada Laut Hitam Rusia memiliki wilayah tanggung jawab meliputi Laut Azov dan Laut Mediterania. Keberadaannya sudah sejak jaman sejarah Pangeran Potemkin di tahun 1783. Setelah runtuhnya Uni Soviet, wilayah laut tersebut menjadi territorial Rusia dan Ukraina. Sejak wilayah Crimea kembali ke Rusia, Pangkalan Utama Armada Laut Hitam ditetapkan di Sevastopol, Crimea, sementara pangkalan […]

The post Kekuatan Armada Laut Hitam Rusia di Sekitar Ukraina appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
Kekuatan Satuan Armada Laut Hitam Rusia memiliki wilayah tanggung jawab meliputi Laut Azov dan Laut Mediterania. Keberadaannya sudah sejak jaman sejarah Pangeran Potemkin di tahun 1783. Setelah runtuhnya Uni Soviet, wilayah laut tersebut menjadi territorial Rusia dan Ukraina.

Sejak wilayah Crimea kembali ke Rusia, Pangkalan Utama Armada Laut Hitam ditetapkan di Sevastopol, Crimea, sementara pangkalan pendukung Armada Laut Rusia lainnya berada disekitaran Laut Hitam dan Laut Azov, termasuk Krasnodar Krai, Rostov Oblast, dan Crimea.

Menurut informasi dari pihak Inggris, Armada Laut Hitam Rusia berkekuatan sekitar 20 kapal perang, termasuk kapal selam.

Russia’s Black Sea Fleet

Untuk penambahan kekuatan bagi Armada Laut Hitam Rusia pada saat ini cukup sulit. Karena jalur masuk ke Laut Hitam yaitu Selat Bosphorus sudah di blokade oleh pihak Turki.

Kekuatan Strategis dan Multi-Task Angkatan laut Russia terbagi dalam lima satuan Armada; Armada Utara (Northern Fleet), Armada Baltic (Baltic Fleet), Armada Laut Hitam (Black Sea Fleet), Gugus Tempur Laut Caspia (Caspian Flotila), dan Armada Pasific (Pacific Fleet).

Satuan Armada Laut Hitam diperkirakan berkekuatan sekitar 30 kapal perang dan beberapa kapal Bantu. Kekuatan personil sekitar 25.000 pelaut dan marinir.

Sekilas Kekuatan Armada Laut Hitam Rusia

Penjelajah Misil Moskva

Kapal perang Rusia jenis kapal penjelah misil Moskva ini tenggelam pada 14 April 2022 karena misil anti kapal Ukraina, Neptune. Kapal Penjelajah dari Kelas Slava ini berbobot 12.000 ton, merupakan “Kapal Bendera” bagi Armada Laut Hitam.

Berdinas di Angkatan Laut Rusia cukup lama, sejak tahun 1983. Persenjataan pada kapal kelas Moskva ini antara lain berupa 16 unit misil anti-kapal permukaan “Vulkan”, 64 unit Misil permukaan-ke-udara jarak jauh S-300, dan 40 unit misil anti-serangan udara jarak pendek “Osa”.

Kapal Penjelajah Misil Moskva.

Fregat Kelas Admiral Grigorovich

Kapal perang jenis fregat kelas Admiral Grigorovich kapal perang mutakhir yang dilengkapi persenjataan misil, dan masuk kedalam Armada Laut Hitam.

Kapal terakhir yang dibuat adalah Admiral Makarov yang mulai masuk kedalam jajaran Angkatan Laut Russia pada tahun 2017, jumlah fregat kelas ini ada tiga unit.

Misil yang mempersenjatai kapal ini berupa 24 unit misil permukaan-ke-udara jarak menengah “Buk”, dan delapan unit misil jelajah Kalibr, yang semuanya menggunakan peluncur vertical.

Fregate Admiral Grigorovich.

Fregat kelas Admiral Grigorovich diawaki oleh 200 personil, memiliki bobot 4.000 ton, ukurannya kurang dari separuh ukuran destroyer US Navy Kelas Arleigh Burke. Berpangkalan di Pangkapal Angkatan Laut Sevastopol.

Angkatan Laut Rusia memiliki tiga unit Fregat jenis ini, yaitu; Admilar Grigorovich (745), Admiral Essen (751), dan Admiral Makarov (799).

Selain Fregat Misil Jelajah Kelas Admiral Grigorovich, Armada Laut hitam juga diperkuat oleh dua Fregat Misil Jelajah kelas Krivak, yaitu; Ladnyy (861), dan Pytlivyy (868). Semua Fregat ini masuk dalam jajaran Sevastopol, 30th Surface Ship Division.

Korvet Rusia, Russian Corvette.

Korvet Kelas Grisha

Korvet kelas Grisha dikenal sebagai kapal perang untuk peperangan anti-kapal selam. Kapal-kapal korvet dari kelas ini antara lain: Muromets (064), Suzdalets (071), Kasimov (055), Yeysk (054), dan Povorino (053).

Armada Laut Hitam juga memiliki Korvet Kelas Tarantul: R-60 ((955), Naberezhnye Chelny (ex- R-239) Nomor Lambung 953, Ivanovets (ex-R-334) nomor lambung 954, R-109 Kini nomor lambung 952, Shuya (ex-R-71) nomor lambung 962. Korvet Kelas Bora: Bora (615), Samum (616). Korvet Kelas Buyan-M: Vyshniy Volochek (609), Orekhovo-Zuyevo (626), Ingushetiya (630), dan Grayvoron (600).

Kapal Pendarat Rusia

Kapal Pendarat Kelas Ivan Gren

Armada Laut Hitam Russia memiliki kapal pendarat terbesar yang diberi nama Ivan Gren, awalnya kapal perang ini masuk dalam kekuatan Jajaran Armada Utara (Nothern Fleet).

Kapal Pendarat Ivan Gren merupakan kapal yang dibangun sebagai Project 11711, yang awalnya dibuat hanya dua unit kapal saja, Ivan Gren dan Pyitr Morgunov.

Namun kemudian Angkatan Laut Rusia menginginkan tambahan beberapa kapal sejenis dengan berbagai tambahan penyempurnaan.

  • Kecepatan 18 knot
  • Kapasitas angkut: 13 main battle tank, 40 uit kendaraan lapis baja sekelas BTR atau IFV, dan 300 personil pasukan.
  • Panjang (LoA): 135 meter.
  • Awak kapal: 100 personil.
  • Dibuat di Galangan kapal Yantar, Kaliningrad, merupakan bagian dari United Shipbuilding Corporation.
  • Bobot: 6.600 ton.
  • Jarak tempuh dengan kecepatan ekonomis: 3.500 mil laut.
  • Mulai diaktifkan sebagai Kapal Angkatan aut Russia pada tahun 2017.

Selain Ivan Green, saudara kembar kapal ini, yaitu Pyotr Mornunov juga ditempatkan dalam Armada Laut Hitam.

  • Landing Ship Kelas ALLIGATOR; Orsk (148), dan Nikolay Filchenkov (152).
  • Landing Ship Kelas ROPUCHA: Caesar Kunikov (158), Novocherkassk (142), Yamal (156). Dan Azov (151).
  • Landing Craft Kelas SERNA: D-144 dan D-199 (tidak ada info tentang nomor lambung).
  • Landing Craft Kelas ONDATRA: D-106 dan D-296 (tidak ada info tentang nomor lambung).
  • Landing Craft Kelas BK-16: D-297 – dari Project -2510
  • Landing Craft Kelas BK-18: dua kapal dari Project -2511.
  • Intelligence Ship Kelas MOMA: Kil’din (512), dan Ekvator ex-Project 861M.
  • Intelligence Ship Kelas VISHNYA: Priyazovye (201).
  • Intelligence Ship Kelas YURIY IVANOV: Ivan Khurs (ex-Project 18280)
  • Kapal Patorli Kelas Project 22160: Vasily Bykov (368), Dmitry Rogachev (375), Pavel Derzhavin (363), dan Sergey Kotov (383.
  • Kapal Patorli Kelas GRACHONOK: P-191 (840), P349 (841), P350 (842), P-424, P-433 – Semuanya dari Project 21980. PM-15, P-274, P-275, dan P-276 – Semuanya dari Project 03160.
  • Kapal Patroli Kelas RAPTOR: P-282, P-288, P-415, dan P-425 – Semuanya dari Project 03160.
  • Kapal Patorli Kelas MANGUST: P-569, dan P-570 – Keduanya dari Project IC16MII.
  • Mine Counter Meassure Kelas NATYA: Kovrovets, Ivan Golubets, Turbinist – semua dari Project 266M, dan Valentin Pikul – dari Project 266ME.
  • Mine Counter Meassure Kelas ALEXANDRIT: Vice-Admiral Zakharin – dari Project 02668, Alexandr Obukhov, Georgy Kurbatov, Vladimir Emelyanov, dan Ivan Antonov – semuanya dari Project 12700.
  • Mine Counter Meassure Kelas GORYA: Zheleznyakov – ridak ada informasi nomor lambung.
  • Kapal Selam Kelas KILO: ALROSA (B-871)
  • Kapal Selam Kelas KILO-IMPROVE: Novorossiysk (B-261), Rostov na Donu (B-237), Staryy Oskol (B-262), Krasnodar (B-265), Velikiy Novgorod (B-268), dan Kolpino (B271).

Auxiliaries:

  • Kapal Rumah Sakit KELAS Ob: Yenisey
  • Kapal Logistik: BTP 94, Vsevolod Bobrov
  • Kapal Angkut Munisi Kelas DUBNYAK: Viktor Cherokov dan Kazan-60.
  • Kapal Cargo: Dvinitsa-50, Kyzyl-60, dan Vologda-50.
  • Kapal RoRo: Alexander Tkachenko
  • Kapal Patroli Project 22610: Ada dua kapal; Viktor Velikiy dan Nikolay Sipyagin.

Armada Laut Hitam Rusia dan Peperangan Terbatas

Walaupun Angkatan laut Russia memiliki kekuatan yang cukup besar, dan ditengarai kapal-kapal selam dari satuan Armada Lain ada beberapa yang dialihkan untuk memperkuat Armada Laut Hitam, pihak Russia masih memutuskan untuk melakukan peperangan terbatas dan terukur.

Operasional kapal-kapal perang Armada Laut Hitam kini memiliki Flag Ship yang baru, yaitu Admiral Makarov dengan nomor lambung 799.

Ukraina dengan bantuan Satelit dan data intelijen dari Amerika Serikat telah berhasil menenggelamkan Kapal Bendera Armada Laut Hitam, namun agaknya Rusia tidak terpancing untuk melakukan bumi hangus seperti yang dilakukan saat Amerika menyerang Iraq yang sudah di isolasi sepuluh tahun dengan misil-misil Tomahawk yang diluncurkan dari laut.

Admiral Makarov Flag Ship (799)

Sebab, bila Rusia melakukan hal yang sama, semua media dan pejabat-pejabat Eropa, Amerika, PBB, akan semakin gencar memposisikan Rusia sebagai penjahat perang.

Demikian juga dengan peperangan di Darat, walau telah diketahui secara umum bahwa pihak bersenjata Ukraina menggunakan gedung-gedung sipil, pemukiman dan sebagainya sebagai basis pertahanan, tidak berarti harus semuanya di bumi-hangus.

Kiranya operasi militer khusus di Ukraina ini dapat segera berakhir dengan penyelesaian damai di meja perundingan, dengan keputusan yang tepat dari Rusia dan Ukraina.

The post Kekuatan Armada Laut Hitam Rusia di Sekitar Ukraina appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
https://militerium.com/angkatan-laut/armada-laut-hitam-rusia/feed/ 1
Program Persenjataan Hipersonik https://militerium.com/angkatan-udara/program-persenjataan-hipersonik/ https://militerium.com/angkatan-udara/program-persenjataan-hipersonik/#respond Mon, 27 Jun 2022 04:37:37 +0000 https://militerium.com/?p=5179 Hari Sabtu pertengahan bulan Mei 2022 yang lalu pihak Angkatan Udara Amerika Serikat telah berhasil melakukan uji persenjataan hypersonic AGM-183 Air-Launched Rapid Response Weapon, sebagai bagian dari Program Hypersonic. Uji dilakukan di Wilayah perairan California Selatan. Uji kali ini membuahkan hasil dengan keberhasilan meluncurkan misil dari pesawat, sebelumnya tiga kali uji ARRW tahun 2021 yang […]

The post Program Persenjataan Hipersonik appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
Hari Sabtu pertengahan bulan Mei 2022 yang lalu pihak Angkatan Udara Amerika Serikat telah berhasil melakukan uji persenjataan hypersonic AGM-183 Air-Launched Rapid Response Weapon, sebagai bagian dari Program Hypersonic.

Uji dilakukan di Wilayah perairan California Selatan. Uji kali ini membuahkan hasil dengan keberhasilan meluncurkan misil dari pesawat, sebelumnya tiga kali uji ARRW tahun 2021 yang lalu mengalami kegagalan. Pelaksanaan uji misil AARW telah dilakukan sejak tahun 2020, dan belum membuah hasil yang memuaskan.

Catatan kegagalan uji: Tiga kali kegagalan uji terbang pada tahun 2021 berupa – kegagalan misil meninggalkan pylon pada bulan April, uji di bulan Juli misil berhasil memisahkan diri dari pylon tetapi gagal menembakan booster, dan pada bulan Desember juga mengalami kegagalan pemisahan misil dari pesawat.

Pada saat uji kali ini, Pesawat pembom B-52H Stratofortress meluncurkan misil ARRW, booster segera terpicu (ignited) dan misil melakukan percepatan hingga setidaknya lika kali kecepatan suara (Mach 5).

Kontraktor utama untuk pengembangan ARRW ini adalah perusahaan Lockheed Martin. Pihak Lockheed Martin mengharapkan agar Program ARRW ini dapat mencapai tahap kemampuan operasional pada tahun 2023.

Senjata hypersonic mampu melesat dengan kecepatan hingga Mach 5 dan dalam perjalanan menuju sasarannya dapat bermanuver untuk menghantam pusat pertahanan lawan. Dengan kecepatan yang dapat dicapai, misil ini sulit di jejaki maupun ditangkal.

Dilokasi terpisah, pada pertengahan Maret 2022, pihak US Air Force dan DARPA (Defense Advanced Research Project Agency) menghadiri uji Program Hypersonic lainnya – Hypersonic Air-breathing Weapon Concept – yang masih dirahasiakan.

Pengembangan Senjata Hipersonik

Pihak Lockheed Martin (LM) mengembangkan sejnata AGM-183 ARRW (Air-Launched Rapid Response Weapon) untuk kepentingan pihak US Air Force. Misil menggunakan pendorong motor roket menjelang melayang (gliding) menuju sasarannya, menggunakan boost-glide system.

Untuk pengembangan senjata ini, di tahun 2018 pihak US Air Force telah memberikan kontrak kepada pihak LM senilai US$480 juta, dan pada Juni 2019 dilakukan uji terbang pada misil yang diberi kode AGM-183A ARRW (“Arrow”).

Pengujian yang telah dilakukan sebelum pengeujian yang terakhir antara lain; uji booster flight pada April 2021 di Pusat uji perairan (Sea Range) Point Mugu, di Selatan California, hasilya – tidak sukses (ini merupakan uji yang ke delapan kalinya).

Misil AGM-183A

Mei 2021 dilakukan lagi uji berikutnya untuk sistem avionic, sistem sensor, dan sistem komunikasi ARRW yang diperankan oleh pesawat pembom B-52 yang telah di perlengkapi dengan sub-sistem ARRW, bukan pada prototype misil ARRW.

B-52 terbang dari Alaska menuju Pangkalan Udara Barksdale, Louisiana. Uji ersebut berhasil, Pesawat dapat menerima data target dari jarak sejauh 1.900 km.

Lalu uji terbang kedua untuk misil pada Juli 2021, kembali mengambil tempat di Point Mugu, dengan pengedropan misil dari pesawat B-52. Uji ini mengalami kegagalan karena motor roket tidak dapat terpicu, sama halnya dengan kegagalan pada uji berikutnya pada Desember 2021.

F-35 missile firing, image: US Air Force.

Keberhasilan uji baru terjadi pada pelaksanaan yang dilakukan bulan Mei 2022 yang lalu. Pelaksanaan uji dilakukan oleh Skadron Uji Terbang ke-419 bersama dengan Global Power Bomber Combined Test Force (GPB CTF) menggunakan pesawat pembom B-52H Stratofortress yang tinggal landas dari Lanud Edward, dengan wilayah uji di perairan California Selatan. Prototype ARRW mampu melesat dengan kecepatan lebih dari Mach 5 (6.100 km/jam).

Walaupun ARRW ini masih dalam pengembangan, data perbandingan dengan misil hypersonic Russia 3M22 Zicron menurut beberapa pengamat
antara lain;

  • Kecepatan maksimum AGM-183 ARRW: Mach 20
  • Kecepatan Maksimum 3M22 Zicron : Mach 9
  • Jarak jangkauan AGM-183: 1.000 mil
  • Jarak jangkauan 3M22 : 621 mil
  • Ketinggian jelajah AGM-183: tidak ada data
  • Ketinggian jelajah 3M22 : 91.863 kaki.
  • Platform Peluncur AGM-183: Pesawat pembom B1-B, B-52H, F-15E.
  • Platform Peluncur 3M22 : Kapal Selam atau Kapal Perang Permukaan.
  • Untuk AGM-183, hulu perangnya menggunakan Boost-glide vehicle.

Apakah Kebutuhan akan ARRW sudah Mendesak?

Agaknya pihak Pelaksana Program sangat mendesak agar misil ARRW ini dapat segera diproduksi. Terakhir ini, pemerintah Amerika meningkatkan anggaran untuk pengembangan prototype msil hypersonic dari US$509 juta untuk tahun 2022 dan US$577 juta untuk tahun anggaran 2023.

Namun dalam perencanaan anggaran pembelian/akuisisi US Air Force (USAF) untuk tahun forkal 2023 tidak terdapat alokasi untuk pembelian senjata ARRW.

USAF juga memiliki program pengembangan misil baistik antar-benua generasi baru yaitu program “Ground Based Strategic Deterrent” (GBSD) untuk menggantikan sistem misil Minuteman III. Untuk program ini mereka mendapat peningkatan dana sebesar lebid dari US$3,6 milyar untuk tahun anggaran 2023.

Sejak tahun 2020, telah ditunjuk pihak industri yang memperoleh kontrak untuk pengembangan GBSD ini yaitu Northrop Grumman. Diperhitungkan bahwa untuk program ini dapat mencapat tahap awal kemampuan operasional pada tahun 2029.

Selain itu, USAF juga menginginkan tambahan alokasi anggaran sebesar US$128 juta untuk pembelian 4.200 unit Joint Direct Attack Munition (JDAM), sebagai tambahan dari 1.919 unit permintaan untuk tahun 2021 yang lalu, sehingga alokasi keseluruhan untuk JDAM ini menjadi US $252 juta.

Anggaran berikutnya sebesar US$119 juta untuk pembelian 28 unit Long Range Anti-Ship Missile (LRASM) yang pada tahnu ini tidak dianggarkan. Program akuisisi tersebut belum termasuk rencana pembelian 525 unit misil jelajah udara-ke-darat (JASSM-ER/Joint Air-to-Surface Standoff Missile Extended Range).

Agaknya pihak USAF masih memiliki rasa keraguan untuk segera menganggarkan pembelian misil ARRW ini, mengingat dari kegiatan uji yang telah dilaksanakan baru satu kali ini mengalami keberhasilan.

Peningkatan Kemampuan Pesawat

Untuk meningkatkan kesiagaan, USAF telah meng-upgrade pesawat pembom strategis jarak jauh B-52 agar dapat terus difungsikam secara efeketif hingga tahun 2050. Mesin pesawat diganti dengan dua unit mesin Rolls-Royce F130 versi militer dari mesin komersial BR725.

Untuk pelaksanaan penggantian mesin ini, Rolls-Royce telah memperoleh kontrak awal/pertama pada tahun September 2021 sebesar US$500,9 juta. Rolls-Royce akan memasok 650 unit mesin dan melakukan penggantian mesin pada 76 unit B-52. Mesin F130 ini merupakan pengganti dari mesin lama – Pratt & Whitney TF33. Program upgrade B-52 ini secara kesuluruhan mendapat alokasi anggaran sebesar US$2,6 milyar.

Pemasangan mesin akan dilakkan oleh pihak Boeing, selaku pembuat dari pesawat B-52. Boeing telah memindahkan beberapa B-52 dengan menggunakan truk dari Pangkalan Udara Davis Monthan di Arizone ke Pusat Logistik Udara di Oklahoma City, dimana pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan.

Persaingan Senjata Hypersonic

Agaknya Amerika masih harus terus berupaya keras untuk memperoleh senjata Hypersonic untuk menyaingi Russia. Sementara itu, saingan kekuatan militer Amerika lainnya – Cina – juga tengah melakukan pengembangan senjata misil hypersonic, dan menurut para pengamat telah mencapai perkembangan yang pesat.

Cina mengembangkan heat-seeking hypersonic missile dengan kemampuan menghantam target yang bergerak dengan kecepatan 5 kali kecepatan suara – disebut sebagai 6.174 km/jam. Pengembangan misil hypersonic Cina ini dilakukan di PLA Rocket Force University of Engineering yang berlokasi di Xian. Menurut kepala Tim Peneliti, Yang Xiaogang, pengembangan yang dilakukan telah mengalami progress yang sangat
penting. Tim pengembangan misil ini bersama koleganya dari College of Missile Engineering memiliki waktu pengembangan hingga tahun 2025 mendatang untuk menghasilkan solusi teknologi hypersonic yang mereka laksanakan.

The post Program Persenjataan Hipersonik appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
https://militerium.com/angkatan-udara/program-persenjataan-hipersonik/feed/ 0
Senjata Baru untuk F-35 https://militerium.com/angkatan-udara/senjata-baru-untuk-f-35/ https://militerium.com/angkatan-udara/senjata-baru-untuk-f-35/#respond Mon, 27 Jun 2022 03:48:36 +0000 https://militerium.com/?p=5169 Selain melakukan pertempuran udara dan menghancurkan titik-titik persenjataan pertahanan musuh, pesawat tempur F-35 juga ditujukan untuk mendobrak pertahanan luar (area defence) pihak lawan atau biasa juga disebut sebagai Anti Access/Area Denia (A2/AD). Dalam wilayah A2/AD biasanya terdapat kekuatan seperti artileri pertahanan udara yang dipersenjatai senjata penangkis udara, sistem senjata misil anti serangan udara yang terintegrasi, […]

The post Senjata Baru untuk F-35 appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
Selain melakukan pertempuran udara dan menghancurkan titik-titik persenjataan pertahanan musuh, pesawat tempur F-35 juga ditujukan untuk mendobrak pertahanan luar (area defence) pihak lawan atau biasa juga disebut sebagai Anti Access/Area Denia (A2/AD).

Dalam wilayah A2/AD biasanya terdapat kekuatan seperti artileri pertahanan udara yang dipersenjatai senjata penangkis udara, sistem senjata misil anti serangan udara yang terintegrasi, radar pertahanan, peralatan jammer GPS, sistem anti satelit, dan medan ranjau.

Sedangkan di area pesisir juga dapat ditempatkan senjata misil anti kapal permukaan atau misil permukaan-ke-permukaan, barikade, maupun medan ranjau.

US Air Force  memiliki rencana untuk mendapatkan sistem senjata misil udara-ke-darat yang dapat diluncurkan dari jarak jauh – jarak diluar jangkauan sistem senjata pertahanan udara lawan – dalam hal ini dapat diluncurkan dari pesawat tempur Joint Strike Fighter F-35 Lightning II.

Untuk terlaksananya hal tersebut, pada tanggal 25 Mei 2022 yang lalu US Air Force telah menanda-tangani kontrak perancangan senjata untuk Joint Strike Fighter F-35 Lightning II kepada pihak Lockheed Martin, L3Harris Technologies, dan Northrop Grumman.

Untuk kontrak Tahap Ke-I ini, masing-masing industri mendapat kontrak senilai US$2 juta untuk memulai perancangan sistem senjata yang akan digunakan untuk menghancurkan sistem persenjataan pertahanan udara lawan – Air-to-Ground stand-in attack weapon (SiAW).

F-35 missile firing, image: US Air Force.

Dalam waktu tiga bulan tersebut, pihak industri sudah harus menyerahkan konsep rancang bangun SiAW secara detil.  Konsep SIAW ini sudah diajukan juga oleh pihak USAF sebagai dokumen pendukung pengajuan alokasi anggaran Tahun Fiskal 2023 untuk tahap pertama sebesar US$78 juta, untuk pembelian 42 unit sistem senjata tersebut.

USAF berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran sebesar US$1,9 milyar untuk lima Tahun Fiskal (hingga T.A. 2027) guna pengembangan sistem senjata SiAW.

Menurut penjelasan yang disampaikan oleh pihak Northrop Grumman, Sistem senjata SIAW diluncurkan dari pesawat tempur F-35 menuju sasaran dari jarak jauh.

Pesawat F-35 membawa sistem senjata SIAW ini didalam tempat penyimpanan persenjataan “weapon bay”  bukan pada hard-point/external mount, sehingga kondisi stealth pada pesawat dapat dipertahankan.

Dengan demikian, pesawat tempur yang dapat membawa sistem senjata SIAW ini harus memiliki weapon bay yang cukup besar.

Stand-in weapon system juga harus memiliki kecepatan jelajah yang lebih cepat dari sistem senjata lainnya yang dibawa oleh pesawat tempur F-35, sehingga dapat mengenai sasaran sebelum pihak lawan melakukan intercept.

SIAW, image: defensenews.com

Perancangan Senjata F-35

Yang melakukan perancangan sistem senjata misil SiAW di Lockheed Martin dilakukan oleh divisi Missile & Fire Control, mengadopsi proses enjinering digital modern yang dirintis  oleh unit Skunk Works. Misil SiAW akan meluncur (volley-launched) dan dipandu menuju sasarannya secara simultan.

Menurut beberapa pengamat persenjataan, sistem senjata SiAW akan mengambil dasar rancang bangun misil US Navy Advanced Anti-radiation Guided Missile (AARGM), yang medupakan derivative pengembangan misil udara-ke-darat anti-radiasi AGM-88 HARM.  Hulu ledak dan sumbu pemicunya dapat memperbesar efek kerusakan pada sasaran.

Pihak Northrop Grumman akan memanfaatkan pengalamannya dalam pengembangan dan produksi misil untuk pesawat tempur.  Kemungkinan yang akan ditempuh dengan mengambil dasar misil US Navy AARGM-ER (Advanced Anti-Radiation Guided Missile-Extended Range).

Dipihak L3Harris Technologies pengembangan rancang bangun distem senjata SiAW ini dilakukan oleh Agile Development Group dengan memanfaatkan teknologi enjinering digital.

Anti Access/Area Denial

Sistem pertahanan daerah terlarang atau Anti-Access/Area Denial (A2/AD) merupakan sistem pertahanan atau bagian dari pertahanan maupun strategi yang digunakan untuk menahan serangan musuh yang akan menguasai atau melintasi wilayah territorial darat, laut, dan/atau udara wilayah yurisdiksi yang dipertahankan.

Pada masa Perang Dunia ke-II, dikawasan pantai Eropa atau kawasan perbatasan banyak dibuat barikade pertahanan berupa fragon teeth – beton berbentuk piramida kecil – atau Chech hedgehogs – rangkaian tiga batang besi sejenis beam yang kokoh – dimana tujuan keduanya adalah untuk merintangi gerak maju pasukan tank.

Beberapa senjata area denial dapat mengakibatkan risiko yang berkepanjangan bagi orang yang memasuki area tersebut, contohnya; dalam perang Afghanistan, pihak Russia banyak menebarkan ranjau kupu-kupu dari bahan plastik yang besarnya kurang dari separuh telapak tangan orang dewasa.

Ranjau kupu-kupu biasa ditebarkan dalam jarak tertentu dekat markas-markas pasukan Russia, atau jalan-jalan di pegunungan yang sering dilalui manusia.

Demikian juga dengan penyebaran Caltrop (jackrock atau crow’s foot) berupa jalinan kawat duri atau paku berukuran kecil dan ujung-ujungnya sangat tajam, banyak disebar di daratan saat perang Vietnam.

Tujuannya untuk menghambat gerak maju pasukan musuh.  Sebaliknya, pihak Vietnam Utara banyak membuat jebakan-jebakan yang disebut sebagai Bobby-Trap atau Punji-stick untuk menghambat gerak maju pihak Amerika Serikat dan Vietnam Selatan.

Pada era Perang Iraq dan Afghanistan A2/AD antara lain berutama ranjau darat dan IED – improvised explosive devices.

Area denial di laut, biasanya menggunakan ranjau laut, sedangkan untuk anti-access bagi kapal perang lawan, selain ranjau laut tentu saja sistem senjata pertahanan yang mampu menghalau maupun menghancurkan kapal perang permukaan maupun bawah air yang akan masuk kedalam wilayah territorial yang dipertahankan.

Sedangkan yang dimaksud dengan Area Denial (AD) merupakan kawasan yang menurut laporan intelijen sebagai wilayah operasi yang sangat ketat pengawasannya – atau wilayah operasi yang tidak bersahabat.  Area ini diawasi dengan sistem sensor dan radar yang lengkap termasuk sistem peringatan dini.  Sarana pengganggu frekuensi gelombang elektronika hingga GPS.

Mengapa F-35

Keputusan US Air Force untuk menambah jenis sistem persenjataan untuk Pesawat Tempur F-35, disesuaikan dengan cetak biru sistem pertahanan udara jangka panjang.  Peralihan dari pesawat tempur generasi ke-4 menuju generasi ke-5, dan dari generasi ke-5 menuju perencanaan pesawat tempur generasi ke-6 yang saat ini sudah mulai dirintis.

F-35 Lightning II mampu membawa persenjataan seberat 22.000 lbs (mendekati 10 ton) yang dipasang/disimpan pada 10 titik penyimpanan (station) – dua internal bay dan enam hard point di bawah sayap, serta dua fuselage pylon.

Dirancang untuk mampu melakukan penetrasi dengan baik atas ancaman A2/AD modern – menghancurkan target pertahanan lawan.  Selain itu, teknologi stealth yang diterapkan pada F-35 juga dianggap yang terbaik pada saat ini.

Guna mempertahankan kekebalan terhadap deteksi radar (stealth) dari F-35, maka SiAW yang dibuat oleh ketiga Industri yang telah mendapat kontrak untuk perancangan harus dapat disimpan pada weapon bay pesawat.

The post Senjata Baru untuk F-35 appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
https://militerium.com/angkatan-udara/senjata-baru-untuk-f-35/feed/ 0
Drone yang Diluncurkan dari Kapal Selam https://militerium.com/angkatan-udara/drone-yang-diluncurkan-dari-kapal-selam/ https://militerium.com/angkatan-udara/drone-yang-diluncurkan-dari-kapal-selam/#respond Wed, 22 Jun 2022 05:59:28 +0000 https://militerium.com/?p=5139 Selain di terbangkan dari darat, dari dek kapal laut atau dari udara, kini drone juga diluncurkan dari kapal selam, disebut sebagai sub-to-air drone. Industri asal Israel SpearUAV baru-baru ini memperkenalkan jenis drone produksi terakhir mereka Ninox 103 UW UAS yang diluncurkan dari kapal selam, dapat mengudara selama satu jam, dapat melakukan pengintaian sementara kapal selam […]

The post Drone yang Diluncurkan dari Kapal Selam appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
Selain di terbangkan dari darat, dari dek kapal laut atau dari udara, kini drone juga diluncurkan dari kapal selam, disebut sebagai sub-to-air drone.

Industri asal Israel SpearUAV baru-baru ini memperkenalkan jenis drone produksi terakhir mereka Ninox 103 UW UAS yang diluncurkan dari kapal selam, dapat mengudara selama satu jam, dapat melakukan pengintaian sementara kapal selam tetap dalam posisi menyelam.

Pemilihan wahana peluncuran berupa kapal selam antara lain karena kemampuannya menyelam dengan kedalaman yang cukup, dan jarak tempuh ke wilayah pertahanan lawan dianggap sebagai suatu kelebihan dari sistem kapal selam.

Sub-to-air drone, image: auvsi.org

Dengan dukungan sub-to-air drone yang beroperasi di udara, maka kemampuan deteksi atau pengawasan situasi lingkungan akan semakin meningkat, diluar kemampuan periskop.

Sebetulnya untuk wahana udara sebagai pendukung kapal selam telah dilakukan berbagai percobaan, baik dengan menggunakan gyrocopter hingga pesawat yang diterbangkan dari kapal selam – kapal selam harus naik ke atas permukaan air. Namun masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan.

Akhirnya dicoba untuk menggunakan drone yang dapat diluncurkan dari kapal selam. Sub-to-air drone harus berukuran kecil, dapat diluncurkan tanpa kapal selam harus naik ke permukaan air.

Sub-to-air drone memiliki kamera yang dapat meng-capture gambar situasi lingkungan dan disampaikan ke operator secara real-time, dengan resolusi tinggi dan dalam berbagai kondisi cuaca.

Akhirnya industry drone dari Israel, SpearUAV mengembangkan drone baru mereka setelah sukses dengan Ninox 40, Ninox 66, Ninox VRS, dan Ninox Viper, yaitu Ninox 103 dan Ninox 103 UW (under water).

Drone baru Ninox 103 UW ini dipamerkan dalam acara Undersea Defence Technology yang baru saja diadakan di negeri Belanda. Selain itu, drone ini juga pernah di demonstrasikan dalam acara latihan laut Trident Spectre yang dilaksanakan di lepas pantai Virginia, Amerika Serikat pada tahun yang lalu.

Kini pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tengah melakukan program evaluasi drone, termasuk mengevaluasi kemampuan sub-to-air drone Ninox 103 UW.

Kapal selam dalam posisi menyelam dapat meluncurkan kapsul berisi drone Ninox 103 UW ke permukaan air, selanjutnya drone akan meluncur ke udara dari tabung/kapsulnya, sementara operator di dalam kapal selam melakukan observasi atas gambar situasi yang diliput oleh drone.

Ninox 103, drone kapal selam.

Menurut pihak pabriknya, sub-to-air drone Ninox 103 ini juga sulit dideteksi oleh radar, operasionalnya berdasarkan sistem artificial intelligence.

Drone juga dapat menyatu (embedded) dengan jaringan point-to-multipoint, dalam arti; setelah diluncurkan dari kapal selam dan dari kapsulnya, drone atau aerial system dapat berkomunikasi dengan pasukan yang beroperasi disekitarnya/didekatnya.

Dengan demikian drone seolah-olah dioperasikan dari darat dan akan kembali kepada operator di darat.

Percobaan yang pernah dilakukan, kapsul drone Ninox 103 diluncurkan dari kapal selam yang berada sekitar 30 meter dibawah permukaan air – pihak perusahaan menyatakan bahwa peluncuran dapat dilakukan walau kapal selam berada dikedalaman 50 meter dibawah permukaan air.

Walau dikatakan drone dapat beroperasi selama satu jam, namun rekomendasi yang disarankan untuk beroperasi selama 50 menit – bergantung pada kekuatan angin maupun factor lainnya (tidak disebutkan apa factor lainnya itu), jarak komunikasi efekyif sekitar 10 kilometer saat drone terbang melaju dengan kecepatan 20 knot (23 mil per jam).

Daya angkut beban sekitar 1 kg, baik berupa optic atau perangkat misi lainnya. Tidak disebutkan apakah drone ini dapat difungsikan sebagai sarana relay komunikasi, sebagai sarana intellijen atau sebagai loitering munition.

Selain Ninox 103 UW, pihak Spears pada tahun 2022 ini juga bermaksud untuk mendemonstrasikan micro-tactical drone Ninox 40 kepada US Navy bertempat di pesisir Trident, San Diego, California.

Saham dari SpearUAV sebagian juga dimiliki oleh pihak UVision, Israel. UVision merupakan produsen dari loitering munition yang produknya digunakan juga oleh pihak US Marine Corps. Drone dari UVision dengan basis artificial intelligence digunakan juga untuk misi ISTAR (Intelligence, Surveillance, Target Acquisition, and Reconnaisance).

SpearUAV Ninox 103 Under Water (UW)

Sub To Air Drone Fleksibel

Sub-to-air drone produksi SpearUAV merupakan drone yang kemampuannya mirip dengan drone tradisional, namun pengoperasiannya lebih mudah.

Untuk versi awal seperti Ninox 40, peluncurannya dapat dilakukan secara manual oleh prajurit perorangan dengan ditembakkan dari senjata pelontar granat kaliber 40mm, atau dari kedaraan, pesawat udara atau dek kapal perang.

Setelah keluar dari kapsulnya, drone secapatnya akan mengembangkan empat gagang baling-baling kecilnya sehingga menjadi stabil di udara tanpa bantuan operator.

Drone produksi Spears, Ninox 40 ini disebut juga sebagai quadcopter drone – karena memiliki empat baling-baling.

Karena ukurannya yang kecil dan mengudara/loitering dengan ketinggian yang cukup, sehingga drone Ninox 40 ini tidak menimbulkan kebisingan dank arena ukurannya, juga sulit di deteksi.

SpearUAV Ninox 40

Sub-To-Air Ninox 103 UW (Under Water) Drone

Versi terakhir dari produksi Spears adalah sub-to-air Ninox 103 UW yang dikembangkan dari Ninox 103, airframe dari bahan komposit sehingga bobotnya ringan, dikemas dalam kapsul, untuk digunakan sebagai strategic-tactical drone, diluncurkan secara instant dengan beban angkut hingga 1,5 kg (sebelumnya 1 kg).

Bentuknya yang kecil dan peluncurannya yang mudah, ditujukan agar pengoperasian drone ini dapat seketika sebagai reaksi cepat agar dapat mencapai keunggulan taktis di tengah kekacauan situasi medan pertempuran.

Dalam produksi SpearUAV, darone yang diluncurkan dari kapal selam ini merupakan versi modifikasi dari quadrocopter drone yang di-enkapsulasi.

Ninox 103 flying, image: oceannews.com

Cara kerjanya; setelah diluncurkan dari kapal selam dari bawah permukaan laut, drone yang tersimpan didalam kapsul khusus akan mengapung dipermukaan laut – bias sampai selama 24 jam – sebelum dilontarkan dari dalam kapsulnya oleh operator didalam kapal selam, pada saat dibutuhkan untuk operasional.

Dengan demikian, kapal selam dapat terus melanjutkan perjalanannya menjauh dari lokasi drone mengapung, sebelum drone mengudara dan menjelajah (loitering).

Karena ukurannya yang relative kecil, drone ini memiliki akustik yang rendah, demikian juga dengan penandaan thermal ataupun visual, sehingga sulit di deteksi.

Ninox 103 UW (Under Water), image: oceannews.com

Sesaat setelah mengudara, perangkat sensor berupa Electro Optical/Infra-Red (EO/IR) segera aktif, target dapat segera terdeteksi secara otomatis berkat dukungan teknologi arsitektur artificial intelligence.

Ninox 103 UW menggunakan sistem komunikasi yang terenkripsi dan koneksivitas cross-domain sehingga informasi pengintaian yang kritis dapat secara cepat dikomunikasikan ke tempat pengendalian misi (operator).

Dengan demikian operator di kapal selam dapat menjadikan drone tersebut sebagai kepanjangan kemampuan pandang visual dari periscope, hingga jarak diluar kemampuan garis pandang mana/beyond-line-of-sight situational awareness.

 

SpearUAV

Perusahaan SpearUAV didirikan pada tahun 2017 oleh Gadi Kuperman sebagai industri Pertahanan dan Harware Logic Solver. Gadi sendiri merupakan purnawirawan dengan pangkat terakhir Kolonel dengan pengalaman 30 tahun dalam skadron udara (flying aerial squadron).

Perusahaan memproduksi wahana udara nir-awak atau drone berukuran kecil dengan kemampuan yang optimal untuk mendukung kebutuhan militer, pemerintahan, maupun organisasi sipil.

Drone yang dibuat selain yang diterbangkan dari darat secara mandiri, juga drone yang dikemas dalam kapsul khusus yang dapat ditembakkan dari pelontar granat hingga yang diluncurkan dari kapal selam yang sedang menyelam.

SpearUAV yang berpusat di kota Tel Aviv, juga merupakan pemasok Kementrian Pertahanan Israel. Perusahaan didukung oleh tenaga-tenaga professional dengan latar belakang dari kalangan sipil maupun militer, dengan kecakapan dalam bidang drone, aerospace, artificial intelligence, perangkat lunak, sistem komunikasi, dan sebagainya.

Kombinasi antara pengetahuan teknis, pengalaman lintas kedinasan militer, perkembangan teknologi serta pengkajian atas situas beberapa medan pertempuran.

Perusahaan melakukan penelitian dan pengembangan untuk dapat menghasilkan sub-to-air drone yang fleksibel, efisien dan mudah dioperasikan dari berbagai lokasi peluncuran.

The post Drone yang Diluncurkan dari Kapal Selam appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
https://militerium.com/angkatan-udara/drone-yang-diluncurkan-dari-kapal-selam/feed/ 0
Kapal Transport Militer Semi Submersible China https://militerium.com/angkatan-laut/kapal-transport-semi-submersible-china/ https://militerium.com/angkatan-laut/kapal-transport-semi-submersible-china/#respond Wed, 22 Jun 2022 04:25:37 +0000 https://militerium.com/?p=5124 Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) kembali mendapatkan tambahan kapal pendukung semi-submersible heavy transport yang baru, bentuknya mirip kapal tanker, kapal ini untuk mengangkut landing craft air-cushion (LCAC). Kapal baru tersebut terlihat turut dalam kegiatan latihan pada tanggal 14 Mei 2022 yang lalu dengan menggendong LCAC di dek utamanya.  Kapal yang diberi nama Yinmahu […]

The post Kapal Transport Militer Semi Submersible China appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) kembali mendapatkan tambahan kapal pendukung semi-submersible heavy transport yang baru, bentuknya mirip kapal tanker, kapal ini untuk mengangkut landing craft air-cushion (LCAC).

Kapal baru tersebut terlihat turut dalam kegiatan latihan pada tanggal 14 Mei 2022 yang lalu dengan menggendong LCAC di dek utamanya.  Kapal yang diberi nama Yinmahu dengan nomor lambung 834 diperkirakan bergabung dengan Komando Operasi Selatan Tentara Laut Pembebasan Rakyat China (Southern PLAN).

Kapal pendukung semi submersible ini tergolong dalam Mobile Landing Platform (MLP) sebagai pendukung operasi pendaratan amphibi.  Adapun kapal MLP PLAN yang pertama diberi nama Donghaidao dengan nomor lambung 868 yang dibuat di Galangan Huangpu yang berlokasi di Guangzhou (bagian dari perusahaan Negara China Shipbuilding Corporation/CSSC).

Setelah diluncurkan pada  bulan Pebruari, selanjutnya tanggal 26 Juni 2015 kapal Yinmahu ini diserahkan kepada Angkatan Laut China, People Liberation Army – Navy (PLAN) bertempat di Pangkapal PLAN Zhanjiang, Guangdong, dan resmi bergabung dalam South Sea Fleet pada 10 Juli 2015.

Kapal dilengkapi dengan sistem ballast untuk mengendalikan pengapungan, memiliki kemampuan Roll-on/Roll-off, dapat menarik atau mengangkut peralatan berat dan kapal kecil, dan secara temporer dapat digunakan sebagai dok terapung untuk memperbaiki kapal yang rusak di tengah laut.

Memiliki panjang (LoA) 175,5 meter dan lebar 32,4 meter, berbobot kosong 20.000 ton.  Adapun misi utama dari kapal ini adalah untuk mengusung LCAC kelas Zubr (Project 1232.2.) dalam melaksanakan operasi amphibi.

Kapal MPL China, Yinmahu

Kapal MPL (Semi-Submersible Heavy Transport) yang baru Yinmahu tampak pada tanggal 14 Mei 2022 melakukan kegiatan latihan transportasi maritime dengan mengusung sebuah LCAC Kelas Zubr/Type-958.

Ballas pada kapal MPL dioperasikan pada saat beban angkut berupa LCAC akan dinaikkan atau diturunkan ke/dari dek utama, sehingga permukaan dek akan sejajar dengan permukaan air laut.

Area dek utama memiliki luas 4.000 meter persegi.  Dek utama mampu menampung dua unit LCAC kelas Zubr. LCAC dapat diturunkan ke laut pada jarak 20 mil laut dari bibir pantai, dalam keadaan siaga penuh untuk mengantar tim pendarat, LCAC memiliki kecepatan jelajah 50 knot, sehingga sampai di bibir pantai cukup memakan waktu 20 menit.

LCAC China Kelas ZUBR

LCAC China Kelas ZUBR

Pada awalnya China membeli LCAC Kelas Zubr ini dari Ukraina sebanyak dua unit, di Ukraina disebut sebagai Type-958, di Russia disebut sebagai Kelas Zubr atau Project 1232.2. Kontrak pembelian LCAC tersebut kemudian dialihkan kepada Russia.

Berikutnya, Chinan membuat sendiri LCAC jenis tersebut sebanyak empat unit.  LCAC ini memiliki ukuran panjang (LoA) 57 meter, lebar/beam 25,6 meter dan bobot 555 ton.

Mampu mengangkut tiga unit tank tempur utama (MBT) dan 500 personil pasukan.  Kini China sedangan membangun beberapa unit lagi.

Chinese Military Sealift

MLP Versi Sipil

China juga memiliki kapal semi-submersible heavy-transport / MLP yang dimiliki oleh pihak swasta untuk keperluan transportasi barang. Kelasnya termasuk kelas berat dengan bobot 50.000 ton.

Namun dalam situasi darurat militer, kapal ini akan dioperasikan dibawah komando PLAN.

Perkuatan Armada Selatan

Beberapa tahun terakhir ini PLAN terlihat memperkuat kekuatan Armada Selatan (Southern Theatre Command), dengan penambahan berbagai jenis kapal perang, termasuk kapal-kapal pendukung operasi amphibi, termasuk kapal induk Liaoning dan kapal serbu amphibi Type 075.

Kapal serbu amphibi ini nantinya akan berpasangan dengan kapal baru jenis MPL, serta kapal amphibious dock landing Chaganhu dan Qilianshan, dan didukung dengan Kapal Perusak bersenjata misil Type 052D atau kelas Nanning.

Armada Laut Selatan China, Southern Theatre Command.

Type 052D Kelas Nanning dilengkapi dengan pesawat helicopter yang menjadi kepanjangan sarana pantau armada maupun untuk peperangan anti-kapal selam.  =Kapal Perusak ini juga menerapkan teknologi stealth, dan setelah dilakukan upgrade, kecepatan jelajahnya juga meningkat.

Untuk operasi amphibi, masih ada lagi tiga kapal pendukung modern Type 071 atau Landing Platform Dock kelas Yuzhao yang semuanya merupakan kekuatan South Sea Fleet, termasuk Landing ship tank Type 072.

Diberitakan bahwa sebagian kapal-kapal operasi amphibi milik South Sea Fleet juga aktif dalam mendukung reklamasi dan pembangunan di pulau karang kawasan Laut China Selatan.

Negara Kedua Setelah Amerika

China merupakan Negara nedua setelah Amerika Serikat yang memiliki kapal Semi-Submersible Heavy-Transport atau MLP – Mobile Landing Platform.  Amerika Serikat mulai menggunakanMLP pada tahun 2013.

Keberadaan kapal jenis MLP merupakan konsep dari Pangkalan Logistik Terapung atau floating supply bases atau Afloat Forward Staging Base (AFSB), yang merupakan pangkalan pacu bagi kekuatan operasional jarak jauh.  Idenya untuk dapat melakukan operasi ekspedisi di wilayah yang jauh/remote-area tanpa harus mengandalkan infrastruktur di pesisir.

MLP yang dimiliki oleh US Navy memang lebih tiga kali lebih besar dari MLP PLAN, bobotnya saja 75.000 ton, dan mampu membawa lebih dari empat LCAC.

The post Kapal Transport Militer Semi Submersible China appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
https://militerium.com/angkatan-laut/kapal-transport-semi-submersible-china/feed/ 0
Kisah Kapal Induk China, Liaoning https://militerium.com/angkatan-laut/kisah-sedih-dibalik-kapal-induk-china-liaoning/ https://militerium.com/angkatan-laut/kisah-sedih-dibalik-kapal-induk-china-liaoning/#comments Wed, 22 Jun 2022 02:51:35 +0000 https://militerium.com/?p=5097 Liaoning adalah kapal induk Angkatan Laut China. Kapal induk Liaoning ini dulunya merupakan kapal induk Angkatan Laut Uni Sovyet (sekarang Rusia) yang berada dalam kelas Admiral Kuznetsov, dan sering disebut kapal induk Riga. Kapal induk Riga sendiri awalnya diluncurkan pada tahun 1985 di galangan kapal di Nikolaev, Rusia, sebagai kapal induk Rusia kedua dari proyek […]

The post Kisah Kapal Induk China, Liaoning appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
Liaoning adalah kapal induk Angkatan Laut China. Kapal induk Liaoning ini dulunya merupakan kapal induk Angkatan Laut Uni Sovyet (sekarang Rusia) yang berada dalam kelas Admiral Kuznetsov, dan sering disebut kapal induk Riga.

Kapal induk Riga sendiri awalnya diluncurkan pada tahun 1985 di galangan kapal di Nikolaev, Rusia, sebagai kapal induk Rusia kedua dari proyek 1143.6. Pada tanggal 19 Juni 1990, kapal induk Riga diganti menjadi bernama “Varyag”.

Setelah runtuhnya Uni Sovyet, kapal induk Varyag ini dikirimkan ke Ukraina untuk dilanjutkan pembangunannya. Pengembangan kapal induk ini dihentikan pada tahun 1992, kemudian pada tahun 1998 dibeli oleh China seharga 25 juta dollar.

Kapal induk Riga, a.k.a kapal induk Admiral Kuznetsov, image: businessinsider.nl

Cerita dibalik Kapal Induk Liaoning

Kapal induk ini kemudian dibawa ke China dan dilanjutkan pembangunan dan pengembangannya oleh China sendiri. Tahun 2012, kapal induk ini resmi bergabung dengan Angkatan Laut China (People Liberation Army (PLA)) yang kemudian diberi nama kapal induk Liaoning.

Kapal induk Liaoning ini menjadi kapal induk kedua China pada saat itu.

Untuk dapat mengurangi beban kapal dan menciptakan lebih banyak ruang, peluncur rudal anti-kapal P-700 Granit di haluan kapal induk Liaoning dibongkar, dan poros dek untuk mereka ditutup untuk memberi ruang bagi suku cadang pesawat dan helikopter.

8 (delapan) sistem rudal dan artileri anti-pesawat Kashtan pada kapal induk yang diselesaikan di Republik Rakyat China digantikan oleh 3 (tiga) sistem artileri anti-pesawat 11-barel 30-mm Tipe 1130, yang merupakan semacam modifikasi dari sistem Goal Keeper dan Meroka.

Kapal induk China, Liaoning

Persenjataan rudal anti-pesawat terdiri dari tiga peluncur 18-putaran peluru kendali anti-pesawat FL-3000N jarak pendek yang dilengkapi dengan kepala pelacak inframerah dan memiliki jarak tembak hingga 6 kilometer.

Secara umum, persenjataan rudal dan artileri Liaoning tidak se”powerfull” dibandingkan dengan proyek versi Uni Soviet. Kapal induk Liaoning secara eksklusif difokuskan pada pertahanan udara jarak dekat dari sebuah kapal induk.

Dengan begitu beban kapal induk Liaoning ini lebih rendah secara signifikan daripada proyek aslinya. Misalnya, beban amunisi peluru kendali anti-pesawat di atas kapal telah berkurang hampir lima kali lipat – dari 256 menjadi 54 unit, dan jumlah barel artileri 30 mm berkurang tiga kali – dari 96 menjadi 33).

Karena perhitungan ini, kapasitas stok bahan bakar dan pelumas penerbangan dan/atau amunisi penerbangan di kapal meningkat.

Pada tahun 1993, berdasarkan perjanjian antara Ukraina dan Federasi Rusia, Varyag TAVKR yang sedang dibangun dipindahkan ke Ukraina. Bahkan sebelum pembagian Armada Laut Hitam Uni Soviet, pada awal 1992, Republik Rakyat Tiongkok menerima tawaran dari Ukraina untuk menjual kapal induk. Sebuah komisi khusus dari Angkatan Laut PLA dikirim ke Ukraina untuk menilai kemungkinan tersebut.

Pada bulan April 1998, kapal induk dijual ke perusahaan Cina Chong Lot Travel Agency Ltd seharga $20 juta, awalnya diumumkan, kapal induk tersebut dibeli untuk menjadi pusat hiburan terapung dengan kasino.

Xu Jingping mengklaim bahwa total biaya untuk kesepakatan itu jauh lebih tinggi, dan dia menghabiskan setidaknya $120 juta dari miliknya sendiri dan meminjam dana pada 1996-1999.

Riwayat Kapal Induk Liaoning

Terlepas dari negosiasinya yang panjang dengan Dewan Negara RRC, pemerintah China hanya bersedia mengembalikan $20 juta yang dibayarkan pada pelelangan, ditambah biaya lain yang terdokumentasi, kepada pengusaha tersebut.

Pada tahun 2000, kapal tunda Suhaili tiba di Laut Hitam untuk mulai menarik kapal induk. Tetapi Turki, di bawah tekanan AS, Turki menolak kapal induk tersebut untuk melewati Bosphorus selama 16 bulan.

Saat negosiasi sedang berlangsung, kapal berputar-putar di Laut Hitam. Pada tanggal 2 November 2001, pihak berwenang Turki akhirnya memberikan izin untuk melintas, dan kapal induk, yang ditarik oleh Haliva Champion dan Nikolai Chiker, menyeberangi selat ke Laut Mediterania, yang memakan waktu hampir 6 jam.

Kapal induk Riga saat dicoba diselesaikan di Ukraina. image: thedrive.com

Kesulitan tidak berhenti disini, rute perjalanan yang hendak melewati lautan Atlantik untuk menuju China perlu melewati Terusan Suez. Peraturan lalu lintas di Terusan Suez melarang lewatnya kapal tanpa pembangkit listrik yang berfungsi, sehingga Varyag dikirim untuk berlayar mengelilingi Afrika melalui Gibraltar.

Dua kapal tunda, Nikolai Chiker dan Sandy Cape, menderek kapal dengan kecepatan rata-rata 11 kilometer per jam untuk rute 28.200 kilometer, dengan pemberhentian sementara untuk pengisian bahan bakar dan pasokan kembali. Kapal tiba di China pada 3 Maret 2002 dan langsung dikirim ke galangan kapal di Dalian.

Total biaya kapal ke RRC adalah $25 juta untuk pemerintah Ukraina dan $5 juta untuk biaya penarik.

Kapal induk Riga, saat mulai dibawa dari Ukraina.

Pada tahun 2005, kapal dikirim ke dinding galangan kapal di Dalian. Selama 6 tahun berikutnya, itu mengalami modernisasi intensif dan penyelesaian. Lambung yang sangat berkarat itu di sandblasted dan dicat.

Pada Mei 2010, foto pertama pesawat tempur Shenyang J-15, yang dibuat berdasarkan prototipe Su-33 (pesawat eksperimental T10K Soviet dibeli oleh China dari Ukraina), yang ditujukan untuk ini dan kapal induk lain dari armada China, muncul.

Pada April 2011, Taiwan menuduh China bahwa, berdasarkan gambar Varyag TAVKR, Beijing bermaksud untuk mulai membangun kapal induknya sendiri, dan pekerjaan yang sedang dilakukan dengan kapal itu sendiri juga menunjukkan niat untuk mengoperasikannya dengan Angkatan Laut, dan bukan, seperti yang dijanjikan, sebagai pusat hiburan terapung dengan kasino.

Ini secara tidak langsung dikonfirmasi oleh fakta bahwa China membangun tempat pelatihan untuk pilot penerbangan berbasis kapal induk, mirip dengan kompleks NITKA di Krimea. Pada awal musim panas, ternyata penyelesaian dan modernisasi kapal induk di galangan kapal di Dalian hampir selesai.

Pada tanggal 8 Juni 2011, Kepala Staf Umum PLA Jenderal Chen Bingde secara resmi mengkonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa kapal tersebut akan ditugaskan sebagai kapal induk, sekaligus menekankan bahwa tugas utama kapal tersebut adalah untuk melayani sebagai kapal induk. pelatihan dan platform eksperimental untuk pembangunan masa depan kapal induk China sendiri.

Pada 10 Agustus 2011, kapal tersebut memasuki uji coba laut untuk pertama kalinya, yang berlangsung selama 4 hari. Pada 15 Agustus, kapal induk kembali ke Dalian dan meninggalkan pelabuhan hanya pada 29 November di tahun yang sama.

Kapal induk China, image: time.com

Dari Desember 2011 hingga Juli 2012, kapal melakukan serangkaian manuver, di mana, menurut sumber, berbagai sistem dan peralatan senjata diuji dan helikopter lepas landas dan mendarat di geladak. Namun, selama pengujian ini, pendaratan pesawat di geladak tidak dilakukan.

Pada akhir November – awal Desember 2011, kapal induk melewati uji coba laut seri kedua, yang berlangsung selama 12 hari. Pada 8 Desember, kapal induk difoto di Laut Kuning (sekitar seratus kilometer tenggara pelabuhan Dalian di Tiongkok) oleh satelit pengintai Amerika.

Pihak berwenang China tidak mengungkapkan perincian tugas yang diberikan ke kapal, membatasi diri untuk berkomentar bahwa kapal induk itu dibawa ke laut untuk “penelitian dan eksperimen ilmiah yang relevan.” Pada Mei 2012, kapal induk telah menyelesaikan enam uji coba laut.

China aircraft carrier, Liaoning, image: South China Morning Post.

Sebelumnya dilaporkan bahwa setelah menyelesaikan program uji penuh, kapal induk akan dipindahkan ke Institut Kapal Angkatan Laut Dalian, menjadi kapal pelatihan ketiganya. Dan itu akan digunakan sebagai simulator untuk pilot dan pesawat berbasis kapal induk sebelum commissioning kapal induk proyeknya sendiri CV17.

Pada saat yang sama, kapal induk Liaoning juga akan dimasukkan dalam sistem tempur, karena China, menurut berbagai sumber, sedang bersiap untuk memiliki empat hingga enam kelompok serang kapal induk pada pertengahan 2020-an, yang akan dikerahkan di China Selatan dan China. Laut Cina Timur.

Pada tanggal 25 September 2012, sebuah upacara khidmat diadakan di pelabuhan Dalian untuk menerima kapal induk Liaoning (遼寧 – untuk menghormati provinsi di timur laut Tiongkok) dengan nomor ekor 16 ke dalam Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Upacara tersebut dihadiri oleh ketua China Hu Jintao dan Perdana Menteri China Wen Jiabao.

Pesawat tempur China J-15 di geladak Kapal Induk Liaoning

Namun demikian, sampai saat ini kapal tersebut tidak pernah meluncurkan atau menerima pesawat di geladak. Baru pada 4 November 2012, sumber resmi PLA Daily menyatakan bahwa pesawat tempur J-15 menyentuh geladak dan berpacu, diikuti oleh lepas landas, dan pada 24 November, South China Morning Post juga melaporkan keberhasilan pendaratan pesawat.

Pesawat tempur J-15 di dek kapal induk Liaoning – pesawat itu diterbangkan oleh pilot uji Dai Mingmen. Dengan demikian, RRT resmi menjadi kekuatan baru dengan pesawat berbasis kapal induk angkatan laut dengan lepas landas dan mendarat horizontal. Pada 25 November, lima keberhasilan pendaratan pesawat tempur J-15 di kapal induk diumumkan secara resmi.

Pada tanggal 7 April 2014, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengunjungi kapal induk Liaoning selama kunjungannya ke China, sehingga menjadi pejabat tinggi asing pertama yang mengunjungi kapal induk.

Pada tanggal 22 April 2014, diumumkan bahwa kapal induk Liaoning akan segera melakukan drydock untuk pemeliharaan sementara yang direncanakan berlangsung sekitar 6 bulan, di mana pembangkit listrik akan diperbaiki, sistem senjata akan diperiksa, dan beberapa sistem onboard akan diganti jika perlu.

Pada Desember 2016, kapal induk Liaoning memasuki Laut Kuning untuk mempraktekkan aksi kelompok penerbangan pesawat tempur J-15 untuk menangkis serangan udara terhadap kapal induk.

Pada tanggal 25 Desember, perwakilan dari Kementerian Bela Diri Jepang mengumumkan bahwa Liaoning muncul di perairan tengah Laut Cina Timur, dan pada pukul 10 pagi ia melewati Selat Miyako dan memasuki Samudra Pasifik bagian barat.

Pada awal Januari 2017, Grup Penerbangan Liaoning melakukan latihan lepas landas dan mendarat malam di Laut China Selatan. 12 Januari 2017 “Liaoning” melewati Selat Taiwan dan pergi ke pangkalan. Kampanye ini menimbulkan resonansi yang luas di Taiwan.

25 Juni 2017 “Liaoning” dan kapal perusak “Jinan”, “Yinchuan” dan kapal perusak URO “Yantai” meninggalkan Qingdao untuk melakukan latihan.

Pada 6 Juli 2017, kapal induk Liaoning tiba di Hong Kong untuk merayakan 20 tahun kembalinya Hong Kong ke Tiongkok. Dari 7 Juli, selama 5 hari, kapal induk dibuka untuk kunjungan gratis, namun, pengambilan gambar dan video dilarang di beberapa kamar, dan beberapa kamar tetap ditutup.

Spesifikasi Teknis Kapal Induk Liaoning

  • Perpindahan: 59.500 ton;
  • Panjang: 304,5 m;
  • Lebar: 38 m (pada garis air desain); 75 m (dek penerbangan);
  • Draf: 10,5 m;
  • Mesin: PTU;
  • Daya: 4 × 50.000 hp Dengan.;
  • Kecepatan perjalanan: 29 knot (54 km/jam);
  • Jangkauan jelajah: 8000 mil laut;
  • Awak: 1980 orang (520 perwira);
  • Artileri anti-pesawat: 3x11x30mm Tipe 1130;
  • Persenjataan rudal: peluncur rudal HQ-10 3 × 18-charge;
  • Senjata anti-kapal selam: peluncur PLUR 2 × 12 putaran dari jenis yang tidak diketahui;
  • Grup penerbangan kemungkinan komposisi maksimum: 26 pesawat tempur J-15, 6 helikopter Z-18J AWACS, 6 helikopter Z-18F PLO, 2 helikopter Z-9S PS.

The post Kisah Kapal Induk China, Liaoning appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
https://militerium.com/angkatan-laut/kisah-sedih-dibalik-kapal-induk-china-liaoning/feed/ 1
OTR-21 Tochka (SS-21) Ukraina Dihancurkan Russia https://militerium.com/news/otr-21-tochka-ss-21-ukraina-dihancurkan-russia/ https://militerium.com/news/otr-21-tochka-ss-21-ukraina-dihancurkan-russia/#respond Tue, 21 Jun 2022 10:43:57 +0000 https://militerium.com/?p=5073 Minggu lalu diberitakan bahwa pasukan pertahanan udara Russia berhasil meng-intercept 3 (tiga) unit misil taktis OTR-21 Tochka-U yang diluncurkan oleh pasukan Ukraina. Peristiwa tersebut terjadi di daerah Popasnaya, Luganks dan Kalinov di Kharkiv, serta intercept terhadap roket BM-27 Uragan MLRS kaliber 220mm di daerah dekat Malaya Kamyshevakha dan Nizhny Kul di Kharkiv serta di Yakovlevka […]

The post OTR-21 Tochka (SS-21) Ukraina Dihancurkan Russia appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
Minggu lalu diberitakan bahwa pasukan pertahanan udara Russia berhasil meng-intercept 3 (tiga) unit misil taktis OTR-21 Tochka-U yang diluncurkan oleh pasukan Ukraina.

Peristiwa tersebut terjadi di daerah Popasnaya, Luganks dan Kalinov di Kharkiv, serta intercept terhadap roket BM-27 Uragan MLRS kaliber 220mm di daerah dekat Malaya Kamyshevakha dan Nizhny Kul di Kharkiv serta di Yakovlevka di Donetsk.

Selain misil dan roket, Russia juga berhasil menghancurkan beberapa drone milik Ukraina di udara, serta pesawat tempur SU-25 dan MiG-29 Ukraina. (sumber)

Reruntuhan Mig-29 Ukraina

Dua pos komando Ukraina juga dihantam misil presisi yang diluncurkan dari udara oleh pasukan Russia.  Bahkan diberitakan juga beberapa peralatan militer bantuan asing rusak berat, terjadi di area Soledar dan Praskovievka di Donetsk, Bakhmut, Berestovoye, serta di Loskutovka, Lugansk.

Serangan udara Russia juga menghancurkan dua peluncur roket multi-laras BM-21 Grad serta menewaskan banyak pasukan Ukraina.

Namun sebaliknya, pihak Ukraina mengumumkan bahwa mereka berhasil memukul mundur pasukan Russia di berbagai daerah, serta menghancurkan banyak peralatan perang milik Russia.

Ukraine Mig-29

Namun pihak Russia mengumumkan bahwa selama perang di Ukraina hingga 10 Juni 2022 mereka telah berhasil menghancurkan kekuatan tempur Ukraina berupa;

  • 195 pesawat tempur,
  • 130 pesawat helicopter,
  • 1.168 unit drone,
  • 336 unit misil anti pesawat udara,
  • 3.484 unit tank dan kendaraan lapis baja lainnya,
  • 449 unit peluncur roket multi laras,
  • 1.843 unit meriam artileri lapangan dan mortar, serta
  • 3.528 unit kendaraan logistik.
SS-21 Scarab aka OTR-21 Tochka

OTR-21 Tochka (SS-21 Scarab)

Misil jarak pendek permukaan-ke-permukaan SS-21 Tochka-U termasuk dalam kategori misil balistik. Merupakan varian lain dari OTR-21 Tochka.

OTR-21 Tochka dalam perbendaharaan NATO disebut sebagai SS-21 Scarab, dalam inventaris Russia disebut sebagai 9M79 Tochka.  Sistem misil ini dikembangkan oleh pihak Russia pada era 1960an sebagai pengganti sistem senjata artileri berpendukung roket FROG-7.

OTR-21 Tochka-U (Scarab-B) merupakan versi pembaharuan dari OTR-21 Tochka dengan perubahan sistem propellant yang baru sehingga jarak jelajahnya dapat meningkat sampai 120 km, serta perbaikan pada CEP (Circular Error Probable) menjadi kurang dari 95 meter.

Setelah sukses dalam pengujian yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Russia pada tahun 1986-1988, sistem senjata tersebut diperkenalkan pada tahun 1989.

Varian terbaru dari OTR-21 Tochka adalah Tochka-C atau Scarab-C yang dikembangkan pada era 1990an, jarak jelajah misil meningkat menjadi 185km.

OTR-21 Tochka dan Pengerahan Peralatan Elektronika

Menurut pihak NATO, selain OTR-21 Tochka (SS-21 Scarab) sejak awal peperangan Russia telah mengerahkan sarana telegraph untuk menyerang sarana elektronika dan cyber dari angkasa luar.

Termasuk melakukan hack pada perusahaan komunikasi Viasat yang berbasis pada perusahaan Amerika Serikat.  Demikian yang dilaporkan oleh perwira dari kesatuan pertahanan ruang angkasa Perancis.

Hal tersebut diungkap pada sebuah acara diskusi tentang invasi Russia ke Ukraina, dalam rangka pameran perdagangan peralatan militer pertengahan Juni 2022 di Paris.

Diskusi fokus pada peperangan darat, dalam penjelasan yang dikemukakan oleh Mayor Jenderal Michel Friedling – kepala dari France’s Space Command – “Russia’s use of cyber and space weapons sent a critical message.”

Hacker (ilustrasi Cyber War), image: globsec.org

“What Ukraine has shown us well is that things will begin in [the] cyber and space domain before beginning on the ground,” he said Wednesday.

The cyberattack against Viasat was done the day before the beginning of the ground invasions. This is very significant. And this is very interesting. This is a big lesson. I would say it’s something we were thinking but now it’s real.”

Tanggal 10 Mei 2022, pejabat-pejabat Amerika Serikat dan Eropa menyalahkan Russia atas dugaan serangan cyber pada 24 Pebruari 2022 yang mengganggu layanan internet bagi puluhan ribu pengguna disaat moment kritis menjelang serangan Russia ke Ukraina.

Cyberwar, image: Cnn.com.

Selain itu Russia juga menyerang provider layanan broadband satelit Viasat yang berpusat di California, Amerka, sehingga mengganggu aktivitas komersial maupun militer.

Bahkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa pada 15 Nopember 2021, Russia telah menghancurkan salah satu dari satelit milik mereka sendiri pada saat melakukan uji coba senjata anti-satelit.

Akibatnya menimbulkan sekitar 1.500 puing orbital (belum diketahui bagaimana cara menghitung jumlah puing tersebut).

Perusahaan yang bergerak dalam bidang penjejakan puing-puing di ruang angkasa, LeoLabs mengidentifikasi satelit yang dihancurkan tersebut adalah Cosmos 1408.

Citra satelit dari Maxar

Viastar atau Maxar Technologies merupakan perusahaan yang memberikan layanan gambar tentang peralatan militer Russia sejak sebelum dan semasa peperangan di Ukraina.  Sementara perusahaan SpaceX milik Elon Musk memberikan layanan komunikasi di Ukraina.

Tambahan Endorse

Sejak dibentuknya Ukraine Defense Contact Group atas prakarsa Amerika Serikat, kini dukungan endorse peralatan militer termasuk persenjataan untuk Ukraina semakin meningkat.  Negara-negara Eropa semakin tergerak untuk mendukung pengiriman bantuan.

Agaknya peperangan di Ukraina ini semakin jauh dari upaya dialog untuk perdamaian atau penyelesaian konflik peperangan.

The post OTR-21 Tochka (SS-21) Ukraina Dihancurkan Russia appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
https://militerium.com/news/otr-21-tochka-ss-21-ukraina-dihancurkan-russia/feed/ 0
Update Operasi Militer Khusus Rusia di Ukraina (20/6) https://militerium.com/news/update-operasi-militer-khusus-rusia-di-ukraina-20-6/ https://militerium.com/news/update-operasi-militer-khusus-rusia-di-ukraina-20-6/#respond Tue, 21 Jun 2022 03:48:07 +0000 https://militerium.com/?p=5049 Laporan Kementerian Pertahanan Rusia tentang kemajuan operasi militer khusus di Ukraina (20 Juni 2022). ️Angkatan Bersenjata Federasi Rusia terus melancarkan serangan ke fasilitas militer yang berlokasi di Ukraina. Rudal presisi tinggi Oniks yang diluncurkan oleh sistem rudal pantai Bastion telah menyerang lapangan terbang Artsiz di wilayah Odessa. Serangan itu mengakibatkan hancurnya stasiun kontrol untuk kendaraan […]

The post Update Operasi Militer Khusus Rusia di Ukraina (20/6) appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
Laporan Kementerian Pertahanan Rusia tentang kemajuan operasi militer khusus di Ukraina (20 Juni 2022). ️Angkatan Bersenjata Federasi Rusia terus melancarkan serangan ke fasilitas militer yang berlokasi di Ukraina.

Rudal presisi tinggi Oniks yang diluncurkan oleh sistem rudal pantai Bastion telah menyerang lapangan terbang Artsiz di wilayah Odessa. Serangan itu mengakibatkan hancurnya stasiun kontrol untuk kendaraan udara tak berawak (UAV) Bayraktar-TB2 dan 2 UAV sistem ini di darat.

Dalam perang kontra-baterai, 11 peleton sistem peluncuran roket ganda Grad telah dinetralkan di dekat Kurtimovka, Ochertino, Tonenkoye, Sukhaya Balka, Novgorodskoye, Mayorovka, Otradovka, dan Zaytsevo selama 24 jam terakhir.

️Selain itu, 12 peleton artileri Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) telah dinetralkan di posisi tembak mereka di dekat Dzerzhinsk, Novgorodskoye, Nikolayevka, Leninskoye dan Zaytsevo.

️2 Howitzer 155-mm M777 dan krunya telah dimusnahkan di dekat Podgornoye.

️Operasional-taktis dan penerbangan militer telah menetralisir 47 area konsentrasi tenaga dan peralatan.

Kru MLRS Uragan menghancurkan posisi Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) selama operasi militer khusus. Selama misi pengintaian udara, awak kendaraan udara tak berawak Orlan-10 menemukan posisi AFU yang disamarkan dan mengirimkan informasi ke pos komando artileri.

Setelah menerima koordinat target, MLRS Uragan 220mm Distrik Militer Barat menyerang posisi musuh yang teridentifikasi

Target yang dihilangkan meliputi: tenaga kerja dan peralatan militer di dekat Vesyoloye, Privolchye dan Bogorodichnoye (Republik Rakyat Donetsk), jalur peluncuran sistem peluncuran roket ganda BUK-M1 di dekat Seversk (Republik Rakyat Donetsk), serta radar penerangan dan pengamatan Sistem rudal pertahanan udara S-300 dekat Novodruzhesk (Republik Rakyat Lugansk).

Pasukan rudal dan artileri telah menetralisir 148 area konsentrasi personel dan peralatan militer Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), 25 pos komando, serta 59 unit artileri di posisi tembak mereka.

️Serangan yang diluncurkan oleh penerbangan, pasukan rudal dan artileri telah mengakibatkan 450 nasionalis, 13 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, serta 16 kendaraan khusus.

Sistem pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh 1 MiG-29 dari Angkatan Udara Ukraina di dekat Apostolovo (wilayah Dnepropetrovsk). Selain itu, 9 UAV Ukraina telah ditembak jatuh di dekat Alisovka (wilayah Kharkov), Verkhnetoretskoye (Republik Rakyat Donetsk), Grechishkino (Republik Rakyat Lugansk), gundukan Mogila Kulicha, Tomina Balka dan Chernobayevka (wilayah Kherson).

️9 proyektil yang diluncurkan oleh sistem peluncuran ganda Uragan telah dicegat di dekat Malaya Kamyshevakha dan Dolgenkoye (wilayah Kharkov), Makeyevka dan Avdeyevka (Republik Rakyat Donetsk).

Secara total, 208 pesawat terbang dan 132 helikopter, 1.260 kendaraan udara tak berawak, 345 sistem rudal anti-pesawat, 3.696 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 576 kendaraan tempur yang dilengkapi dengan sistem peluncuran roket ganda, 2.055 meriam dan mortir artileri lapangan, serta sebanyak 3.731 unit peralatan militer khusus telah dihancurkan selama operasi militer khusus.

Ukraina menderita kerugian besar selama operasi militer khusus.

️Sejak 19 Mei, selama sebulan, hanya Brigade Mekanik ke-14 AFU yang kehilangan 2.100 orang yang mengakibatkan tewas dan terluka. Karena kondisi moral dan psikologis yang rendah, 800 orang yang mengisi kembali kehilangan dalam unit ini, menolak untuk pergi ke area operasi dan menuduh petugas tidak kompeten, suap dan kronisme dalam membayar uang saku.

️Sekitar 100 prajurit unit pengintai dari Brigade Serangan Gunung ke-10 telah dibebaskan dari tugas tempur dan diangkut ke Kremenchug untuk penyelidikan.

️Sebagian besar komandan Brigade Mekanik ke-30 AFU telah memisahkan diri dari mengelola unit mereka dan menolak untuk memenuhi tugas tempur. Segala macam dalih digunakan untuk mengaku sakit. Mayoritas unit sudah dibiarkan tanpa petugas.

The post Update Operasi Militer Khusus Rusia di Ukraina (20/6) appeared first on M I L I T E R I U M.

]]>
https://militerium.com/news/update-operasi-militer-khusus-rusia-di-ukraina-20-6/feed/ 0